15. Minum

2.3K 314 18
                                    

Happy double up!! 🎉

Mau say thank you buat semua pembaca aku yang apresiasi banget tulisan aku. Jujur cinta banget sama kalian. ❤️❤️

Kepercayaan diri aku balik lagi karena kalian. Big hug 🤗🤗🤗

Sekali lagii makasihhhhhhhhhh!!!!

***

Yasmin menarik nafas.

Ezra berjalan terlalu cepat. Yasmin yang mengejarnya di belakang, merasa langkahnya mulai melambat, kakinya bahkan sudah tertatih.

"Ezra!" Panggil Yasmin. Tetapi laki-laki itu tetap berjalan. Entah ia benar tidak mendengar atau sengaja mengabaikan Yasmin.

Siswa-siswi yang sedang lewat, atau yang sedang bercengkrama di sepanjang koridor yang Yasmin lewati, menatap ke arah Yasmin bergantian dengan Ezra yang sudah berjalan jauh di depan dengan pandangan terkejut.

Pasalnya saat ini, Yasmin seakan tampak seperti perempuan gila yang sedang mengejar-ngejar idolanya. Padahal sesunggugnya tuhan tahu kalau perempuan itu sedang merasa bersalah kepada Ezra yang wajahnya masih memerah bak kepiting rebus.

Yasmin berlari semakin cepat. Entah karena badannya yang besar, atau memang karena langkahnya yang kecil. Ia merasa kalau langkah kaki Ezra tidak bisa ia kejar, padahal bahkan laki-laki itu tidak berlari. Tapi tetap saja, Yasmin jauh tertinggal di belakang.

"Ezra!" Panggil Yasmin lagi. Tapi sama seperti tadi, laki-laki itu mengabaikan panggilan Yasmin.

Yasmin mendengus. Karena merasa sudaj tidak kuat berlari, kali ini Yasmin memanggil nama Ezra dengan berteriak dengan sangat kencang

"Ezraaa!"

Masa bodo dengan sekelilingnya yang sedang menatap dengan terkejut. Yasmin tidak perduli.

Lalu, bak di guyur air di musim panas berkepanjangan, Yasmin merasa begitu lega ketika melihat laki-laki itu berhenti berjalan di ujung koridor sana.

Tak membuang waktu, Yasmin dengan nafasnya yang tidak beraturan itu, segera menghampiri Ezra yang sedang berdiri mematung di tengah jalan. Dan ketika sudah berada di depan laki-laki itu Yasmin langsung memegang lututnya sembari mengatur nafasnya yang terengsal akibat berlari.

Sesaat ia begitu lega karena akhirnya orang yang ia kejar berhenti juga. Namun, kelegaan hatinya hanya sampai di situ saja. Karena sesaat setelahnya Ezra mengumpat tanpa ampun kepada Yasmin.

"Gue kepedesan tolol!" Kata Ezra menarik dan menghembuskan angin dari mulutnya. Ia menatap Yasmin dengan mata membelalak "Salah lo! Karena telat kasih tau gue."

Ezra menarik nafasnya kencang "Kalau gue sakit, lo gue tuntut! Kalau gue kenapa-kenapa, gue jamin lo tidak akan lulus dan bisa bekerja di manapun!"

Yasmin mendongak lalau menatap Ezra yang wajahnya masih memerah. Tapi kali ini wajahnya semakin memerah karena laki-laki itu terbawa emosi.

"Kenapa bisa ada, orang makan makanan tidak layak seperti itu?" Dengan spontan Ezra menatap perut Yasmin dengan horor "perut lo isinya makanan seperti itu semua, hah!"

Yasmin masih mengatur nafasnya yang tidak beraturan akibat mengejar Ezra. Ia sudah menyangka akan di bentak oleh Ezra macam ini, itulah alasannya kenapa ia tampak tenang saja di maki-maki oleh Ezra.

Pertemuannya beberapa kali dengan laki-laki ini membuat ia sedikitnya paham kalau Ezra memang sepertinya hobinya membentak dan mengumpat.

Yasmin pada akhirnya, sama sekali tidak membalas perkataan menyakitkan Ezra. Yang ia lakukan adalah, membuka tutup botol air mineral yang ia beli, lalu memberikannya kepada Ezra.

Paling tidak. Dari padi memaki dan mengumpat, lebih baik laki-laki itu meredakan rasa pedasnya dengan meminum air dari Yasmin.

Ezra yang masih merasa ingin mati, dengan tidak sabaran menyambar botol air mineral yang di berikan Yasmin lalu meminumnya hingga tandas. Masa bodo dengan botol minumnya yang di bawa andre.

Ezra sudah tidak sanggup

"Kalo kepedesan itu beli minum. Bukannya malah pergi ke kelas," kata Yasmin, nafasnya sudah mulai teratur.

Ezra mendelik lagi. Ia benar-benar kesal dengan Yasmin sekarang. Sudah telat memberitahu kalau batagornya pedas, sekarang malah menuduhnya seakan Ezra adalah orang tolol

"Apa gue terlihat ingin pergi ke kelas?"

Yasmin mengangguk.

Ezra berdecak "botol minum gue ada di Andre,"

"Jadi lo nyari Pak Andre?"

Ezra memutar bola matanya sembari memegang perutnya yang mulai bergejolak. Laki-laki itu merasa dirinya akan sakit parah kalau ia tidak segera mencari bantuan.

"Lo," kata Ezra ke pada Yasmin.

"Ya,"

"Lo cari André di deket kelas gue. Terus bilang untuk panggil Hartono ke sini," katanya.

"Hah?"

Ezra berdecak "lo tau André, kan!" Ucapnya setengah berteriak.

Difikir Ezra, Yasmin bodoh apa? Beberapa detik yang lalu bahkan Yasmin menyebut nama Andre di depan laki-laki itu.

Bagaimana bisa ada orang seemosian ini?

"Gue tunggu di ruang UKS. Inget, panggil Hartono!"

***

Yuhuu, udah ada hilal Ezra anak siapa belumm???

Btw gimana? Ezra ngeselin gak? Kalo aku sih yes.

Ezra super sombong soalnya. Fix no debat.

Jangan lupa vote dan komen yaa ⭐ ku tunggu loh yaa hehe...

Sampai ketemu hari kamis. Love Y'all ❤️

Diary SMA GantariTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang