NDY 49

2.7K 280 11
                                    

Pranngg...

Ceklek..

"Apa yang terjadi Uncle, kenapa uncle membanting pas bunga itu.?"

"Kau tahu, gadis itu datang menemuiku. Dia sangat berani muncul dihadapanku setelah apa yang dia lakukan pada perusahaanku dan ayahku. Beberapa petinggi menarik kerja sama kami tapi sayangnya hanya beberapa, dia tidak akan pernah bisa menjatihkanku." Jelas Soohyun.

Minhyuk tersenyum lalu mendekati pria baruhbaya itu. "Tenangkan dirimu uncle, walaupun dia adalah Horvejkul dia tidak akan bisa menjatuhkan kita. Perusahaan mereka terlalu bermain bersih, mereka tidak tahu apa yang bisa kita lakukan dibalik itu."

Kim Soohyun menoleh menatap Minhyuk. "Apa maksudmu..?"

"Serahkan padaku Uncle, percayalah jika perusahaan uncle tidak akan pernah hancur itulah mengapa perusahaanku tidak terlalu peduli dengan kerja sama Horvejkul Corp itu karena tanpa kerja sama dengannya pun perusahaanku tidak akan jatuh."

Kim Soohyun mengerutkan keningnya mendengar apa yang dikatakan Minhyuk, tapi detik berikutnya dia tersenyum yang terpenting dalam pikirannya perusahaannya tidak akan hancur hanya karena Horvejkul Corp tersebut.

___________

"Woaahh.. Baebulleo.."

Seruan itu membuat Jennie tersenyum, dia berdiri untuk membersihkan meja makan dari piring bekas makanan mereka.

"Ini sangat enak Nunna, aku tidak tahu jika Nunna pintar memasak." Seru seorang Pria yang tak lain adalah Haruto.

"Kau suka.?"

Haruto mengangguk. "Sangat suka, aku tidak pernah kecewa dengan makanan korea, Mommy kadang memasak makanan korea di rumah bahkan kami jarang memakai bahasa Thailand."

"Kenapa.?" Tanya Jennie seraya membersihkan meja.

"Aku tidak tahu, mungkin alasan utamanya karena Mommy orang korea."

Jennie mengangguk, dia meninggakan Haruto untuk membawa piring kotor sedangkan pria muda iru berlalu untuk ke ruang tengah unit Jennie.

Setelah beberapa menit, Jennie kembali. Dia telah selesai dengan urusanya, Jennie membawa 2 kaleng soda untuk Haruto dan untuknya.

"Gumawo Nunna." Ujar Haruto meraih kaleng soda tersebut.

"Kenapa hanya Lisa yang memiliki Marga Manoban.?"

Haruto meneguk sodanya terlebih dahulu sebelum menjawab pertanyaan Jennie. "Lisa Nunna adalah cucu kesayangan yai, makanya hanya Lisa Nunna yang memiliki marga Manoban. Ketika Lisa Nunna di korea, Yai sangat merindukannya, bukan hal sulit bagi Yai untuk tahu keberadaan Lisa Nunna tapi Yai juga ingin melihat bagaimana Lisa Nunna bisa hidup tanpa apa-apa dan ya, Lisa Nunna melakukan itu selama 3 tahun."

"Aku bahkan terkejut ketika tahu jika Lisa adalah penerus dari Horvejkul Corp." Ujar Jennie terkekeh.

Haruto menyandarkan punggungnya pada sandaran sofa secara kasar. "Huhh.. untuk membujuknya menjadi seorang CEO sangat susah, Lisa Nunna sangat keras kepala tapi satu hal yang membuat aku kagum padanya, Dia tidak pernah berbuat kasar bahkan untuk membentak orang yang dia sayangi pun tidak pernah. Lisa Nunna gadis yang lembut, pemaaf seperti Mommy Davika."

Jennie mengangguk. "Kau benar, aku selalu menyakiti hatinya tapi dia selalu memaafkanku dan menerimaku kembali, aku akan menjadi manusia paling bodoh jika melepaskannya begitu saja." Kata Jennie tulus.

"Nunna benar-benar mencintai Lisa Nunna.?"

Jennie menoleh, menatap dalam mata Haruto lalu mengangguk. "Sangat, bahkan aku akan tetap milihnya walaupun ayahku tidak merestui kami. Aku tidak pernah meragukannya jika dia bisa membuatku bahagia."

Never Doubt YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang