NDY 33

5.4K 689 43
                                    

"Lisa ingin meminta restu untuk menikahi Jennie."

"Lalisa Manoban." Suara tegas itu menusuk pendengarannya.

Seluruh keluarganya tercengang mendengar ucapan Lisa. Setelah makan malam tadi mereka kembali berkumpul di ruang tengah penthouse itu.

"Lisa akan mengambil resiko apapun yang terjadi kedepan."

"LALICE"

Nyonya Horvejkul berdiri menatap tajam sang cucu. Jennie menggenggam erat tangan Lisa. Dia mengerti jika Nyonya Horvejkul tidak menyukainya.

"Yai. Ini pilihan Lisa. Dan Lisa tidak akan meninggalkan tanggung jawab Lisa lagi."

"Kita sudah membicarakanya Lisa."

"Masalalu akan tetap menjadi masalalu yai, dengan Lisa yang bertemu dengan Jennie itu sudah garis takdir Lisa."

"Justru karena masalalu itu yai tidak menyukai gadis itu." Tunjuknya pada Jennie.

Jennie mendongak tak mengerti apa maksud perkataan mereka.

"Ini hidup Lisa yai. Lisa berhak mengejar kebahagian Lisa. Lis--"

"Hampir 60 tahun yai menunggu moment ini Lisa. Kau tidak tahu bagaimana sakitnya mencintai seseorang yang hanya memanfaatkanmu, dan setelah hari ini tiba kau membawa gadis ini kedepan yai untuk meminta restu. Omong kosong apa yang kau katakan Lisa.? Kau sudah tahu semuanya tentang dia, bahkan kau hampir mati karena keluarganya. Dan lihatlah apa dia bisa melindungimu dari apa yang telah terjadi.?"

"Mom, tenang dulu."selah Nichkhun mengusap punggung Nyonya Horvejkul.

"Yai punya masalalu dengan tuan Kim Jong Soo bukan berarti yai harus membenci semua keturunannya."

"H-Haraboji"

"Sudah cukup kebencian itu mengendalikan dirimu yai. Semua manusia berhak mendapatkan kesempatan untuk berubah."

"Tapi tidak dengan Pria itu Lisa. Kim Jong Soo tidak pantas untuk pendapatkan kesempatan itu."

"Kalau begitu biarkan Lisa pergi bersama Jennie. Yai tidak akan memiliki keturunan yang berhubungan dengan orang yang yai benci." Katanya berdiri menarik tangan Lisa.

"LALISA MANOBAN."

Teriakan panggilan itu menggema ditengah mereka. Lisa menarik tangan Jennie tapi Jennie menahannya membuat Lisa menoleh padanya yang masih duduk, Jennie menggelengkan kepalanya tanda tidak setuju jika Lisa meninggalkan keluarganya.

"J. Tempat aku bukan disini lagi." Katanya tapi Jennie tetap menggelengkan kepalanya. Air matanya sudah memupuk di dalam sana.

"Sayang tenang dulu."kata Tifanny yang juga brdiri disamping Lisa menenangkan putri sambungnya itu.

"Maafkan Lisa Mom. Lisa hanya meminta restu kalian tidak lebih tapi--"

"Pergilah. Pergilah Lalisa. Jangan pernah mengiinjakkan kakimu lagi dirumahku." Kata Nyonya Horvejkul.

"Mom. Kau tidak bisa berkata seperti itu." Selah Cherreen.

Jennie melepaskan genggaman tangan Lisa dan berlari kedepan Nyonya Horvejkul. Jennie berlutut didepan wanita tua itu, air mata yang sejak tadi ditahannya akhirnya lolos.

"M-Maafkan A-aku Nyonya Besar. Ini semua salahku."

"J."

"Ms. Kim, jangan lakukan itu." Nichan ingin melangkah ke Jennie namun Nichkhun menahannya.

Never Doubt YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang