37. The Family.

2.4K 307 45
                                    

"...Eh itu Yasmin..."

"...Anjir..."

"...Yasmin..."

"...Eh eh Yasmin..."

"...Yang itu..."

"...Sama Ezra? Demi apa?..."

"...Foto buru foto, temen gue di negeri pasti gak akan percaya..."

Yasmin menulikan telinganya, ia mempercepat langkahnya menuju kelasnya, mengabaikan bisik-bisik dari seluruh murid Gantari yang sedang membicarakannya dengan Ezra.

Yasmin memejamkan matanya untuk sepersekian detik. Dirinya masih tidak percaya jika foto dirinya dan juga Ezra kemarin di Ritz Carlton bisa tersebar di mana-mana.

Dua kali. Sudah dua kali, foto Yasmin dan juga Ezra tersebar di sosial media. Kalau dulu fotonya tersebar di akun Diary Sma Gantari, kali ini berbeda, fotonya tersebar di akun-akun gosip receh yang entah selalu banyak di ikuti oleh khalayak ramai.

Yasmin meringis di dalam hatinga. Bagaimana bisa sampai kecolongan? Apa karena Pam dan juga teman-temannya yang ikut makan malam dengan Yasmin dan Ezra? Maksudnya, Pam kan memang selebgram, sudah sewajarnya ada orang yang memotretnya diam-diam.

Tapi kemarin bahkan di dalam restaurant sama sekali tidak ada orang. Apa mungkin staf di sana? Dan juga, mengapa hasil fotonya sangat jernih? Sudah bagai di potret oleh juru potret saja.

Yasmin mendengus samar, begitu bisik-bisik di sekitarnya semakin menjadi-jadi.

"...Anjir Ezra seleranya bukan main..."

"...Kalah sama cewek gue, tsk tsk tsk..."

"....Body kaya gitu emang enak buat di apain?..."

"...Udah keburu illfeel duluan gue..."

"...Ezra gaulnya kurang jauh..."

Yasmin menundukan kepalanya, ia benar-benar melangkah dengan cepat menuju ke kelasnya. Tidak perduli kalau-kalau ia ternyata menghalangi jalan orang.

Habis mau bagaimana lagi, kemarin ketika Ezra mengatakan kalau laki-laki itu bisa membantu Yasmin. Yasmin mengangguk begitu saja tanpa memikirkan konsekuensimya. Ia sama sekali tidak mengira bahwa respon orang-orang di sekitarnya akan separah ini.

Suara derap kaki Yasmin terdengar di setiap langkahnya, sangking perempuan itu terbirit-birit berjalan menuju kelasnya. Di fikirannya sekarang hanya ada satu.

Selena.

Sahabatnya itu tidak boleh salah faham. Yasmin tahu, di salah karena sudah mengiyakan ajakan Ezra kemarin padahal dia tahu kalau temannya sangat meyukai laki-laki itu.

Temannya sudah pasti akan marah. Yasmin tahu. Tapi, paling tidak, sebelum perempuan itu menganggap Yasmin tukang tikung, Yasmin harus menjelaskan dulu alasannya secara detail.

Yasmin berjalan semakin cepat, ia tidak memperdulikan bahu-bahu orang yang ia tabrak. Ia tidak memperdulikan cemoohan do sekelilingnya, hingga kemudian perempuan itu tidak sengaja menabrak dengan sangat kencang seseorang yang berjalan di depannya.

"Kalo jalan liat-liat dong! Lo buta?" Katanya.

Yasmin mendongakan kepalanya dengan sangat panik "Sorry-sorry gue gak sengaja-" perkataan Yasmin tiba-tiba saja tersela, kala perempuan itu melihat siapa orang yang baru saja ia tabrak.

Pamela. Perempuan itu sekarang berdiri di hadapannya sembari menepuk-nepuk bahunya yang barusan tidak sengaja di tabrak oleh Yasmin.

"S-sorry," kata Yasmin.

Diary SMA GantariTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang