"Pam, ini gila!"
Pamela, yang sedang mengemudikan mobilnya menuju rumahnya, memutar bola matanya malas, menanggapi telfon dari temannya Gina.
Perempuan itu berdecak samar.
"Apa?" Katanya kepada speaker phone yang sedang menyala, yang terhubung dengan nomer Gina.
"Gila! Gila! Gila! Lo tidak akan percaya apa yang barusan gue lihat, dan gue dengar,"
Pam sekali lagi berdecak malas. Paling benci dengan orang yang suka berlama-lama berbasa basi, membuatnya penasaran setengah mati.
"Apaansih! Cepetan!" Desak Pam. Perempuan itu memutar setirnya ke kanan, begitu jalanan terlihat senggang.
"Lo dimana?" Tanya Gina.
"Di jalan. Cepet Anjir, jangan bikin gue penasaran," balas Pam.
"Fix banget, nepi dulu, gue belum mau lo kecelakaan gara-gara lo mendengar apa yang akan gue katakan ,"
Pam memutar bola matanya lagi, tetapi walaupun malas dan kesal, perempuan itu tetap menurut, dengan menepikan mobilnya ke kiri, persis di samping trotoar depan rumah orang.
Ia sangat penasaran.
"Udah. Apa?" Kata Pam.
"Pam, siap-siap dengan apa yang akan gue katakan," peringat Gina, seakan-akan apa yang akan perempuan itu katakan adalah hal yang paling terdahsyat.
"Buruan," desak Pam
Gina terdengar menarik nafasnya dalam "Gue bertemu Ezra,"
"Terus,"
"Bersama dengan Zayn, di Capitol, lima belas menit yang lalu," jelas Gina.
"Sama sekali tidak melihat ada yang spesial dari perkataan lo. Lo tahu, Ezra dan Zayn saling mengenal, mereka-"
"Bukan, bukan itu." Selak Gina "Lo harus tau apa yang mereka bicarakan tadi,"
Pam menyenderkan kepalanya pada sandaran kursi dengan malas, kemudiam perempuan itu sembari menguap ia berkata kepada Gima
"Ya, ya, apa?" Kata Pam malas, sembari menutup mulutnya dengan tangannya.
"Mereka sedang membicarakan Yasmin, si gendut,"
"Apa?"
"Dan lo tahu, gue dengar apa tadi? Ternyata selama ini, mereka hanya menggunakan Yasmin sebahai bahan taruhan, Pam. Taruhan! Coba lo bayangkan, perempuan kepedean itu ternyata hanya menjadi bahan taruhan Ezra, bukan benar-benar di sukai oleh Ezra,"
Pam membuka matanya lebar-lebar, kemudian perempuan itu langsung menegakan badannya bak orang yang punggungnya baru saja di tendang.
"Lo bercanada?" Tanya Pam
"Gue akan kirim fotonya," kata Gina, kemudian selang beberapa detik kemudian, bunyi notifikasi ponsel Pam terdengar, di telinga perempuan itu. Kemudian Pam saat itu juga, segera membuka aplikasi pesan di ponselnya, lalu melihat foto yang barusan di kirim oleh Gina.
Foto Ezra dan juga Zayn. Terlihat saling tegang, karena sedang membicarakan sesuatu.
"Taruhan? Taruhan macam apa Gin?"
"Yang gue mengerti dari pembicaraan mereka tadi, Pam. Sepertinya mereka hanya menggunakan Yasmin untuk menyakiti diri mereka sendiri. Maksudnya, Zayn menggunakan Yasmin untuk menyakiti Ezra, dan begitu juga sebaliknya. Itu artinya, Ezra dan Yasmin tidak benar-benar pacaran. Maksudnya, Ezra tidak serius dengan perasaannya kepada Yasmin."
Pam menghembuskan nafasnya sangat panjang. Hatinya, entah kenapa terasa lega yang luar biasa.
Pikirnya, sudah ia duga. Selama ini, ia tidak pernah percaya jika sepupunya itu beneran mempunyai rasa kepada Yasmin.
Maksudnya, apa yang Ezra lihat dari Yasmin?
Perempuan itu gendut. Tidak pintar. Dan berasal dari keluarga biasa-biasa saja.
"Apa Yasmin sudah tahu?" Tanya Pam.
"Gue rasa belum. Perempuan itu pasti masih menganggap jika Ezra betulan menyukao dirinya,"
Pam tertawa sinis.
"Dan gak sampai di situ Pam," kata Gina melanjutkan "lo harus tau, gue ketemu siapa lagi di sana?"
"Siapa?"
"Gue ketemu Rachel, Pam. Teman SD lo dulu, yang selalu menempel dengan Ezra,"
"Sialan!" Maki Pam kencang, begitu ia mendengar nama perempuan yang beberapa tahun terakhir ini tidak di ketahui keberadaannya.
Baru saja ia berkata kalau perasaannya lega. Tetapi baru sepersekian detik, hatinya kembali di buat resah.
Rachel? Rachel yang itu? Rachel yang dulu menolak Ezra berkali-kali? Untuk apa kali ini dia datang kemabali?
"Kapan itu perempuan balik ke Jakarta?" Tanya Pam.
"Tiga bulan yang lalu Pam. Gue dengar langsung dari Rachel tadi saat menguping pembicaraan Zayn dan juga Ezra,"
"Dan apa yang perempuan itu lakukan dia Capitol?"
"Apartemen Rachel berada di Capitol, Pam. Sepertinya, Rachel dan Ezra berpacaran. Lo mengerti kan maksud gue? Ezra datang ke Capitol untuk menemui pacar sungguhannya, Rachel. Sedangkan Zayn datang ke Capitol untuk menemui Ezra, dan meminta laki-laki itu untuk segera mengakhiri taruhan yang masih belum gue mengerti itu, supaya Yasmin tidai tahu kalau dia telah di manfaatkan keduanya,"
"Untuk apa Zayn meminta Ezra untuk memutuskan hubungan dengan Yasmin. Kenapa dia tidak membiarkan perempuan tidak tahu diri itu sakit hati saja, ketika tahu kalau ternyata dia hanya di manfaatkan?"
"Pam, Jangan kaget," kata Gina.
"Kenapa?"
"Sepertinya Zayn, menyukai Yasmin."
***
I know ini sangaaaat pendek
Tapi aku cuman bisa segini, udah ngantuk bgt, besok aku up lagi, eh siang maksudnya wkwkwkwk.
Pokoknya pasti minggu aku up lagi deh, buat ganti karena ini pendek, Hehehe jangan marah plis 🙏 mending komen sama vote, biar bisa upnya 2 kali hahahaha
Sampai ketemu nanti, aku mau bobo dulu. Byee, love y'all ❤️❤️
KAMU SEDANG MEMBACA
Diary SMA Gantari
ChickLit(COMPLETED) Yasmin adalah Gadis SMA biasanya yang tubuhnya sedikit tambun. Ia merasa kalau hidupnya akan terasa biasa saja, tanpa ada kisah-kisah romansa di masa SMAnya seperti kebanyakan orang. Menurutnya lagu kisah kasih di sekolah milik Chrisye...