Lisa bergegas menuju unitnya untuk menyiapkan semua pakaiannya. Setelah sampai Jungkook yang sedari tadi ada di unitnya terpelonjak kaget karena bantingan pintu yang sangat kasar.
"Hei kau bisa merusak pintu itu. Apa yang salah denganmu Lisa.?" Dia bertanya ketika melihat wajah datar Lisa.
"Siapkan semua barang-barangmu Jung. Malam ini kita ke LA." Dia berkata sembari naik kekamarnya.
"Hei kenapa tiba-tiba seperti ini bukankah kau harus pamit kepada Jennie."
"Sudah. Dan jangan menyebut nama gadis itu lagi didepanku. Ikuti saja apa yang aku katakan jika kau benar-benar ingin ikut denganku."
Jungkook hanya menganggukkan kepalanya. "Tunggu aku 10 menit aku akan kembali." Dia berkata meninggalkan unit Lisa.
Lisa menyandarkan tubuhnya disamping ranjang. Air mata itu lolos membasih pipinya. "Mom. Lisa merindukanmu Mom. Hikss.. ini sakit Mom. Semuanya sama Mom. Semuanya sama."
Beberapa menit Lisa hanya menundukan kepalanya membiarkan air mata itu terus mengalir. Setelah dirasa cukup Lisa kembali turun membawa beberapa barang yang dibutuhkannya.
Mereka sudah berada di Taxi menuju bandara. Sejak tadi Jungkook hanya melirik Lisa. Takut mengucapkan sesuatu yang bisa membuat Lisa kembali marah.
2 jam berlalu mereka sudah berada di pesawat. Lisa hanya menatap kosong keluar Jendela. Berkali-kali Jungkook mengajaknya untuk berbicara namun tetap saja Lisa diam hingga akhirnya pria itu memilih untuk beristirahat saja.
'Sampai bertemu kembali ketika kau tahu semuanya dan siapa aku, Jennie.'
Lisa memejamkan matanya untuk beristirahat diselah perjalanan panjang mereka.
***
Seorang pria paruhbaya yang sedang menikmati minuman ditangannya.
"Saya melihat gadis itu mengunjungi ruangan Jennie tuan Kim. Tapi selang beberapa menit gadis itu keluar dengan kemarahannya. Saya mengikutinya sampai ke unitnya dan menuju bandara." Lapor Eunkwang salah satu Bodyguardnya.
"Bandara.?"
"Nee Tuan. Saya melihat Jika gadis itu pergi ke LA. Dan saya juga mendengar dari beberapa staff yang mendengar keributan diruangan Nona Jennie siang tadi."
Kim soohyun meledakkan tawanya. "Baguslah akhirnya gadis miskin itu menyerah juga. Masih untung saya tidak menyuruh seseorang untuk menarik pelatuk dikepalanya."
"Tugas apa lagi yang harus saya jalankan tuan.?"
"Saat ini kau hanya perlu mengawasi putriku."
"Nee Tuan akan saya laksanakan."
Kim Soohyun meneguk gelasnya merasakan kejamnya alkhohol mengiris tenggorokannya.
***
Sejak tadi jisoo hanya berjalan mondar mandir di kamar apartemenya. Setelah Lisa meninggalkan ruangan Jennie. Jennie memilih untuk menemui Jisoo.
"Apa kamu hanya akan berjalan seperti itu tanpa memikirkan cara untuk menenangkan Jennie Unnie, Jisoo-yah.?" Rosé memutar matanya melihat kekasihnya itu.
"Justru karena aku sedang memikirkan cara jadi aku berjalan seperti ini."
"Kamu melakukan itu sudah hampir 3 jam jisoo. Kamu bahkan tidak berusaha menenangkan Jennie unnie."
Sejak tadi Jennie terisak diranjang Jisoo. Rosé terus mengusap kepala gadis bermata kucing itu. Mereka baru tahu apa yang terjadi pada Jennie. Rosè yang berusaha menghubungi Lisa sejak tadi tapi tidak bisa.
KAMU SEDANG MEMBACA
Never Doubt You
Romance"Aku tidak pernah meragukanmu. Dan tak akan pernah terjadi." GxG