Bughh
Bughh
Pukulan itu membuat Lisa tersungkur.
"Kau cukup berani mendekati Nona Jennie lagi. Gadis miskin.?" Kata Pria itu.
Bughh
Pukulan kembali mendarat diwajah Lisa. Sudut bibirnya berdarah sertah pelipisnya. Lisa sama sekali tidak melawannya. Lisa menyentuh sudut bibirnya dan mendapati darah ditangannya.
"Silahkan bunuh aku Tuan. Aku tidak akan meninggalkannya. Aku mencintainya." Kata Lisa menyeringai.
Bughh
Pria berjas hitam itu terhuyung setelah mendapatkan pukulan dari seseorang.
"Pergi kau dari sini. Jika tidak aku akan menelpon Polisi." Ancamnya. Pria berjas Hitam itu akhirnya pergi, bukan karena mendengar ancaman itu tapi dirasa itu sudah cukup untuk Lisa.
Lisa bersandar di dinding memegang pelipisnya. Menyeringai melihat tangannya dengan darah. Jungkook segera membantuhnya untuk berdiri dan masuk ke Unitnya.
"Aku sudah mendengar semuanya dari Chang-sub hyung." Kata Jungkook, meletakkan Lisa di Sofa. "Apa kau gila.? malam itu mereka sudah memberimu peringatan tapi kau malah semakin mendekatinya, kau membahayakan dirimu sendiri Lisa." Jungkook berdiri mencari Kotak P3K disana.
Jungkook membersikan darah dipelipis dan disudut bibir Lisa. "Aku sakit karena kau tidak bisa menerimaku, tapi aku lebih sakit melihatmu seperti ini Lisa." Katanya menekan kapas itu membuat Lisa meringis.
"Ini belum apa-apa bagiku jung, jadi jangan khawatirkan aku." Lisa merebut kasar kapas ditangan Jungkook.
Pria itu hanya menggeleng tak percaya. "Sedalam itukah cintamu kepada gadis itu.? Kau memberikan segalanya dan Lihat dirimu sekarang. Kau benar-benar gila Lisa."
Lisa hanya mengabaikan ucapan pria didepannya itu. Suara pintu terbuka langkah kaki seorang gadis menghampiri mereka. Mata gadis itu terbelalak melihat keadaan Lisa.
"Hei sayang, apa yang terjadi.?" Dia bertanya menyentuh sudut bibir Lisa. Gadis itu beralih kepada pria yang berdiri didepannya.
"Seseorang menyerangnya, aku tidak tahu siapa." Katanya ketika melihat tatapan gadis itu meminta penjelasan.
"Aku tidak apa-apa, ini hanya luka kecil." Kata Lisa.
"Tidak Lisa. Sudut bibirmu berdarah pelipismu juga." Kata gadis itu khawatir.
"Jungkook sudah mengobatinya Aba. Aku tidak apa-apa."
Gadis itu terus menggenggam tangan Lisa. Sedangkan Lisa memejamkan matanya merasakan perih di sudut bibirnya.
'Apa sesulit itu memperjuangkanmu J.'
Dilraba membantu Lisa naik ke kamarnya. Lisa menyuruh mereka pulang tapi mereka tetap ingin tinggal menemaninya.
"Istirahatlah. Aku akam disampingmu sampai kau tertidur." Kata Aba.
Jungkook membaringkan tubuhnya di sofa. Fikirannya melayang kearah Jennie. Pria itu tidak tahu harus berbuat apa. Sedangkan Dilraba terus mengusap kepala Lisa sampai tertidur.
"Kau tidak pernah seperti ini sebelumnya Lisa." Dia berguman menatap wajah tenang Lisa.
***
Seminggu berlalu. Setelah kejadian itu butuh beberapa hari memar diwajah Lisa benar-benar Hilang dan akhirnya menemui Jennie.
"Lusa aku akan ke thailand." Kata Lisa. Membuat Jennie mendongakkan kepalanya.
Disinilah mereka dipinggir sungai Han. Lisa berdiri dibelakang Jennie dan memeluknya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Never Doubt You
Romance"Aku tidak pernah meragukanmu. Dan tak akan pernah terjadi." GxG