NDY 42

5.1K 578 61
                                    

Haruto mengemudikan mobilnya bersama Lisa. Dia tidak tahu dia akan kemana karena Lisa hanya memanggilnya tanpa memberitahu alasannya.

"Noona kita akan kemana.?"

"Ikuti saja mobil Bodyguard Ilhoon. Dan harusnya kau berterima kasih padaku karena aku membantumu untuk keluar dari rumah. Kau tidak melihat ekspresi Somi yang sedikit lagi akan menerkammu."

Haruto tertawa mengingat bagaimana ekspresi kekasihnya tadi. "Noona benar. Dia benar-benar menyeramkan ketika marah. Apa seorang gadis akan selalu seperti itu.?"

"Aku tidak tahu. Tapi sepertinya Jennie lebih menyeramkan dibanding Somi. Kau tahu sekilas kau akan melihat seperti gadis imut dan seksi tapi ketika dia marah kau akan melihat mata itu berubah menjadi mata macan yang siap menerkammu kapan saja."

"Apa Jennie Noona semenyeramkan itu.?"

"Kita tidak tahu hati seorang wanita. Walau pun Noona seorang wanita tapi Noona kadang tidak mengerti apa yang diinginkan para wanita."

Mereka semua tertawa hingga akhirnya mobil Haruto sampai diarea sebuah bangunan.

"Bukankah ini bangunan dimana pria itu berada.? Untuk ap kita kesini Noona.?"

"Hanya bersenang-senang."kata Lisa melepaskan seatbeltnya lalu keluar. Haruto melakukan hal yang sama dan mengikuti langkah Lisa.

"Lepaskan aku. Uhuuk.. aku akan membunuh kalian semua." Suara parau itu terdengar jelas oleh beberapa bodyguard yang berdiri disana.

Pintu terbuka masih dengan tawa Lisa dan Haruto mereka terus membahas kekasih mereka sepanjang jalan tadi.

Min Hyuk sedikit mendongak karena suara yang sangat dikenalinya itu dan Lisa berhenti untuk tertawa melihat keadaan pria itu.

"Brengsekkk.."

"Kau bilang apa.? Kau bilang aku brengsek.?" Kata Lisa menepuk pelan pipi pria itu. "Harusnya kau sadar diri dan berterima kasih padaku karena aku masih membiarkanmu hidup Min Hyuk-ah. Kau tidak melihat semenjak kau berada disini pipimu sedikit berisi. Apa kau makan dengan baik.? Kurasa iya karena Bodyguardku tidak akan membuatmu kelaparan."

Haruto tertawa dengan apa yang dikatakan Lisa. Karena wajah pria itu penuh dengan lebam dan membengkak akibat para Bodyguard yang menghajarnya setiap saat.

"Gadis gila."

Bugghhh

Satu pukulan mendarat tepat diwajah Min Hyuk membuatnya semakin meringis kesakitan.

"Aku memang gila Min Hyuk. Dan kau salah memilih bermain dengan orang gila sepertiku."

Bugghhh

"Sudah lama aku ingin bermain-main denganmu tapi Jennie melarangku untuk menemuimu disini."

Bugghhh

"Aaarrggghhh."

"Pria sepertimu memang pantas mendapatkan perlakuan seperti ini. Dan kau tidak bisa meminta bantuan pada siapa pun termasuk orang tuamu."

Bugghhh

Wajah Min Hyuk sudah dipenuhi oleh darahnya sendiri.

"Aku tidak akan membalaskan apa yang terjadi pada yai-ku padamu. Tapi aku akan bermain dengan keluargamu Min Hyuk."

Lisa ingin memukul pria itu lagi namun Haruto menahannya. "Sudah Noona. Wajahnya sudah penuh dengan darah."

"Kenapa berhenti.? Kau tidak akan bisa menyakiti mereka terlebih kau tahu jika dari awal Tuan Kim yang merencanakan semuanya Lisa."

Never Doubt YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang