1. Gemuk

5.8K 563 51
                                    

Yasmin tidak dibully. 

Tidak pernah sama sekali, Apalagi selama ia sekolah di Gantari. Mungkin karena jaman sudah sangat berkembang, sudah tidak ada lagi orang yang membully gadis tambun seperti Yasmin.

Dan Yasmin sangat bersyukur akan itu.

Yasmin mungkin memang tidak pernah mendapat perundungan dari teman-temannya, tapi, kadang kala, Yasmin kerap kali di perlakukan berdeda seperti teman-teman perempuan lain di kelasnya.

Contohnya sore tadi, ketika pak Yono-tukang ojek langganan Yasmin, mengatakan kalau beliau tidak bisa menjemput perempuan itu karena alesan asam uratnya kambuh. Ketika semua teman perempuan di kelasnya selalu di tawari tumpangan gratis oleh teman laki-laki di kelasnya.

Yasmin tidak punya pilihan lain selain pulang sendiri.

Iya, tidak ada yang pernah menawari Yasmin untuk di antar pulang. Tunggu, bukan berarti Yasmin itu anak manja yang tidak bisa pulang sendiri, bukan. Tapi, kadang kala, Yasmin ingin di perlakukan seperti teman-temannya itu.

Bergaul dengan beberapa teman laki-laki di kelasnya, mendapat tawaran tumpangan pulang. Di beri tempat duduk di kantin ketika kantin sedang ramai-ramainya. Ataupun sekedar seperti mempunyai teman akrab laki-laki.

Apa karena Yasmin bertubuh gemuk, dan tidak cantik, jadi tidak ada yang mau mendekati?

Yasmin ingat pernah membaca artikel tentang, pembicaraan seseorang yang mengatakan kalau seorang laki-laki hanya mau berteman dengan perempuan yang menurutnya menarik. Dan Yasmin tidak punya satupun teman Laki-laki di kelasnya,

Jadi, artinya Yasmin memang tidak menarik, begitu kan?

Yasmin menghembuskan nafasnya panjang ketika ia merebahkan tubuhnya di atas kasur empuk miliknya, setelah ia selsai mandi. Sembari melihat langit-langit kamarnya, Yasmin terus saja mendumal di dalam hatinya.

Kenapa dunia selalu terasa tidak adil?

Dan kenapa aku harus terlahir dengan badan sebesar ini?

Aku mau kurus ya Tuhan!

Yasmin menendang-nendang udara dengan kakinya, sembari wajahnya ia tutup dengan kedua telapak tangannya.

Delapan puluh lima kilo bagi anak SMA itu sangat besar ya Tuhan!!

Yasmin selalu berandai-andai. Seandainya badannya kurus, ia pasti bisa kelihatan lebih asik. Seandainya badannya kurus, pasti ia bisa memiliki lebih banyak teman. Dan seandainya ia kururs, ia pasti sudah mempunyai pacar sekarang.

Ugh! Bahkan memikirkannya saja sudah membuat kesal.

Ketika Yasmin sedang memegang perutnya yang berlemak itu, Ponsel Yasmin berdering satu kali. Dan deringan tersebut sontak saja langsung mengalihkan perhatian perempuan itu sepenuhnya.

Siapa yang mengiriminya pesan?

Yasmin membuka aplikasi pesannya dan nama Selena menjadi sorotan utamanya. Desahan panjang tanpa sadar telah di keluarkan oleh hidung Yasmin yang tadi sempat mengkerut lucu.

Lihat, bahkan yang mengirimi pesan pribadi kepadanya hanya Selena temannya, Bryan kakaknya, dan juga kedua orang tua Yasmin saja. Tidak ada temannya yang lain.

Bagi Yasmin, itu sangat menyedihkan. Apalagi kalau di bandingkan dengan teman-temannya di sekolah, yang terlihat selalu sibuk dengan ponselnya.

Yasmin sangat iri!

Selena : "Yasmin, besok jangan lupa bawa tanaman hiasnya ya, kata bu Ane besok terakhir di kumpulin,"

Yasmin: "iyeee,"

Setelah ia membalas pesan dari Selena, ia sekalian membuka Grup chat kelas pada aplikasi yang sama. Yasmin mendesah lagi ketika mlihat kalau isi chat grupnya adalah percakapan asyik dari teman-temannya.

Pernah terlintas di benaknya, untuk membalas dan ikut meramaikan suasana. Namun perasaan takut tidak di tanggapi selalu menyurutkan niatnya.

Lagian, kalau di fikir-fikir, di sekolah saja Yasmin jarang di ajak berbicara kalau bukan perihal tugas. Apalagi di dalam grup chat. Yang ada bukannya meramaikan, Yasmin malah akan membuat suasana menjadi canggung.

Sekali lagi, Yasmin bertanya kepada dirinya sendiri,

Apakah aku bisa mempunyai kisah romansa seperti yang sering aku baca di novel?

Bisakah di tahun keduaku berada di SMA aku menemukan cinta pertamaku?

Dan, Ya Tuhan, apakah dari segitu banyak murid di sekolahku, tidak ada satupun orang yang tertarik dengan aku?

Malam itu, Yasmin tanpa sadar terus saja bertanya sembari berandai-andai, sampai-sampai ia terlelap di atas kasurnya. Hingga bermimpi kalau badannya seketika mengecil dan ia mempunyai banyak teman.

***

I know... I know...

Tulisan aku lagi gak bagus, aku sadar. 🤧 Dan ini satu partnya pendek bgt. As i said, aku baru mulai nulis lagi setelah sekian lama, dan sulit banget ngerangkai kata-kata, di mana beberapa bulan terakhir ini aku jarang baca buku.

Iya, aku lagi miskin kosa kata. 🙃

Aku tau harus banyak baca buku, tapi entah, aku gak ada motivasi. Mungkin kalian bisa motivasi aku? wkwkwk.

Tapi terus, kaya ada sesuatu di dalam diri aku yang nyuruh kaya. "Udah publish aja, masa bodo sama bahasa lo. Mau ceritanya sampah, mau banyak yang bilang jelek. It's oke, semua butuh proses," 😀

Soo, yeah. Aku berani-beraniin untuk upload. Walaupun aku masih sedikit ragu, tapi ya udah lah. Let it flow aja.

Aku gak bisa selamanya insecure gak sih? Harus pede wkwkwk. ✌️

Pokonya, aku usahain untuk sering upload. Ya, paling enggak seminggu 3 kali lah yaa wkwkwk.

Kalian dukung aku dong, biar semangat. Komen gitu yang seru-seru, atau cerita pengalaman hidup. Siapa tau, dengan dengerin cerita2 kalian, aku jadi terinspirasi gitu. Terus jangan lupa vote jugaa yaa... 😘😘

Beneran deh, votes dari kalian tuh berharga banget buat aku. Jadi please jangan sampe lupa pencet 👇👇👇

Diary SMA GantariTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang