NDY 18

5.9K 660 34
                                    

Sejak tadi Jennie tidak melepaskan tangannya dilengan Lisa. Dia terus memeluknya tidak peduli jika semua orang mendengar rengekannya.

"J. Aku hanya sebentar. Aku janji setelah urusanku disana selesai aku akan kembali." Katanya terus mengelus punggung gadis itu.

"Apa harus kesana.?"

"J, kita sudah bicara tentang ini semalam."

Jennie hanya mengangguk dan kembali memeluk Lisa. Mereka berdiri didepan Departure Melihat Jadwal penerbangannya.

"Masih ada 30 menit lagi. Kau lapar.? tadi kau tidak menghabiskan sarapanmu." Lisa bertanya namun gadis itu hanya menggelengkan kepalanya di dada Lisa. Lisa terus menghela nafas panjang melihat tingkah Jennie yang seperti anak kecil.

"Aku ingin seperti ini sebelum kau meninggalkanku." Katanya yang membuat Lisa mengalah.

Jennie terus memeluknya hingga suara panggilan pesawat menuju Thailand akan berangkat. Bukannya melepaskan pelukannya, Jennie malah semakin mengeratkannya.

"J. Aku harus pergi."

"Tidak. Aku tidak ingin ditinggal."

"Aku tidak meninggalkanmu J. Aku ingin memperjuangkanmu jadi aku harus ke Thailand dulu. Aku janji tidak akan lama. Kabari aku kapanpun yang kau mau, aku akan mengangkatnya sesibuk apapun aku disana."

Jennie akhirnya melepaskan pelukannya. Lisa mencium ujung kepala dan mengecup bibirnya singkat. Air mata Jennie sudah memupuk dipelupuk matanya yang sebentar lagi akan jatuh, namun Lisa dengan Cepat mengusap mata Jennie dengan ibu jarinya.

"Jangan menangis aku tidak ingin melihat air matamu. Tunggu aku Honey."

Jennie tidak bisa menahan air matanya lagi. Dia kembali terisak didalam pelukan Lisa, Semakin erat seakan tidak ada hari esok lagi untuk merasakan pelukan itu.

"Aku pergi."

Jennie mengangguk. "Jangan lama, aku menunggumu Honey."

"Tentu. Masa depanku ada disini. Aku mencintaimu lebih dari apapun."

"Aku lebih mencintaimu Lisa."

Jennie melambaikan tangannya, sedangkan Lisa terus berjalan mundur menatap gadis yang mengubah fikirannya hingga akhirnya memilih untuk kembali ke thailand.

Air mata Lisa terjatuh seketika tubuh mungil gadis itu tidak terlihat lagi. Dia masih berfikir apa keputusannya itu benar untuk kembali atau tidak.

Jennie kembali ke Mobilnya dengan mata yang sembab. Sejak tadi dia tidak bisa menahan isakannya melihat Lisa pergi.

"Tuan gadis itu sudah berangkat ke Thailand. Apa yang harus saya lakukan.?"

"Tidak untuk saat ini, kita akan menunggu sampai dia kembali dan kau harus bersiap apa yang akan kau lakukan."

"Nee Tuan. Saya akan melakukannya."

Jennie melajukan mobilnya untuk kembali ke mansionnya. Rasanya ada yang hilang dalam dirinya saat ini.

***

5 jam berlalu Lisa telah sampai di negara kelahirannya. Negara yang menyisahkan banyak kenangan dengan Mendiang Mommynya.

"Huh.. Lisa kembali Mom." Gumannya menghela nafas kasar.

Dia menahan taxi untuk menuju rumahnya yang mungkin sejak 3 tahun terakhir ini ia tinggalkan. Matanya terus menatap jalanan yang nampak sedikit berubah. Hanya 20 menit untuk sampai dirumah itu.

Lisa turun dan menatap rumah itu, tempat dimana ia dibesarkan. Pahit dan manis kenangan ada didalam sana. Lisa kembali menghela nafas kasar untuk melangkahkan kakinya masuk.

Never Doubt YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang