Jennie hari ini masuk kekantornya, dia ingin melihat apa saja yang dikakukan Appanya selama dia meninggalkan pekerjaannya.
"Ini laporan yang anda minta Maam" kata sekertarisnya memberikan map laporan.
"Apa Appa selama ini selalu berada dikantor.?"
"Hanya sesekali Maam, Tuan Kim biasanya hanya sebentar setelah itu Tuan Kim pergi lagi."
"Terima kasih eunha, kau bisa kembali."
Jennie membuka berkas laporan perusahaannya. Dan beberapa mengambil perhatiannya.
"Sejak kapan Tender itu berjalan. Bukankah Lisa memberhentikan semuanya.?" Tanyanya. Jennie terus membuka lembaran hingga matanya melebar sempurna. "70%.?"
Jennie meletakkan berkas itu secara kasar dan mengambil tasnya. Jennie segera melajukan mobilnya kemansionnya.
_______
Lisa sedang berada di unitnya bersama Haruto dan Bodyguard Ilhoon. Seperti yang dikatakan oleh nyonya Horvejkul, untuk menjatuhkan perusahaan itu.
"Lalu apa rencana Noona.? Apa Jennie Noona tahu tentang hal ini.?" Tanya Haruto.
"Jennie tidak tahu. Mungkin Noona akan bicara padanya nanti. Ilhoon apa kau sudah mandapat informasi.?"
"Pihak perusahaan sudah menghubungi beberapa perusahaan yang memegang saham mereka dan mereka tinggal menunggu persetujuan darimu Nona." Kata Ilhoon.
"Aku takut jika Jennie Noona akan benci padamu karena itu perusahaan Harabojinya."
Lisa sejenak berfikir, dia tidak tahu apakah harus mengatakan hal ini pada Jennie atau tidak.
"Bodyguard Ilhoon apa Bodyguard Peniel mengatakan sesuatu padamu.?"
"Kemarin Peniel hanya memberikan informasi tentang rencana Tuan Kim Nona."
Lisa hanya mengangguk sebagai jawaban.
"Noona apa Noona serius dengan Jennie Noona.?" Tanya Haruto tiba-tiba. Dia tidak pernah melihat Lisa dekat dengan siapapun.
"Aku akan menunggu diluar Nona, Tuan." Kata Ilhoon pamit karena tidak ingin mengganggu kedua saudara itu.
"Tentu saja, aku tidak pernah bermain-main dengan kata-kataku Haruto."
"Lalu kapan Noona melamarnya. Tidak mungkin Jennie Noona yang melamarmu."
"Aku juga tidak tahu. Keadaan masih seperti ini dan Tuan Kim belum merestui kami. Lalu bagaimana hubunganmu dengan Somi.?"
"Seperti biasanya, aku tidak tahu apakah dia benar-benar mencintaiku atau tidak."
"Apa maksudmu.?"
"Noona tahu, Somi tidak akan datang jika bukan karena Noona yang masuk rumah sakit. Terlebih dia selalu membanding-bandingkan aku dengan Noona."kata Haruto menyandarkan punggungnya di sofa itu. Lisa ingin tertawa melihat adiknya.
"Kau cemburu padaku.?"
"Tentu saja aku cemburu, Noona telalu memiliki wajah yang menawan untuk menarik mereka sedangkan aku.?"
Kini Lisa mulai meledakkan tawanya. "Kau juga menawan, bukankah kau mirip denganku. Walau pun kau tidak semenarik diriku tapi kau tetap adik terbaikku."kata Lisa mengusap rambut Haruto.
"Tapi tetap saja Somi memilih Noona." Katanya cemberut.
"Dia tidak memilih Noona, dia hanya senang menggodamu Haruto." Kata Lisa sembari meneguk minuman sodanya.
"Aku ingin menikahinya." Kata haruto membiat Lisa tersendak.
"Yakk!! Umur kalian masih terlalu muda, dan kau juga belum menyelesaikan pendidikanmu."
KAMU SEDANG MEMBACA
Never Doubt You
Romance"Aku tidak pernah meragukanmu. Dan tak akan pernah terjadi." GxG