NDY 46

3.2K 323 15
                                    

Plaakkk

Tamparan keras itu membuat Jennie menorehkan wajahnya. Jennie menatap Kim Soo hyun tak percaya. Baru kali ini dia mendapatkan tamparan dari sang Appa.

"Apa kamu tahu kesalahan kamu Ruby Jane.?" Tanya Kim Soo hyun datar.

"Jennie merasa itu bukan kesalahan Appa, itu sudah seharusnya Jennie lakukan. Dan Appa tidak punya hak untuk mengatur Jennie."kata Jennie.

Kim Soo Hyun kembali mengangkat tangannya untuk menampar putrinya.

"Mau menampar Jennie lagi.? Ayo tampar Jennie Appa. Bukankah CEO perusahaan ini adalah Jennie, jadi itu sudah Hak Jennie untuk menyerahkannya pada siapa pun."

"Kau tidak tahu apa-apa Ruby Jane."

"Apa yang tidak aku ketahui.? Semuanya Jennie tahu Appa. Dan Asal Appa tahu, perusahaan Haraboji juga dalam masalah. Kalian salah orang untuk melawan keluarga mereka. Jennie tidak peduli jika nanti Appa tidak menganggap Jennie sebagai anak Appa lagi, tapi setidaknya Jennie merasa lega sudah melakukan ini."

"Kau sudah benar-benar kurang ajar pada appa Ruby Jane."

"Appa yang tidak tahu di--."

Plakkk

"Kim Soo Hyun."

Wanita paruhbaya itu bergeges berjalan menuju putrinya.

"Apa kamu sudah gila menampar putrimu sendiri.?" Tanyanya sembari memeluk putrinya.

"Putrimu yang sudah gila karena cintanya itu." Jawabnya marah.

"Lebih baik putriku gila karena cintanya daripada kau yang gila karena harta, Kim Soo Hyun." Tegas wanita paruhbaya itu.

"Jangan mengajariku tentang cinta, selama ini aku melakukan semuanya demi kalian, demi hidup kalian karena aku mencintai kalian."

Wanita paruhbaya itu tersenyum lemah. "Demi kami.? Sejak kapan kau melakukan itu demi kami. Kau hanya melakukan demi dirimu sendiri. Kau melakukan semuanya hanya semata kakuasaan hingga kau membuat putriku menjadi korbannya juga." Katanya tegas.

"Sudah Eomma." Jennie menarik lengan ibunya untuk berhenti namun wanita itu bersikeras untuk mengeluarkan semua apa yang dia rasakan.

"Selama ini Jennie di New Zealand menjauhkanku dengan putriku hanya untuk apa.? Bukankah itu semata-mata untuk kekuasaan keluarga kalian. Dan lihatlah dia berhasil melakukan itu. Tidakkah kau berfikir bagaimana perasaan putrimu yang terus kau awasi dan kau atur.? Jennie punya kehidupan diluar sana yang tidak terus dengan bisnis dan bisnis." Katanya dengan napas memburu.

"...Dengarkan ini baik-baik Kim Soo Hyun, mulai hari ini aku tidak peduli lagi apa yang akan menjadi keputusanmu, aku akan membawa Jennie pergi dan jangan pernah ganggu kami lagi." Tambahnya.

Selesai mengatakan itu, dia manarik tangan Jennie keluar dari ruangan yang membuat wanita paruhbaya itu muak melihat kelakuan suaminya. Jennie hanya mengikuti langkah sang ibu tanpa mengatakan apapaun sedangkan Kim Soo Hyun hanya terdiam melihat kepergian istri dan anaknya.

_____________

Lisa berdiri di balkon hotel dengan susu coklat hangat ditangannya. Jam sudah menunjukkan pukul 2 dini hari namun gadis jangkung itu belum merasakan kantuknya. Dia terus menatap kosong sesuatu yang ada dibawah sana hingga seseorang membuyarkan lamunannya.

"Kenapa belum tidur Nunna..?" Tanyanya menepuk pundak Lisa.

"Eoh. Hanya memikirkan sesuatu." Jawabnya.

Haruto mendudukan dirinya di kursi yang tersedia dibalkon tersebut. Dia menatap langit yang penuh bintang.

"Aku tahu Nunna memikirkan sesuatu, apa itu tentang Jennie Nunna.?" Tanya Haruto yakin.

Never Doubt YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang