Jungkook terus mengusap wajahnya kasar merasa frustasi melihat keadaan Lisa. Sudah 20 menit dia duduk diruang tunggu rumah sakit itu. Dia tidak bisa menghilangkan fikiran negatifnya atas apa yang terjadi pada Lisa. Melihat wajah Lisa yang begitu sangat pucat membuatnya takut.
Beberapa pria berjas hitam berjalan kearahnya berdiri tegap didepan pintu perawatan Lisa membuat jungkook mengerjit kebingungan.
"A-apa yang kalian lakukan.? kalian ingin menyakiti Lisa lagi." Jungkook berdiri menarik kerah salah satu pria itu namun seseorang menariknya kembali.
"Maaf anak Muda. Sebelumnya saya berterima kasih karena membawa Nona Lalice kerumah sakit dan biarkan kami menjalankan tugas kami."
Jungkook semakin bingun dengan apa yang dikatakan pria itu. Suara ponsel terdengar disaku pria berjas hitam itu membuat Jungkook kembali menoleh padanya.
"Iya Nyonya besar. Kami sudah berada dirumah sakit, maafkan kami. Kejadiannya begitu sangat Cepat, kami tidak tahu jika pria tadi menikam Nona Lalice."
.....
"Kami akan tetap menjaganya Nyonya besar."
Pria berjas hitam tadi membisikkan seuatu kepda rekannya lalu meninggalkan mereka. Jungkook memilih untuk tetap berada disana. Dia takut jika pria-pria itu adalah suruhan tuan Kim.
Waktu berlalu seoranh dokter keluar dari ruang lerawatan Lisa.
"Bagaimana keadaan teman saya dokter.?" Jungkook bertanya.
"Dia belum sadarkan diri, dia terlalu kehilangan banyak darah. Tapi sudah tidak apa-apa, anda bisa menunggunya sampai dia sadar nanti." Kata dokter itu meninggalkan Jungkook.
Jungkook masuk keruangan Lisa dan 2 bodyguard itu mengikutinya.
"Apa yang ingin kalian lakukan. Jangan masuk kerungan ini." Jungkook berusaha mengusir pria itu namun tetap saja 2 bodyguard itu tidak mendengarkannya.
Jungkook terus melangkah kearah brankar Lisa. Menatap wajah gadis itu walau tidak sepucat tadi. Jungkook meraih tangan Lisa untuk digenggamnya. Tangis pria itu pecah merasakan dinginnya tangan itu.
"Hikss.. lisa-ya kenapa ini harus terjadi padamu. Aku sudah mengatakan jika kau harus menghindarinya tapi lihatlah dirimu sekarang, kau hampir kehilangan nyawamu sendiri demi gadis itu. Aku berjanji aku akan membalaskan semuanya jika terjadi seuatu yang tidak-tidak padamu. Bangun Lisa-ya. Hikss.."
***
Jennie sudah membersihkan tubuhnya. Siang tadi dia mengirim pesan kepada Lisa jika malam ini mereka akan makan malam bersama dengan keluarganya untuk memperkenalkan Lisa kepada appa dan eomma Kim.
Jennie menuruni tangga dan melihat Kim Soohyun berdiri di ambang pintu kaca menuju taman. Kim Soohyun sedang berbicara dengan seseorang sebrang sana.
Dia melangkah kearah dapur untuk menemui Eomma Kim yang sedang mempersiapkan makan malam mereka.
"Eomma~"
"Hei syang."
"Eomma memasak apa.?" Di bertanya sembari mengambil ape dikeranjang buah.
"Makanan kesukaanmu dan beberapa menu lainnya. Kau sudah mengabari Lisa.?"
"Nee Eomma. Siang tadi dia sampai di korea dan aku mengirim lesan untuk makan malam ini."
Kim Soohyun menghampiri mereka di kitchen set.
"Appa akan bersiap-siap dulu. Pastikan dia Lisa datang Princes. Appa tidak ingin makan malam ini tertunda." Katanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Never Doubt You
Romance"Aku tidak pernah meragukanmu. Dan tak akan pernah terjadi." GxG