NDY 5

7K 753 77
                                    

Jennie memasuki restaurant yang terkenal di LA. Meetingnya hari ini hanya di hadiri eunha sekertarisnya.

Jennie duduk disudut ruangan menunggu seseorang yang selalu dikunjunginya ketika di LA. Peniel Bodyguardnya juga ada disana.

"Duduk disini saja Oppa. Kau hanya sendiri bersikap biasa saja itu tidak masalah." Jennie berkata karena Bodyguardnya duduk dimeja yang berbeda.

"Maaf Maam itu sudah tugasku." Katanya.

"Oppa~"

"Iya Jennie. Iyaa." Pria itu berdiri dan duduk disamping Jennie, jennie tersenyum.

"Hai Babe. kamu sudah menunggu lama.? Maafkan aku, aku ada urusan tadi" kata seseorang, Jennie menoleh melihat orang yang sejak tadi ditunggunya.

"Hai Babe. Tidak masalah, aku juga baru sampai disini." Katanya memeluk orang itu.

"Bagaimana kabarmu Peniel.?"

"Sangat baik Nona." Jawabnya.

"Tidak biasanya kamu terburu-buru untuk kembali.?" Gadis itu bertanya sembari menarik kursi didepan Jennie.

"Selama 2 minggu ini aku memenangkan 3 Tender jadi masih banyak pekerjaan yang harus aku lakukan di korea." Katanya

"Aku masih tidak percaya jika kamu kembali kekorea" gadis itu menggeleng.

"Aku hanya bosan di New Zealand. Awalnya aku hanya ingin berlibur dikorea setelah itu aku ingin menetap di LA. Tapi Appa menyuruhku untuk mengambil alih perusahaannya, jadi disinilah aku mengurus pekerjaanku." Katanya terkekeh.

"Kamu sangat genius. Aku beruntung memilikimu." Gadis itu mengusap lembut tangan Jennie yang ada diatas meja.

Mereka menikmati makanannya dengan obrolan santai. Peniel hanya mendengarkan percakapan Bossnya itu.

Waktu semakin sore, setelah seharian ini Jennie menghabiskan waktunya bersama gadis itu. Besok pagi dia harus kembali kekorea karena tuntutan pekerjaannya.

"Andai saja kamu bisa disini lebih lama lagi." Kata gadis itu memeluk Jennie.

"Maafkan aku. Aku tidak bisa meninggalkan tanggung jawabku lagi terlebih aku sudah menjadi seorang CEO. Tidak seperti waktu di New Zealand aku hanya mendampingi Mino Oppa mengatur perusahaannya dan bebas pergi kemana saja yang aku mau" katanya membalas pelukan itu.

Gadis itu mencium ujung kepala Jennie menyalurkan kerinduan yang sudah hampir 5 bulan tidak melihat gadis itu.

"Aku mencintaimu Jennie. Aku mencintaimu dan akan selalu menunggumu disini."

Jennie mengeratkan pelukannya menyandarkan kepalanya didada gadis itu. Menikmati matahari senja yang sedikit lagi menghilang.

"Maaf Maam. Kita harus kembali ke Hotel untuk menyiapkan berkas yang harus Maam tinggalkan disini karena besok kita harus kembali ke Korea." Kata Peniel membuat Jennie melepaskan pelukannya.

Jennie mengangguk menanggapi ucapan Peniel. "Aku harus kembali. Terima kasih untuk hari ini Deb. Jika aku ada waktu, aku akan mengunjungimu lagi." Katanya kembali memeluk gadis penyanyi terkenal didepannya.

"Hati-hati. Aku akan selalu menunggumu Babe. I Love You."

Jennie tersenyum sebelum akhirnya meninggalkan gadis itu.

Diperjalanan menuju hotel Jennie hanya melamun menatap jalanan LA yang sudah gelap. Peniel hanya memperhatikan Bossnya melalui cermin depan.

"Kau melamun Jennie.?" Peniel bertanya.

Never Doubt YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang