3. Surat Misterius

4.3K 514 27
                                    

Yasmin menkerutkan keningnya.

Sembari memandang coklat dengan pita berwarna ungu yang ia temukan di dalam lokernya pagi ini, alis Yasmin berkerut dengan sempurna.

Dengan sangat pelan, Yasmin memundurkan kepalanya lalu menoleh ke kiri dan kekanan. Memeriksa siapa yang kiranya sedang berada di sekitar lokernya.

Tapi, setelah beberapa saat mengamati, ternyata tidak ada orang sama sekali di sekitar sini.

Tunggu, bagaimana coklat ini bisa sampai ke dalam loker Yasmin? Ulah Selena kah? Atau ulah Kina, si perempuan baik hati- yang sering memberikan teman-temannya dan juga dirinya beng beng?

Ah masa sih?

Apa mungkin jangan-jangan... penggemar rahasia?

Yasmin menarik nafasnya cepat kemudian menutup mulutnya.

Tidak.

Tidak mungkin.

Tidak mungkin Yasmin mempunyai penggemar rahasia. Yasmin yang hidupnya bagai tauge dalam bakwan- tidak terlihat namun ada ini, tidak mungkin mempunyai penggemar rahasia, kan? Lagi pula, siapa yang gemar dengan gadis tambun seperti dirinya?

Apa mungkin salah taruh?

Yasmin sontak saja langsung menutup lokernya, kemudian perempuan itu memperhatikan pintu lokernya dengan begitu hikmad.

Terdapat papan nama bertuliskan Yasmin Putri Dirgantara, yang bertengger cukup besar di depan lokernya.

Tidak mungkin salah taruh.

Yasmin lagi-lagi mengkerutkan alisnya. Ia membuka lokernya kembali kemudian baru tersadar kalau tepat di bawah coklat berpita itu, terdapat amplop kecil berwarna merah muda yang mencolok mata.

Dengan hati yang cukup berdebar, Yasmin mengambil amplop tersebut. Mulutnya ia lipat ke dalam saay Ia membuka surat berwarna merah muda itu. Tangannya sedikit bergemetar kala ia menarik kertas dari dalam amplop tersebut. Biar bagaimanapun juga, ini kali pertamanya Yasmin mendapat kado dari seseorang di sekolahnya. Terlebih belum di ketahui siapa pemilik surat tersebut.

Setelah mengambil kertas berlipat di dalam amplop, Yasmin segera membaca isinya

Selamat pagi, bunga melatiku. Semoga hari ini menyenangkan seperti hari-hariku saat melihat kamu tersenyum
-Z

Pipi Yasmin sontak merona ketika membaca surat tersebut. Gemuruh di dadanya semakin menggebu rongga hatinya.

Bukannya terlalu percaya diri. Tapi difikir Yasmin, orang ini tidak mungkin salah kirim. Pasalnya, Melati adalah namanya. Melati - Yasmin- yang di ambil dari kata Jasmin. Lagian orang normal mana yang tidak bisa melihat papan nama sebesar itu? Jelas-jelas di depan loker Yasmin, namanya bertengger besar-besar.

Yasmin mengulum bibirnya sendiri sembari menahan senyum. Berarti, kalau Yasmin mengatakan coklat ini di berikan oleh penggemar rahasianya, tidak salah, kan?

Tentu saja. Fikir Yasmin.

Penggemar rahasia? Yasmin? Yasmin yang tubuhnya gendut ini memiliki penggemar rahasia?

Yasmin tahu, seharusnya ia menyelidiki lebih dulu tentang siapa pengirim coklat ini, berikut juga siapa yang sebenarnya orang yang ditujukan oleh si pengirim. Bisa jadi, ternyata memang bukan Yasmin pemiliknya, kan? bisa jadi salah taruh.

Mungkin ada orang lain yang namanya juga melati.

Tapi, karena sudah kepayang senang duluan, perempuan itu melupakan segala hal yang seharusnya di lakukan.

Diary SMA GantariTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang