Sejak tadi Lisa berdiri dibalkon kamarnya karena Jennie yang tiba-tiba memintanya untuk malakukan panggilan Video. Lisa berfikir balkon adalah tempat yang lebih tepat dibanding ruang kamarnya.
"Kenapa mengangkatnya begitu lama.?"
"Maaf, tadi aku dari toilet. Kau lagi apa.?"
"Tidak ada. Hanya bermalas-malasan dikamar. Kapan kau pulang.?"
"Aku belum merencanakannya. Mungkin aku akan tinggal sedikit lebih lama disini, Kenapa.?"
"Yak!! Kau berjanji padaku akan segera kembali, lalu kau mengatakannya tidak ingin pulang.? Yang benar saja Lisa."
Lisa terkekeh melihat ekspresi Jennie dilayar ponselnya.
"Aku tidak mengatakan jika aku tidak ingin pulang, aku hanya mengatakan untuk tinggal sedikit lebih lama."
"Yak!! Itu sama saja. Kau tidak merindukanku.? Atau kau sudah punya gadis lain disana.?"
"Itu tidak akan pernah Jennie Kim. Aku merindukanmu tapi aku masih memiliki beberapa urusan disini."
"Appa ingin bertemu denganmu. Hampir tiap hari dia terus menanyaiku kapan kau kembali."
"Really.?"
"Nee. Dia ingin mengenalmu lebih jauh. Bahkan dia memanggilmu calon menantunya. Apa kau percaya itu.?"
Lisa tersenyum masam mendengar ucapan Jennie. Melihat gadisnya tersenyum bahagia di layar ponsel itu.
"Aku bahagia karena appa merestui kita. Jadi setelah kau kembali nanti kau harus berjanji untuk menemui Appa. Appa orang yang tegas, dan aku tidak ingin kau tidak menepati janjimu. Oke.?"
"Nee. Aku akan."
Lisa menoleh dan melihat Yuura membuka pintu kaca balkonnya. Pria kecil itu selalu menemui Lisa dikamarnya entah membawa mainan atau tidak dan sekarang anak itu membawa gelas plastik ditangannya. Fikir lisa mungkin Yuura baru saja selesai meminum susunya.
"Noona disini.?"
"Lisa.? Kau bersama seseorang.?"
"Nee aku bersama adikku."
"Kau punya adik.?"
Lisa membawa Yuura kesampinyanya dan mengarahkan ponselnya sedikit lebih jauh untuk memperlihatkan wajah Yuura kepada Jennie.
Anak itu mangankat tangannya dengan gelas dikepalanya. Tujuannya membawa gelas itu memang untuk memperlihatkan kepada Lisa kemampuannya menyeimbangkan gelas plastik itu dikepalanya.
"Kiyowo. Lisa dia sangat lucu."
Yuura langsung menurunkan gelas itu dari kepalanya, sebelumnya dia berfikir jika Lisa akan memotretnya dengan camera depan tapi nyatanya dia mendengar suara lain dan melihat gadis di layar ponsel itu membuatnya malu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Never Doubt You
Romance"Aku tidak pernah meragukanmu. Dan tak akan pernah terjadi." GxG