NDY 50

4.3K 335 25
                                    

Hari pertemuan kembali di adakan di seoul korea oleh beberapa petinggi yang bekerja sama dengan Horvejkul Corp. Kebanyakan dari mereke adalah petinggi dari luar negeri dan pertemuan kedua kali ini juga di hadiri oleh Nichkhun Horvejkul didampingi oleh istrinya Tiffany Horvejkul serta keluarga Lisa yang lain.

Setelah apa yang di kerjakan oleh Lisa selaku CEO Horvejkul Corp beberapa bulan terakhir ini, mereka kembali mengadakan pertemuan untuk membahas kinerja dari berbagai perusahaan yang bekerja sama dengannya dan perusahaan yang berurusan baik buruknya dengan Horvejkul Corp.

Ruang pertemuan sudah di isi oleh para petinggi termasuk Tuan Kim yang berada di sana karena mendapat undangan langsung dari Nichan Horvejkul. Mereka semua menunggu kehadiran Lisa yang sampai saat ini belum datang juga.

"Bagaimana penampilanku, apa aku sudah terlihat seperti CEO..?" Gadis itu bertanya membuat gadis disebelahnya memutar matanya malas.

"Tidak, penampilanmu seperti seorang karyawan yang gajinya di potong setiap kalinya." Desisnya.

Gadis jangkung itu terkekeh lalu mengecup bibir kekasihnya sekilas. "Itu penilaian yang sangat mengagumkan Jennie Kim.

"Pertemuan akan segera di mulai tapi sejak tadi kau hanya menanyakan penampilanmu Lalisa. Ayo turun, aku tidak mau Daddy dan Mommymu menunggu." Ujarnya lalu turun dari mobil begitu saja.

Lisa terkekeh, dia meraih sesuatu yang sejak tadi disimpan di belakang kursi kemudinya. "Aku tidak sabar melihat reaksinya." Gumannya.

Lisa dan Jennie melangkah memasuki bangunan tersebut dengan Jennie yang meranggul lengan Lisa. Semua staff serta pegawai disana menyapa kehadiran mereka, keduanya berjalan tanpa ekspresi apapun. Aura Bossy yang mereka miliki membuat setiap yang melihatnya hanya menatap kagum terlebih mereka tahu siapa kedua gadis itu.

"Tunggu sebentar, aku ingin ke toilet dulu." Ujar Lisa.

Jennie menghela nafas kasar, dia hanya mengangguk menanggapi ucapan Lisa. Setelah kepergian Lisa ke toilet, Jennie memainkan ponselnya selagi menunggu Lisa.

"Kau juga hadir Jane.?"

Pertanyaan itu membuat Jennie menoleh, dia menyimpan ponselnya terlebih dahulu lalu menghadap pada pria tersebut.

"Ini adalah pertemuan besar kekasihku jadi wajar jika aku disini."

Pria itu tersenyum. "Kekasih yang baik."

"Oh, Of Course.. aku akan melakukan apapun demi kekasihku."

Minhyuk mengangguk, dia melihat Lisa hadir yang melangkah ke arahnya dimana Jennie membelakangi Lisa. "Kalian berdua cocok, ternyata gadis pengantar bunga itu adalah seorang CEO perusahaan terbesar jadi wajar jika kau tergila-gila padanya. Aku tahu Jennie, aku tahu kau akan tetap memilihnya karena dia kaya, dia memiliki segalanya bahkan dengan mudah perusahaanmu akan naik jika bekerja sama dengannya. Jangan munafik, dunia bisnis memang harus selicik ini walaupun kau harus mengorbankan tubuhmu untuk dia nikmati."

Jennie mengepalkan tangannya. "Jaga ucapanmu Lee Minhyuk." Ujar Jennie menunjuk wajah Minhyuk dengan telunjuknya.

"Hahaha, calm down Jane.. kau hanya mencintai uangnya bukan.?"

"Ka--"

"Jika dia hanya mencintai uangku.? Lalu apa urusanmu.?" Lisa datang menyelah mereka.

"Jangan dengarkan dia Li." Ujar Jennie sedikit menarik tangan Lisa.

"Suatu omong kosong jika seorang wanita sepertimu tidak tertarik kepada uang Jane."

"Kau tidak tahu siapa aku Mr. Lee, bahkan jika Jennie terlahir dari keluarga yang tidak mampu pun aku tidak peduli dan seperti yang kau katakan tadi, Dia hanya mencintai uangku.? Mendengar hal itu, aku merasa bahagia. Kenapa..? Jika dia hanya mencintai uangku, setidaknya ada sesuatu yang dia sukai dari diriku dan aku akan bekerja lebih keras lagi untuk mendapatkan uang lebih banyak agar dia terus mencintaiku dibandingkan dirimu seorang pria yang bisa aku katakan memiliki segalanya tapi Jennie sedikit pun tidak melihatmu. Jadi, aku ingin kau minggir mengahalangi jalan kami Tuan Lee Minhyuk yang terhormat." Ujar Lisa sarkastik.

Never Doubt YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang