21. Makan Malam

2.6K 320 18
                                    

"Gimana, suka makanannya?"

Yasmin mengangguk-anggukan kepalanya kepada Jovelyn, ibu Ezra yang barusan bertanya. Masakan khas Italia yang di buat oleh Jovelyn tidak akan pernah salah. Apalagi di tambah dengan Yasmin yang memang sedang merasa kelaparan.

Tentu saja makanannya terasa enak.

Yasmin tidak menyangka akan di sambut sebegitu hangat oleh keluarga laki-laki yang bisa di katakan baru saja di kenal olehnya itu. Apalagi di tambah status Ezra yang sedikit tidak terjangkau di sekolahnya. Rasa-rasanya Yasmin seperti sedang tidak menapak di bumi, ia seperti sedang bermimpi.

Yasmin menatap langit-langit ruang makan Ezra yang juga di hiasi lampu kristal. Benaknya terus saja memuji kemewahan rumah Ezra sedari tadi perempuan itu turun dari mobil Lexus Ezra.

Dari mulai mengisi buku tamu, melihat tampu kristal super besar di ruang foyer, apalagi setelah Yasmin melihat lukisan pangeran Diponegoro yang sangat besar itu. Ia merasa begitu beruntung bisa di berikan kesempatan untuk makam malam di sini.

Yasmin menarik nafasnya panjang. Belakangan ini, begitu banyak kejadian yang terjadi di dalan hidup Yasmin. Misalkan seperti mempunyai penggemar rahasia yang sampai di detik ini masih belum di ketahui keberadaannya.

Kemudian yang kedua, ia tiba-tiba mengenal Ezra, yang notabennya adalah orang terakhir di muka bumi ini yang mungkin akan mengenal dirinya. Lalu kemudian, bisa di katakan, dalam kurun waktu yang bisa di bilang sangat singkat, Yasmin bisa tiba-tiba saja berada di situasi ini.

Di kediaman keluarga Widjaya.

Maksudnya Di sini, bersama Ezra, makan malam dengan ibu Ezra yang Yasmin yakin seluruh murid di Gantari tidak ada yang pernah bertemu dengannya. Walaupun, tentu saja Yasmin menyesali kenyataan pahit kalau apa tadi kata Ezra? Ia hanya tinggal berdua dengan ibunya.

Maksud dari perkataan Ezra itu, ibu dan ayahnya sudah bercerai kan? Iya, mungkin. ibu dan ayah Ezra memang sudah tidak bersama, tetapi ia tetap saja merasa takjub, bisa berada di sini.

Belum lagi, kemarin ia sempat berkenalan dengan pujaan hatinya Zayn. Laki-laki yang selama ini di sukai diam-diam oleh Yasmin.

Banyak sekali yang terjadi belakangan ini.

Padahal waktu itu, yang Yasmin minta adalah, agar supaya ia bisa merasakan hal-hal romansa seperti yang ia lihat di novel atau film-film remaja. Tapi yang di dapat malah jauh di lampaui imajinasi Yasmin.

Apa jangan-jangan memang ini jawabannya?

Kisah romasa dengan Ezra?

Yasmin menggeleng samar. Bahkan bermimpipun rasa-rasanya mustahil untuk bisa melakukan itu. Terlebih, Yasmin harus mengatakan apa kepada teman-teman di sekolahnya nanti?

Sangat mustahil.

Seorang pelayan di rumah Ezra, mengangkat piring Yasmin yang sudah kosong, kemudian ia menggantinya dengan piring baru dengan isi makanan penutup.

Mata Yasmin lagi-lagi berbinar, ketika melihat kue coklat di depannya yang di temani dengan satu scoop ice cream vanilla.

Yasmin sangat menyukai coklat.

Yasmin mengeluarkan ponselnya, perempuan itu diam-diam mengambil potret makanan di piringnya lalu berniat untuk mengunggahnya di media sosial nanti- tentu saja tidak mengatakan kalau ia makan malam di kediaman Widjaya, di unggahannya

Jovelyn yang duduk di kepala meja, tersenyum melihat tingkah Yasmin yang tampak lucu di matanya.

Melihat Yasmin membuat perempuan itu tiba-tiba saja merasa bersemangat. Apalagi mengetahui jika anak laki-lakinya memiliki teman perempuan, setelah hampir tujuh belas tahun ia tak pernah melihat Ezra berteman dengan anak perempuan manapun.

Diary SMA GantariTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang