"Pusshh"
"Pusshh"
Lisa terus memanggil anak kucing yang 1 minggu ini telah menemaninya di apartemen kecilnya itu.
"Kemana dia." Gumannya.
Setelah mengelilingi berbagai sudut di apartemen namun kucing kecil itu tetap saja tidak ada hingga akhirnya Lisa memilih untuk membersihkan diri terlebih dahulu agar tidak terlambat bekerja. Butuh waktu 20 menit Lisa telah keluar dari kamar mandinya dan melihat kucing itu sedang menikmati sarapannya. Sudut bibirnya terangkat melihat betapa lahapnya kucing itu.
"Kau dari mana saja.. aku mencarimu sejak tadi." Katanya mengelus bulu kucing itu. "Makan yang banyak biar kau cepat gendut."
"Meowww"
Lisa mengambil Celana jeans biru serta kaos oversizenya setelah itu menyiapkan sarapan untuk dirinya.
"Pengeluaran minggu ini cukup banyak. Jadi aku harus lebih hemat lagi." Katanya meraih bungkusan rameng yang ada dilaci Kitchen Set.
Setelah menikmati sarapan dengan rameng. Dia bergegas menuju tempat kerjanya. Tidak cukup jauh hanya butuh waktu 15 menit dengan berjalan kaki.
Sesampai ditoko bunga. Lisa membersihkan halaman depan toko itu dan menata rapi box bunga yang ada didepan.
"Pagi Lisa." Sapa seorang pria dari arah belakangnya membuatnya menoleh.
"Eoh. Pagi juga Jungkook." Sapanya balik. "Kau tidak bekerja hari ini..?"
Pria yang bernama Jungkook itu tersenyum Lembut, ia sangat suka jika Lisa bertanya padanya. "Aku shift siang hari ini. Karena tidak terlalu banyak orderan."
Lisa hanya mengangguk menanggapi ucapan pria itu. "Apa perlu aku bantu..?" Tawarnya.
Dia menggelengkan kepalanya. "Tidak perlu Jung, ini sudah hampir selesai." Tolaknya.
Pria itu kembali mengendarkan pandangannya kearah jalan. Membawah tangannya kebelakang serta kaki menendang kecil. "Oiya nanti siang aku akan kembali. Aku ingin mengajakmu makan siang.. boleh..?" Tanyanya hati-hati berharap kali ini ia tidak menerima penolakan.
Lisa menghelah nafas kasar sudah sekian kali pria itu menawarinya untuk makan siang bersama dan hari ini pria itu kembali lagi "hmm baiklah. Temui aku makan siang nanti." Katanya membuat pria itu melompat mengepalkan tangannya meninju udara. Lisa hanya menggelengkan kepalanya, sebahagia itu kah pria didepannya itu.
"Baiklah aku akan menjemputmu nanti. Bye Lisa.." pamitnya melambaikan tangan.
Lisa kembali sibuk dengan bunga-bunganya dan memeriksa beberapa pesanan untuk pengantaran sore nanti.
"RJ Corp.. Lumayanlah.."guamnnya melihat pesanan bunga cukup banyak untuk perusahaan itu.
***
Jennie memeriksa beberapa berkas untuk proyek barunya di Hawai. Selama seminggu ini ia sudah memenangkan 3 Tender dari berbagai negara. Itulah alasan mengapa Tuan Kim ingin Jennie memimpin perusahaan, otak yang genius dan juga memikili tingkat keinginan yang sangat luar biasa.
"Maaf Maam. Apa Maam akan ke Hawai..? Jika iya, saya bisa mengatur keperluan Maam" Tanya sekertarisnya yang sejak tadi berada diruangannya.
"Tidak.. saya harus ke LA terlebih dahulu. Tender di Hawai baru saja saya dapatkan jadi penerbangan ke Hawai nanti setelah saya dari LA dan Prancis." Dia berkata.
Sekertarisnya kembali sibuk mencatat jadwal CEO di Tabnya.
"Apa makan siang ini saya punya jadwal..?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Never Doubt You
Romance"Aku tidak pernah meragukanmu. Dan tak akan pernah terjadi." GxG