42. Sangat Bersyukur

2.4K 312 19
                                    

"Ezra di Singapura,"

Yasmin menoleh ke kanan, menatap Jovelyn yang juga sedang duduk di kursi penumpang mobil bersama dengan dirinya, sembari menatapnya hangat.

"Ya?" Kata Yasmin. Mata sembabnya menatap Jovelyn.

Jovelyn terkekeh pelan, perempuan itu menarik nafasnya sebentar, menghadap ke arah jendela mobil, lalu berkata "Ezra sedang di Singapura, menghadiri acara sekolah adiknya bersama dengan Geralt. Kalau kamu bertanya-tanya dia berada di mana,"

Yasmin membuka mulutnya sedikit, lalu menganggukan kepalanya pelan. Mencoba untuk semaklum mungkin dengan hal-hal tidak biasa yang di anggap biasa saja oleh keluarga ini.

Maksudnya, pagi tadi bahkan Yasmin masih bertemu dengan laki-laki itu di sekolah, tau-tau, sore harinya dia sudah berada di Singapura saja. Bukankah itu sesuatu hal yang tidak biasa, apalagi bagai seseorang seperti Yasmin. Di tambah juga dengan Jovelyn yang berkata seolah-olah, pergi ke Singapura bukan lah hal yang menakjubkan. Padahal, Yasmin sendiri bahkan belum pernah menginjakan kakinya lebih jauh dari pulau Jawa.

Tapi tunggu. Di samping semua hal itu. Pertanyaanya, kenapa Jovelyn bisa berada di rumahnya tadi, bukan di Singapura bersama keluarganya, juga di waktu yang sangat tepat?

Yasmin berdeham, tenggorokannya masih terasa kering, sejak ia menangis tadi.

"Tante tahu, kamu mungkin bertanya-tanya kenapa Tante bisa berada di sini. Dan bukan di Singapura," kata Jovelyn, sebelum Yasmin bahkan membuka mulutnya.

Nah, baru juga Yasmin berniat ingin bertanya.

Jovelyn, menoleh lagi ke arah Yasmin perempuan itu tanpa di duga Yasmin, tiba-tiba menggenggam tangan Yasmin yang sedari tadi ia taruh di atas pangkuannya.

"I'm curious," kata Jovelyn, kemudian ia tersenyum lagi.

Yasmin menelan ludahnya sedikit sulit, ketika tangan hangat keibuan Jovelyn mengelus permukaan tangannya dengan lembut.

"Sejak foto kamu, dan Ezra tersebar di mana-mana. Tante tidak bisa tidur sama sekali," kata Jovelyn.

Yasmin menghembuskan nafasnya panjang.

Ia mengerti dengan kekhawatiran Jovelyn. Ibunda Ezra ini, pasti takut jika anaknya benar terbukti berhubungan dengan sesorang seperti Yasmin. Dia pasti tidak mau anaknya menjalin hubungan dengan perempuan biasa seperti Yasmin, apalagi di tambah, tadi Jovelyn sudah menyaksikan sendiri bagaimana hubungan dirinya dan juga Ibunya.

Ibu dua anak itu sudah jelas, pasti tidak mau anaknya berhubungan dengan perempuan macam Yasmin. Yasmin mengerti, jika kedatangan Jovelyn tadi itu mungkin karena perempuan itu ingin Yasmin segera mengakhiri hubungannya dengan Ezra.

Sekarang Yasmin mengerti kenapa tadi Jovelyn membantunya dari amukan ibunya. Tidak ada alasan logis lainnya, selain Ibu Ezra ini akan meminta Yasmin segera mengakhiri hubungannya dengan anaknya itu sebagai gantinya.

Yasmin sangat mengerti.

"Maaf Tante-"

"Darah mengalir begitu cepat di dalam tubuh Tante Yasmin, gelora semangat kemudian menyusul setelahnya. You have no idea, how relieved i'm, Yasmin. Terimakasih," selak Jovelyn, matanya sedikit berkaca.

Yasmin menaikan kedua alisnya bingung. Nafasnya tiba-tiba saja berhenti.

Apa yang terjadi?

Jovelyn menggeser tubuhnya sedikit, menjadi lebih dekat dengan Yasmin "Kamu tidak tahu, seberapa bersyukurnya tadi Tante datang di waktu yang sangat tepat,"

"Maksudnya Tante?"

Jovelyn tertawa pelan "Jangan tertawakan perbuatan bodoh Tante ya, Yasmin. Kemarin, wakut kabar kamu dan Ezra pacaran tersebar. Tante begitu bersembagat untuk bertemu dengan kamu, dan membicarakan segala hal bersama. Tante ingin mengenal kamu lebih dalam. Biar bagaimanapun, ini yang pertama Yasmin. Kamu pacar pertama Ezra, Tante benar-benar senang,"

Diary SMA GantariTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang