NDY 19

5.9K 731 28
                                    

Seorang wanita cantik yang baru saja memasuki mansionnya terhenti karena wanita paruhbaya yang berdiri didepannya.

"Mommy belum tidur.?" Tanyanya.

Wanita paruhbaya itu hanya menatapnya datar. Hingga berjalan kearahnya.

"Apakah hanya pekerjaan itu yang bisa kau lakukan Davikah.?" Dia bertanya.

"Apa yang Mommy maksud.?"

"Kau masih belum paham.? Kau hanya bisa menjual tubuhmu untuk mendapatkan uangkan.? Pekerjaan sebagai model hanya pekerjaan bagi para jalang diluar sana."

Davikah terdiam mendengar perkataan ibu dari suaminya itu. Dia menjadi seorang model karena itu impiannya.

"Aku tidak tahu apa yang membuat Nichkhun jatuh cinta padamu, atau mungkin kau merayunya dengan tubuhmu.? Gadis miskin yang tidak tahu diri mencintai salah satu putraku." Kata Wanita paruhbaya itu.

"Maafkan aku Mommy." Dia berkata dan menundukkan kepalanya.

"Maafmu tidak akan mengubah apa yang telah terjadi. Tapi aku juga ingin berterima kasih padamu karena berkatmu Nichkhun akhirnya ingin menikahi gadis yang kuinginkan dan Lihat dia, dia bisa memberikan aku cucu seorang laki-laki. Bukahkan itu sangat luar biasa.? Dia akan menjadi pewaris perusahaan Nichkhun nantinya. Dan kau hanya akan menjadi jalang yang tidak tahu diri." Katanya meninggalkan Davikah yang sudah terisak.

Lisa kecil berlari kearah Ibunya untuk memeluknya. "Mommy jangan menangis. Jangan dengarkan kata yai. Mommy adalah ibu yang Luar biasa untuk Lisa." Katanya.

Davikah menyekah air matanya. Kata-kata putrinya sedikit membuatnya tenang. Tangan mungil itu terus membelai wajah cantik sang ibu.

Davikah membawa putrinya untuk masuk kekamarnya. Sedangkan gadis kecil itu terus berguman dalam hati membenci setiap perkataan Yai-nya. Dia mendengar semuanya dari awal ibunya masuk ke Mansion itu.

"Tunggu Mommy disini. Mommy ganti baju dulu."katanya.

"Mom. Daddy dimana.? Dari tadi Daddy belum pulang."

"Daddymu ada dirumah sakit sayang. Mommy Tifanny melahirkan baby yang sangat tampan, kamu pasti senangkan punya adik.?"

"Lisa senang Mom. Apa kita bisa kesana.?"

"Besok sayang. Kita akan menemui mereka besok."

"Yeaayy."

Davikah membersihkan dirinya lalu menidurkan putrinya. Gadis kecil itu memejamkan matanya menikmati usapan lembut sang Mommy.

"Maafkan Mommy sayang. Maafkan Mommy yang tidak bisa memberikan apa-apa padamu. Mommy hanya gadis miskin yang mendapatkan cinta dari Daddymu. Hikss.. Kenapa orang kaya begitu menilai hidup Mommy sangat kejam sayang."

Davikah berusaha menahan isakannya agar tidur putrinya tidak terganggu.

"Jika kamu besar nanti, Mommy akan selalu mendukung apapun pilihanmu tapi jika boleh Mommy memilih jangan pernah mendekati seseorang yang memiliki ekonomi sosial yang tinggi sayang. Mommy tidak mau kamu merasakan apa yang Mommy rasakan. Walaupun Mommy tahu Daddymu punya segalanya."

Davikah memeluk putrinya. Dia tidak tahu sejak tadi gadis kecil itu terus mendengar apa yang Mommynya katakan.

***

Lisa berjalan membawa sebouqet bunga ditangannya, melewati beberapa makam untuk sampai ketempat mendiang Mommynya.

Lisa mendudukan dirinya disamping Makam itu. "Hai Mommy. Maaf Lisa baru bisa mengunjungi Mommy." Katanya sembari meletakkan bunga Daisy diatas batu Nisan.

Never Doubt YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang