Lisa mempoutkan bibirnya setelah mendapat pesan dari Haruto. Pria itu mengirimkan Lisa photo putrinya dan dirinya."Ada apa.?" Tanya Jennie, dia baru saja selesai membersihkan dirinya.
Lisa tidak mengatakan apapun, dia memberikan ponselnya pada Jennie dan melihat photo Quena.
"Quena benar-benar menggemaskan." Ujar Jennie seolah-olah mencubit pipi bayi kecil itu dari layar ponsel.
"Baby, ayo tumbuhlah dengan cepat agar kamu bisa bertemu dengan Dada dan Mommy." Ujar Lisa memeluk perut istrinya dari belakang.
"Sabar sayang, tunggu 4 bulan lagi."
Lisa mengangguk. "Sehat-sehat di sana sayang, jangan membuat Mommy kelelahan. Oke buddy.?"
Jennie terkekeh karena Lisa mengepalkan tanganya di depan perutnya seolah bayi yang di dalam sana membalasnya.
Jennie meluruskan kakinya membuat wanita jangkung itu tersenyum, ia berbaring di paha Jennie dan terus mengusap perut istrinya sedangkan Jennie mengusap kepala Lisa.
"Honey.?"
"Mm..! Kenapa sayang.?"
"Aku bosan dirumah.!" Ujar Jennie, selama dia hamil Lisa melarangnya untuk bekerja atau apapun itu.
"Kamu ingin jalan-jalan.? Dimana.? Sebutkan saja negara mana yang ingin kamu kunjungi, aku akan membawamu pergi."
Jennie menggelengkan kepalanya walaupun Lisa tidak melihatnya karena dia sibuk dengan perut buncit istrinya.
"Aku tidak ingin kemana-mana, aku hanya ingin bekerja. Setidaknya aku memiliki kesibukan dan tidak bosan di rumah."
"J.. kita sudah membicarakan ini, aku bukan melarangmu bekerja tapi kamu sedang hamil ssayang. Aku tahu perusahaanmu adalah tanggung jawabmu tapi keselamatanmu adalah tanggung jawabku. Aku tidak mau kamu kelelahan dan terjadi hal yang tidak di inginkan. Please..!"
"Tapi aku bosan, Lisa."
Lisa menghela nafas kasar, jika sudah begini dia lebih baik diam daripada berakhir bertengkar dengan istrinya. Apalagi semenjak Jennie hamil, hormonnya sering berubah.
"Istirahatlah, besok kita akan kerumah sakit dan besok aku juga ada pertemuan di kantor." Ujar Lisa beralih ke samping istrinya lalu menutup matanya.
Jennie tidak suka jika Lisa seperti ini tapi dia juga tidak ingin bertengkar dengannya terlebih ini sudah sedikit larut.
_____________
"Bayinya sehat, tapi Mrs. Manoban harus lebih banyak istirahat dan tidak memikirkan apapun, usia kehamilan anda sangat rentang untuk stres jadi untuk menghidari hal yang tidak diinginkan jalan satu-satunya hanya itu."
"Tapi aku tidak memikirkan apa-apa dokter." Ujar Jennie.
Dokter itu tersenyum lalu menuliskan sesuatu di sebuah kertas setelah itu menyerahkan lada mereka. "Itu resep vitaminnya."
KAMU SEDANG MEMBACA
Never Doubt You
Romance"Aku tidak pernah meragukanmu. Dan tak akan pernah terjadi." GxG