NDY 37

4.9K 576 105
                                    

Lee Min Hyuk meringis kesakitan kerena luka diwajahnya. Setelah para Bodyguard Lisa memberikan hadiah yang Lisa inginkan mereka membebaskan Pria itu.

"Kau salah besar karena membebaskanku Lalisa. Kali ini aku tidak akan memberikan kesempatanmu untuk hidup." Katanya menyeringai.

Min Hyuk memasuki sebuah ruangan dimana para anak buahnya ada disana.

"Sejauh mana kalian mengikutinya.?" Dia bertanya kepada beberapa pria disana.

"Gadis itu hanya mengunjungi Restaurant serta pertokoan Tuan."Jawab salah dari pria itu.

"Bunuh dia sekarang juga. Aku tidak peduli lagi dengan apa yang akan terjadi kedepan dan 1 lagi, Bunuh Tuan Kim."

"Tapi Tuan. Bukannya--"

"Pria Tua tidak ada artinya lagi bagiku, dan soal putrinya aku tidak butuh lagi. Pembangunan apartemen yang mereka percayakan padaku sedikit lagi jatuh ketanganku, aku tinggal butuh tanda tangan Jennie dan walau pun dia tidak ingin menandatangani dokumennya aku akan memaksanya."

"Nee Tuan kami akan melaksanakannya."

Para Pria itu keluar dari ruangam Min Hyuk. Sedangkan Min Hyuk tersenyum menyeringai menunggu kabar kematian 2 orang itu.

"Inilah akhir kehidupnmu Lisa."

***

Lisa mengendarai mobilnya menuju apartemennya dengan Jennie yang terus memakan Ice cream disampingnya.

"Kau tidak berniat menyuapiku.?" Kata Lisa cemberut.

Jennie menggelengkan kepala tidak ingin berbagi Ice cream itu. "Pelit." Kata Lisa.

"Aku tidak pelit hanya saja aku tidak ingin berbagi."

"Itu sama saja Honey."

"Itu beda Lisa. Jika aku pelit aku tidak kan pernah memberikan apapun padamu. Dan disini aku tidak ingin berbagi saja."

"Oke. Oke. Aku mengalah."

Mereka telah sampai didepan unit mereka dan turun dari mobil. Lisa menoleh dan kembali melihat pria dengan jaket kulit hitam dan topi hitamnya.

'Pria itu sepertinya sama dengan yang ada disupermarket.'

Lisa menggelengkan kepalanya mencoba menepis apa yang ada di fikirannya.

"Honey. Kau kenapa.?"

"Tidak. Mari masuk."

Lisa dengan cepat manarik tangan Jennie. Jennie yang merasa aneh melihat tingkah Lisa mengendarkan pandangannya namun tidak ada siapa-siapa disana.

Sesampai di unitnya Lisa menghubungi para Bodyguardnya.

"J. Aku akan keluar sebentar, dan jangan buka pintu jika bukan aku yang datang." Kata Lisa.

Jennie yang merasakan bingun dengan tingkah Lisa sejak tadi menahan tangan Lisa. "Kau mau kemana.?"

"Aku harus ke Penthouse menemui yai."

"Aku ingin ikut."

"Tidak. Kau harus istirahat. Seharian ini kita menghabiskan waktu diluar."

"Tapi Li--."

"J. Dengarkan aku, aku hanya menemui yai sebentar."

"Janji hanya sebentar.?"

"Aku janji Honey." Katanya mengecup kening Jennie. "Ingat jangan buka pintu jika bukan aku yang datang."

Jennie mengangguk mengikuti perintah Lisa. Lisa kembali keluar dari unitnya, di ujung Lorong Bodyguardnya sudah menunggu disana.

"Jaga Jennie. Jangan biarkan seseorang yang datang." Perintahnya.

Never Doubt YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang