Yasmin sedang dirumahnya.
Di kamis sore hari, setelah ia pulang sekolah. Mandi lalu mengganti bajunya, kemudian ia berniat untuk membeli satu kotak ice cream dan coklat di mini market ketika tiba-tiba saja satu mobil mewah menepi di depan rumahnya.
Perempuan itu tidak berfikir macam-macam, ia tak perduli juga. Difikirnya, mungkin tamu ayah atau ibunya, jadi ia memutuskan untuk tetap berjalan keluar gerbang rumahnya dengan sepedanya yang berwarna ungu.
Yasmin tak sadar, bahwa sesunggughnya yang berada di balik kemudi mobil mewah itu bukanlah tamu ayah atau ibunya, melainkan adalah Ezra. Ezra dan mobil Lexusnya yang mewah.
Namun, karena pikirannya masih kalut karena kejadian kemrin, kejadian ia menolak Ezra dan merankap memberi tahu laki-laki itu kalau Yasmin menyukai temannya. Ia jadi tidak sadar, kalau Ezra sedang menatapnya di balik kemudi mobilnya itu.
Boro-boro mobil Ezra. Sendal yang ia pakai terburu tenyata berbeda sebelah saja ia tidak sadar.
Pikirnya, hanya ice cream dan coklat saja yang bisa menemaninya saat ini. Yang lain, masa bodo lah.
Walaupun, jujur saja, membawa dua makanan itu ke dalam rumah, membutuhkan keterampilan yang sedikit mutakhir. Ibunya pasti akan mengamuk sambil memaki dirinya 'gendut' lagi kalau sampai ketahuan.
Tapi sekali lagi, masa bodo. Yasmin tidak perduli.
Sepedanya sudah ia kayuh, sedikit jauh dari rumahnya. Gigi sepedanya pun sudah ia ganti, agar lajunya bisa semakin kencang. Tetapi, ketika sepedanya mulai melaju kencang dengan stabil, mobil mewah tadi tiba-tiba saja sudah menyusul di samping Yasmin, lalu segera menghalangi Jalan Yasmin. Suaranya mencicit, ketika ban mobilnya tergelincir ke kiri.
Sialan! Maki Yasmin dalam hati.
Yasmin mau tidak mau, memberhentikan laju sepedanya dengan mengerem kencang. Kakinya ia turunkan sebelah dari pedal sepeda. Maki-makian juga sudah terangkai di kepalanya.
Habis apa pula maksudnya mobil itu?
Tak lama, sebelum Yasmin berhasil memaki. Pintu kemudi mobil itu terbuka, lalu Ezra dengan sangar elegannya keluar dari sana.
Sepatunya tersikat bersih. Dengan kemeja berwarna coklat juga dengan kaca mata mengkilat berwarna abu-abu, Ezra berdiri menjulang di depan mobilnya sembari menatap Yasmin.
Yasmin yang sebelumnya merasa tidak mau ambil pusing dengan siapapun di balik kemudi mobil itu, tubuhnya sontak saja menjadi tak bergeming.
Perempuan itu tanpa sadar menahan nafasnya begitu pandangnya terpusat kepada laki-laki yang beberapa waktu ini terus mengganggu pikirannya.
Ezra berada di sana. Menatapnya, dan tatapannya seolah-olah meneriaki Yasmin untuk segera kabur.
Sementara itu, Ezra yang tahu, kalau Yasmin tidak akan bergerak menghampirinya karena perempuan itu terlalu bodoh, mulai berjalan ke arahnya.
"Sepuluh detik Yasmin. Kalau lo tidak naik ke dalam mobil gue. Gue akan bilang ke satu sekolah, kalau lo suka sama Zayn," kata Ezra dengan satu tarikan nafas. Yang membuat nafas Yasmin seketika megap-megap.
Apa?
Apa yang barusan laki-laki itu katakan? Barusan ia mengancam Yasmin kan?
Yasmin mengumpat dalam hatinya. Sial! Harusnya ia tahu, cepat atau lambat laki-laki menyebalkan ini pasti akan menggunakana alasan itu untuk mengancamnya. Harusnya kemarin sebelum Yasmin mengaku, ia pikirkan dulu dampak yang akan terjadi.
Sekarang kalau sudah seperti ini, Yasmin bisa apa?
Masalah salah paham dirinya dan juga Ezra di lingkungan sekolah saja baru mereda. Masa iya, dia ujug-ujug di terpa salah paham lagi dengan Zayn.
KAMU SEDANG MEMBACA
Diary SMA Gantari
ChickLit(COMPLETED) Yasmin adalah Gadis SMA biasanya yang tubuhnya sedikit tambun. Ia merasa kalau hidupnya akan terasa biasa saja, tanpa ada kisah-kisah romansa di masa SMAnya seperti kebanyakan orang. Menurutnya lagu kisah kasih di sekolah milik Chrisye...