28. Salah kaprah.

2.1K 305 26
                                    

"Gue mau ngomong,"

Ezra memberhentikan langkahnya, lalu menatap Yasmin yang sedang membawa dua kantung plastik berisi macam-macam minuman.

Sial! Jantungnya sedari tadi tidak berhenti berdebar sangat hebat.

Entah kenapa, setelah aksi perempuan ini tadi di ruang rapat. Sekarang perasaan Ezra menjadi tidak menentu.

Entah apa kata yang pas untuk menggambarkan perasaan Ezra sekarang. Ezra sendiri masih tidak mengerti.

Ezra menghembuskan nafasnya pelan "Gue bilang, biar Andre aja yang bawain minumannya,"

Yasmin menatap tangannya sendiri untuk sepersekian detik, lalu ia menarik nafasnya pelan seraya kembali menatap Ezra yang sedang berdiri di hadapannya "Kita perlu ngomong dan memperjelas sesuatu,"

Ezra menaikan kedua alisnya.

Memperjelas sesuatu?

Apanya yang mau di perjelas? Tentang debaran aneh di dadanya kah? Atau tentang wangi perempuan ini yang tidak bisa hilang dari bayanya Ezra?

Sialan! Ada apa dengan Ezra?

Ezra menyugar rambutnya sedikit resah. Laki-laki itu bingung harus bersikap bagaimana untuk menanggapi debaran di jantungnya itu.

Ada apa? Mengapa ia jadi bersikap salah tingkah seperti ini?

Ezra melangkah tidak pasti untuk beberapa detik, ia melangkah ke kanan, berkacak pinggang sebentar kemudian ia melangkah ke dinding lalu menyandarkan bahunya di sana dengan resah.

Laki-laki itu melipat kedua tangannya di depan dada, seraya nafasnya mulai terasa tidak beraturan. Ezra memejamkan matanya.

Please, berhenti berdebar hebat!

"Lo," suara Yasmin tercekat "Gak papa?" Tanya Yasmin yang membuat Ezra membuka matanya seketika itu juga.

"Cepet mau ngomong apa?" kata Ezra, lalu laki-laki itu berdeham.

Lihat?  bahkan tenggorokannya sekarang ikut menjadi tidak beres.

Sebelum Yasmin mengatakan apapun yang ia ingin katakan. Perempuan itu menghembuskan nafasnya terlebih dahulu, lalu ia impulsif membasahi bibirnya sendiri.

Dan Ezra tanpa sadar sudah menahan nafasnya lagi.

Shit! Shit! Shit!

Apa yang perempuan itu lakukan barusan? Sekarang fikirannya jadi kemana-mana. Laki-laki itu membayangkan bagaimana rasa bibir Yasmin jika ia sentuh dengan ibu jarinya.

Kenyal, mungkin?

Sial!

Yasmin tampak resah. Entah apa yang akan di katakan perempuan ini, tapi perempuan ini secara terang-terangan terlihat memejamkan matanya salah tingkah.

Ezra menelan ludahnya sedikit sulit. Apalagi ketika melihat Yasmin meremas roknya dengan kencang. Entah kenapa jantungnya semakin berdebar tidak karuan.

"Gue, hmm, Ezra-" suara Yasmin kembali tercekat.

"You seems nervous," kata Ezra, suaranya sangat pelan dan rendah. Yasmin bahkan sampai mengira kalau Ezra baru saja mengerang tadi.

Yasmin mendongak menatap Ezra, matanya membulat sempurna  "sedikit," balas Yasmin sembari mulai melihat ke kiri dan kekanan, memastikan jika tidak ada orang sama sekali di sekitar mereka.

Mungkin ia tidak mau, kejadian pagi tadi terulang lagi jika saja ada yang memotretnya lagi diam-diam, dan mengunggahnya lagi di laman Instagram Diary SMA Gantari.

Diary SMA GantariTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang