39. Perkara Selena

2.4K 324 49
                                    

Maaf banget baru up sekarang. Semalem ketiduran dan baru rampung sekarang. Semoga suka yaa.

Happy reading ❤️

***

Yasmin meringis samar.

Sungguh, ia tidak bermaksud seperti itu. Ia juga tidak menyangka kalau Selena pada akhirnya akan bersikpa seperti itu. Ia fikir, Selena akan mengerti apapun yang di lakukan Yasmin.

Tapi ternyata, mungkin Yasmin salah mengira selama ini.

Pagi ini, ketika ia menjelaskan seluruh akar permasalahannya dan Ezra kepada Selena, perempuan itu sama sekali tidak marah, perempuan itu cenderung tidak perduli malah. Yasmin merasa senang bukan main pada saat itu, ia merasa samgat bersyukur mempunyai teman sepengertian Selena.

"It's oke," kata Selena pagi tadi.

Yasmin memegang bahu Selena sedikit lemas "Lo beneran gak marah Sel?"

Selena menganggukan kepalanya mantap. Perempuan itu tidak terlihat sedih sama sekali, usai ia tahu kalau sahabatnya sendiri ternyata menjalin hubungan dengan laki-laki yang ia sukai.

Selena sama sekali tidak mempermasalahkan kenyataan Yasmin yang seakan mengkhianatinya itu.

Yasmin menghembuskan nafasnya lega setelah mendengar perkataan dari satu-satunya teman yang ia punya, pagi ini

"Ya, Tuhan. Gue pikir lo akan marah," kata Yasmin sembari tertawa samar.

Selena Tersenyum singkat kepada Yasmin lalu perempuan itu menguasap tengkuknya pelan "Yah, apa boleh buat kan? Bukan salah lo Ezra tidak suka sama gue," Kata Selena yang kemudian tanpa di ketahui Yasmin, ternyata  menjadi terakhir kalinya Yasmin mendengar suara Selena.

Selena ternyata marah.

Perempuan itu jelas marah kepada Yasmin. Dan Yasmin sama sekali tidak bisa berbuat apa-apa untuk membuat keadaan menjadi lebih baik selain meminta maaf.

Maksudnya, bukan salah Selena kalau ia tib-tiba marah. Yasmin yang selama ini mengatakan kalau perempuan itu tidak menyukai Ezra sebesar itu, Yasmin pula yang pada akhirnya menelan ludahnya sendiri, dengan mengencani laki-laki itu. Sudah hal wajar kalau Selena marah kepada dirinya.

Hampir setengah hari Selena mendiami Yasmin. Hampir setengah hari pula, perempuan itu seakan tidak menganggap keberadaan Yasmin di kelas. Yasmin bagai raga tak bernyawa di mata Selena sekarang.

Kalau biasanya perempuan itu akan menghabiskan waktu istirahat bersama dengan Selena. Hari ini, Yasmin harus menelan kekecewaan dengan tidak beristurahat bersama dengan Selena.

Rasanya hampa. Juga sesak.

Pun Ezra juga sepertinya bak menghilang di telan bumi. Laki-laki itu tidak terlihat keberadaannya setelah pagi tadi. Maksudnya, memang sedari dulu, Yasmin jarang melihat Ezra di sekolah, namun sekarang kan status Yasmin sudah bukan orang tidak di kenal lagi.

Yasmin adalah kekasih Ezra. Dalam tanda kutip.

Tapi, niat hati menyetujui ajakan Ezra kemarin untuk membuat keadaan  menjadi lebih baik, Yasmin malah terlihat seperti orang yang tidak punya teman sekarang. Seperti saat ini, ketika dirinya pergi membuang air kecil di toilet.

Biasanya, Yasmin mana mau pergi ke toilet sendiri. Selena yang biasanya selalu menemaninya.

Yasmin sedang mengancingkan roknya di dalam salah satu bilik toilet ketika ia mendengar suara segerombolan murid memasuki toilet. Pikirnya, bukan waktu yang tepat kalau ia keluar bilik sekarang. Ia malas kalau sampai harus di tatap mengejek lagi seperti tadi pagi. Mumgkin alangkah lebih baik, jika ia menunggu dulu.

Diary SMA GantariTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang