Setelah mengantar Yuura kembali ke Penthouse, Lisa dan Jennie kini berada di Unit lamanya. Jennie baru saja selesai menata belanjaannya di kulkas sedangkan Lisa baru saja keluar dari kamar mandi dengan Bathrobenya.
"Tadi Haruto menelpon. Tapi karena kau mandi jadi dia bilang untuk menghubunginya kembali setelah kau selesai mandi."
"Aku akan menghubunginya nanti." Kata Lisa sembati menaiki tangga."
"Li, aku akan memasak makan malam kita. Kau mau makan apa.?" Kata sedikit berteriak agar Lisa mendengarnya.
"Apa saja J. Asal kau yang masak." Blasnya membuat Jennie menggelengkan kepalanya.
Jennie memasak beberapa makanan. Lisa telah selesai memakai baju dan duduk disofa untuk menghubungi Haruto.
"Yeoboseyo."
"Noona, besok ada pertemuan para petinggi korea termasuk dari perusahaan Jennie Noona sebelum kita berangkat ke Hawai. Karena acara perkenalan kemarin ada masalah jadi yai menyuruh kita untuk mengadakan pertemuan privat."
"Apa aku harus hadir.?"
"Yakk.! Apa maksudmu.? Kau CEO nya Noona, tugasku hanya membantu Noona sementara."
"Oke. Oke. Aku akan menghadirinya."
Lisa memutuskan oanggilannya tanpa memperdulikan Haruto yang masih berbicara disebarang sana.
Lisa beranjak untuk menghampiri Jennie ke Kitchen set kecilnya.
"Butuh bantuan.?"
"Tidak perlu. Sedikit lagi selesai."
Lisa hanya mengangguk terus menatap Jennie yang menyiapkan makanannya.
Malam semakin larut. Mereka memilih untuk menonton Film sebelum istirahat.
"Apa yang dikatakan Haruto.?" Tanya Jennie.
"Besok ada pertemuan Private untuk para CEO, dan itu berarti kau juga harus ada disana."
Jennie mendongak melihat wajah Lisa.
"Apa kita harus kesana.? Aku tidak ingin bertemu dengan Appa Lisa. Aku takut Appa menyakitimu lagi."kata Jennie Cemas.
"Itu tidak akan J. Kau tenang saja, semuanya akan baik-baik saja. Kita harus mengurusnya sebelum ke Hawai."
"Hawai.?"
"Nee. Bukankah kau yang memenangkan tender itu.? Uncle Nichan menyerahkannya padaku jadi mulai dari sekarang semua tentang Horvejkul Corp aku yang megurusnya."
"T-tapi.?"
"Kenapa.? Jika kau seperti ini terus, aku yakin keluargamu akan semakin menyalahkanku J. Keluargamu akan menuduhku menahanmu disini. Percaya padaku, semua akan baik-baik saja." Kata Lisa menatap dalam mata Jennie.
Lisa memiringkan kepalanya perlahan dan menempelkan bibirnya ke bibir Jennie. Tidak butuh waktu bagi Jennie untuk membalas ciuman Lisa. Bibir mereka bergerak secara bersamaan, Jennie menekan tengkuk Lisa untuk memperdalam ciuman mereka.
Jennie sesekali mengerang ketika Lisa menggigit Bibir bawahnya meminta Jennie membuka mulutnya untuk memberi akses lidah Lisa mengabsen setiap deretan giginya.
Lidah mereka beraduh untuk saling mendominasi tapi tetap saja Lisa lebih mendominasinya. Lisa semakin menindih tubuh Jennie seakan tidak memberi ruang udara dicelah tubuh mereka.
Mereka melepaskan ciumannya karena kurangnya udara. Lisa menatap mata Jennie dengan nafas yang terengah-engah, mata mereka telah dipenuhi oleh nafsuh.
Jennie menarik tengkuk Lisa meminta Ciuman Yang lebih lagi. Dan dengan senang Hati Lisa melakukannya. Dinginnya suhu ruangan itu tidak beraeti bagi mereka karena tubuh panas yang mereka rasakan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Never Doubt You
Romance"Aku tidak pernah meragukanmu. Dan tak akan pernah terjadi." GxG