Hari ini adalah hari pertama tim futsal putra SMA 1 Garuda bertanding. Mengecek smartphone merupakan salah satu kebiasaanku setelah bangun tidur. Mata yang tadinya masih setengah terbuka, kini membelalak lebar layaknya mata Oscar dalam kartun Oscar Oasis.
Rangga Yudhistira started following you.
APAA?!! Tidak tidak! Ini salah!
Sepertinya aku salah lihat. Notifikasi kali ini terasa sangat tidak mungkin. Mungkin ini efek dari bangun tidur. Nyawaku belum terkumpul dengan sempurna.
Aku lantas melakukan ritual pagiku di hari Jumat yang cerah ini. Selain agar badanku lebih segar, aku ingin memastikan bahwa notifikasi itu benar adanya.
Setelah keluar dari kamar mandi, aku menggunakan seragam coklat sebagai seragam khusus hari Jumat di sekolah. Kemudian berkaca untuk merias wajah. Setidaknya aku pergi ke sekolah dengan wajah yang tidak terlihat pucat.
Selesai dengan itu semua, aku kembali bertekad untuk meraih smartphoneku. Aku ingin mengecek kembali apakah notifikasi yang tadi ku lihat itu benar adanya atau tidak. Aku menghirup napas panjang.
Ternyata benar. Notifikasi itu benar adanya. Aku tidak sedang halu.
Kak Boni bener-bener, ya!
Aku pun segera memfollow back akun Instagram milik Kak Rangga. Hanya sebatas ingin menghargai Kak Rangga. Tidak ada unsur lain dan aku tidak ambil pusing untuk itu.
Oke, cukup sebatas ini saja.
Aku kembali melanjutkan aktivitasku. Mempersiapkan segala sesuatunya untuk hari ini. Dan setelah dirasa siap dan sudah tidak ada lagi yang tertinggal, aku keluar dari kamar dan menuruni anak tangga.
Sebenarnya, agenda hari ini adalah pertandingan tim putra SMA 1 Garuda. Aku dan tim putri berniat untuk datang ke lokasi kompetisi dan memberikan dukungan. Tentu saja setelah sepulang sekolah, bersama supporter kami, Bala Garuda.
Seperti biasa, aku sarapan bersama mama dan ayah. Bedanya, kali ini ada kakakku.
"Kak Guntur kok di rumah? Pulang kapan?"
"Semalem." Ucap Kak Guntur singkat sesuai dengan ciri khasnya.
Aku hanya berdehem. Kebal dengan sikap dingin Kak Guntur itu.
"Ma, Yah. Nanti Lana pulang agak telat lagi, ya. Mau dateng ke kompetisi futsal. Hari ini jadwal tim putra tanding. Lana sama temen-temen mau jadi supporter buat mereka."
"Yaudah, nggak apa. Tapi pulangnya jangan malem-malem, ya." Ucap mama disertai anggukan setuju dari ayah.
"Oke siap."
Mendapat persetujuan dari ayah dan mama membuat moodku naik seratus persen. Sarapan nasi goreng pun jadi lebih lahap.
Usai menyantap sarapan, aku mengendarai motor dan berangkat ke sekolah.
₰₰₰
Jam pelajaran di hari Jumat memang lebih santai dibandingkan dengan hari-hari yang lain. Di hari Jumat pula, jam pelajaran selesai lebih cepat. Niat untuk datang ke kompetisi futsal sepertinya tidak terhalangi.
"Lan, ikut supporter-an?" Tanya Audrey kepadaku sembari berjalan menuju arah parkiran motor.
"Iya, ikut. Ini aku juga sambil nungguin Risda sama Naya."

KAMU SEDANG MEMBACA
Obsesi Virtual
Fiksi Remaja🚧Wajib Follow Sebelum Baca🚧 Ilana, seorang cewe perfeksionis yang selalu berpikiran idealis, merubah pola pikirnya setelah diputuskan oleh Bagas (mantan kekasihnya sewaktu kelas 12). Lalu, kemudian ia bertemu dengan Kak Rangga di layar smartphone...