55. Patah

3K 361 40
                                    

Intinya banyak typo.

Gak revisi.

Berantakan.

Yaudah, baca aja. ❤️

***

Yasmin terdiam ditempat.

Untuk seumur hidupnya yang terbilang cukup tidak menyenangkan ini. Baru kali pertama ini perempuan itu merasakan patah hati yang sedalam ini. Maksudnya, sebelumnya Yasmin memang sering merasakan patah hati, contohnya seperti ketika menerima perlakuan ibunya yang sering kali menyudutkan dirinya dan sebagainya.

Tapi hanya itu. Rasa sakitnya hanya sebatas itu saja.

Mungkin karena Yasmin tahu, jika ibunya memang selalu memperlakukan dirinya seperti itu, makanya rasa sakitnya tidak sedalam ini. Lalu ada lagi, ketika Selena mengkhianatinya sedemikian rupa. Yasmin jelas patah hati, waktu itu bahkan rasanya sulit sekali bernafas. Tapi sekali lagi, waku itu ada Ezra dan juga Zayn yang Yasmin pikir akan mendukungnya.

Tapi kali ini. Pengkhianatan yang di alamin Yasmin, sama sekali tidak bisa di bandingkan dengan yang lalu-lalu. Masalahnya, yang membuatnya sangat patah hati kali ini adalah Ezra. Laki-laki yang sudah sangat ia percayai dan juga laki-laki yang baru beberapa hari ini Yasmin sadari, ia cintai.

Jiwanya seolah copot, begitu Ezra melontarkan kalimat sadisnya dengan nada seolah-olah perasaan Yasmin itu tidak penting. Hatinya remuk, seolah seperti sedang di remas.

Apa tadi katanya? Dia sudah memberikan bahunya kepada Yasmin? Mendukungnya di kala Yasmin terpuruk?

Apa mengkhianatinya juga masuk sebagai kategori mendukung?

Yasmin memejamkan matanya erat di dalam selimutnya yang ia tarik hingga menutupi kepalanya. Tangannya dengan sangat kencang memukul-mukul dadanya yang tidak berhenti merasa sakit

Kalau dulu Yasmin selalu bertanya, bagaimana rasanya putus cinta, karena ia tidak pernah merasakannya barang satu kalipun. Sekarang perempuan itu malah bertanya, bagaimana rasanya menjadi Yasmin yang dulu? Menjadi Yasmin yang terbebas dari rasa memyakitkan ini. Ia rasa-rasanya sudah lupa bagaimana rasanya bahagia.

Bukannya berlebihan. Tapi coba pikirkan lagi. Siapa yang tidak sedih, jika di perlakukan sedemikian jahatnya sebagainana yang Ezra lakukan kepada Yasmin?

Di buat berdebar, di berikan harapan hidup, dibuat melambung tinggi dengan rencan-rencananya. Kemudian dengan sekejap, di patahkan begitu saja.

Sudah barang tentu perempuan itu merasa sakit hati. Siapa yang tidak?

Yasmim tidak bisa berkata apa-apa lagi tadi, usai Pam dan Ezra membuka rahasia yang sudah di simpan apik-apik oleh Ezra dan juga Zayn beberapa bulan terakhir ini.

Yang dapat ia lakukan tadi, hanya mempertahankan harga dirinya, dengan menahan tangisnya sekuat tenaga, kemudian memaksakan kakinya untuk berjalan ke arah kamarnya, meninggalkan sepasang sepupu yang tadi masih terlihat berdebat.

Yasmin menarik nafasnya yang terasa sesak.

Sungguh. Ketimbang sakit hati, yang menjadi gejolak terbesar di dalam hatinya saat ini bukan karena fakta kalau satu-satunya orang yang beberapa waktu ini ia percayai telah mengkianatinya. Bukan karena ternyata laki-laki itu bersekutu dengan Zayn untuk menjadikannya bahan taruhan. Tetapi lebih kepada,

Malu.

Ya, malu.

Malu karena kemarin Yasmin merasa di atas awan, berfikir jika Ezra menyukainya.

Diary SMA GantariTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang