24. Pam

2.3K 322 33
                                    

"Ini Yasmin, Pam?"

Pamela mengangguk menanggapi temannya yang barusan bertanya sembari menatap kesal ke arah Yasmin yang telah ia bawa ke parkiran mobil sekolah.

Yasmin yang masih belum mengerti dengan situasi yang terjadi, bertanya kepada empat orang yang sedang mengelilinginya itu.

"Ini kenapa? Gue ada salah?" Tanya Yasmin, sedikit kekar-ketir. Pasalnya, kurang dari sepuluh menit lagi, bel masuk akan berdering.

Juga, seingat Yasmin. Ia tidak pernah berhubungan ataupun mencari masalah dengan orang-orang macam Pam ini. Lalu apa urusan mereka dengan Yasmin, hingga ia di seret-seret hingga ke sini?

Perempuan berambut coklat terang, yang berdiri di samping kanan Pamela mendelik ke arah Yasmin "Masalah, lo bilang?"

Yasmin mengkerutkan alisnya.

Sementara teman Pam yang kali ini berdiri di sebelah kirinya mendorong tubuh Yasmin dengan kencang. Niat hati ingin memojokan Yasmin setelah punggung Yasmin membentur mobilnya.Tapi karena tubuh Yasmin yang sedikit besar itu, tubuh Yasmin sama sekali tidak beranjak dari tempatnya

Yasmin menghembuskan nafasnya.

Perempuan berambut hitam bergelombang yang barusan mendorong Yasmin membuka sedikit mulutnya "Lihat? Badan lo aja segede gini," ia menatap Yasmin dari atas sampai ke bawah "Bener-bener gak sadar diri lo?" Katanya sembari mengkerutkan alisnya jengkel.

Yasmin yang sebelumnyatidak merasa kesal, kali ini mulai merasa kalau emosinya sedikit demi sedikit tersulut.

Bagaimana tidak? Tahu saja tidak alasan mereka menarik Yasmin. Tau-tau dia langsung menghina saja.

"Lo pada punya urusan apasih sama gw?" kata Yasmin, nadanya mulai tidak santai.

Pamela yang berdiri di tengah, melipat kedua tangannya di depan dada sembaru tersenyum meremehkan ke arah Yasmin "Oh, jelas gue punya urusan sama lo. Gak usah pura-pura bodoh!"

"Kita kenal aja enggak!" Kata Yasmin dengan jengkel.

Pamela, yang mendengar nada Yasmin barusan sontak saja langsung memegang leher Yasmin dengan tangan kanannya.

Yasmin menahan nafasnya, ia tidak menyangka kalau perempuan ini akan bertindak sejauh itu.

Memang Pam tidak mencekik Yasmin, tapi kuku-kuku panjang lentiknya jelas mencengkram permukaan kulit Yasmin, hingga Yasmin merasa kalau lehernya sedikit perih.

Yasmin sedikitnya merasa terpojok oleh mereka.

"Gue peringatin ya gendut," Kata Pam wajahnya mendongak tinggi ketika menatap Yasmin "Lo gak usah kepedean, hanya karena kemarin tangan lo udah di pegang sama Ezra. Ataupun karena Ezra duduk di sebelah lo di kantin,"

Ezra? Jadi ia di seret-seret oleh Pam dan juga temannya ini karena Ezra?

Yasmin membuka mulutnya tidak percaya. Ia menarik nafasnya dalam, kemudian menahannya.

Ezra, Ezra, Ezra. Yasmin sendiri rasanya mulai lelah mendengar nama Ezra beberapa minggu ini.

Tau kenapa Yasmin tidak mau bertemu Ezra? karena salah satu alasannya adalah Ia tidak mau jadi bahan bual-bualan orang macam Pamela dan teman-temannya ini. Mereka cenderung lebih percaya dengan apa yang mereka lihat, ketimbang hal yang sesungguhnya terjadi.

Maksudnya, Apa belum cukup otak dan fikirannya di penuhi oleh Ezra? Kenapa sekarang bertambah lagi dengan mendapat perlakuan tidak etis dari fans-fans fanatik Ezra?Padahal sungguh, perempuan itu tidak pernah berharap sama sekali untuk berurusan dengan Ezra. Justru laki-laki itu yang ujug-ujug datang kepada Yasmin.

Diary SMA GantariTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang