4. Sushi

4.1K 481 14
                                    

Penggemar rahasia Yasmin.

Siapa kira-kira laki-laki dengan inisial Z ini? Mengapa ia bisa gemar kepada Yasmin? Dirinya sendiri saja bahkan tidak gemar menatap pantulannya di cermin. Masa iya ada orang lain yang gemar melihatnya.

Sangat tidak masuk akal.

Sembari mengingat-ingat siapa temannya yang nama depannya berinisial Z, Yasmin membuka foto di ponselnya yang memperlihatkan seluruh teman di kelasnya.

Ada Zidan. Laki-laki berambut kelewat klimis dengan kaca mata bingkai tebal yang bertengger di tulang hidungnya.

Yasmin menggeleng.

Beranjak dari bukunya saja laki-laki itu tidak pernah. Apalagi menyukai Yasmin. Bahkan, Yasmin yakin kalau Zidan tidak mengenal siapa saja teman di kelasnya.

Kemudian berlanjut ke kandidat selanjutnya. Ada Juned, atau Zunaidi. Laki-laki berkumis mirip lele yang setiap hari selalu menggoda perempuan bernama Dinda.

Apa dia hanya bergurau dengan Dinda? Tidak. Juned terlalu cinta kepada Dinda. Ia tidak mungkin menyukai orang lain.

Lalu siapa lagi?

Yasmin memutar pandangnya ke seluruh orang di dalam foto tersebut. Di kelasnya hanya ada dua laki-laki itu saja yang nama depannya berinisial Z. Yang lainnya tidak ada.

Kalau begitu, kesimpulannya.

Nihil.

Tidak ada dari kelas Yasmin. Berarti kemungkinan terbesarnya adalah dari kelas lain. Atau angkatan lain. Adik kelasnya mungkin? Atau bisa jadi kakak kelasnya.

Apa jangan-jangan, penggemar rahasianya adalah Zayn? Pujaan hatinya di SMA Gantari itu? Laki-laki itu kan, inisial namanya adalah Z

Ah! Tidak masuk akal! Jangan berandai-andai yang tidak mungkin Yasmin. Zayn terlalu jauh untuk di gapai.

Sial! Bagaimana Yasmin bisa tahu, kalau begitu? Masalahnya Yasmin bukan anak yang mudah bergaul, sehingga sejak kelas sepuluh, teman-temannya hanya seputar di kelasnya saja. Kalau dari kelas lain, Yasmin tidak tahu sama sekali.

Yasmin sedang sibuk memikirkan siapa kira-kira laki-laki berinisial Z ini ketika pesanan Sushi dan makanan lain yang ia pesan datang di bawakan oleh pelayan restoran.

Iya, Yasmin sedang berada di restoran sendirian. Karena teman satu-satunya mengatakan kalau ia tidak bisa menemani Yasmin hari ini dengan alasan menonton konser idolanya secara online di rumah.

Sialan!

Tatapan Yasmin kemudian sepenuhnya terpusat kepada pesanannya yang baru saja di taruh di mejanya oleh si pelayan.

Sushi roll dengan isi kulit salmon dan alpukat dengan taburan mayonaise di atsanya sudah tersuguh dengan cantik di mejanya. Kemudian ada gyoza favoritnya yang berwarna keemasan di sebelahnya.

Ia tersenyum kepada si pelayan sebelum akhirnya si pelayan melenggang pergi. Fikirnya, Sushi Groove emang gak ada lawan, semua terlihat nikmat.

Yasmin sudah mencampur shoyunya dengan sedikit taburan bubuk cabai. Kemudian perempuan itu menggosok kedua sumpit berwarna hitam milik restoran dengan telapak tangannya. Ketika ia sudah mengapit sumpitnya di jari-jarinya dan hendak mencomot satu sushinya. Seseorang dengan pakaian begitu formal menghampiri mejanya.

Laki-laki dengan setelah jas itu tersenyum kepada Yasmin sembari membungkukan badannya

"Permisi," katanya.

Yasmin yang hendak memakan sushinya jadi urung karena kedatangan laki-laki tersebut.

"Ya?" Kata Yasmin. Kemudian perempuan itu mengernyitkan keningnya

Laki-laki itu tersenyum. Sangat sopan. "Sebelumnya saya akan minta maaf dulu nona. Tapi apa nona berkenan jika nona memberikan makanan pesanan nona kepada saya?"

Yasmin mengkerutkan alisnya semakin dalam "ini?" Yasmin menunjuk Sushinya dengan sumpit.

Laki-laki itu tersenyum "benar,"

"Hah?" Yasmin menatap laki-laki bersetelan jas tersebut dengan tatapan yang cukup was-was.

Habis, bagaimana tidak was-was. Laki-laki tidak jelas ini baru saja meminta makanan kesukaan Yasmin, yang bahkan baru saja mau ia lahap.

"Saya akan membayar tagihan bill nona. Nona juga bisa memesan menu lainnya lagi. Tapi sebagai gantinya, salmon roll nona ini berikan kepada saya," katanya sangat luwes.

Tidak masuk akal.

Masih dengan kerutan di wajahnya, Yasmin bertanya "Kenapa gak pesan lagi aja pak?"

"Kebetulan, sushi nona ini adalah stok yang terakhir. Dan saya membutuhkan waktu kurang lebih dua jam lagi kalau harus pergi ke store di lain tempat. Jadi apa boleh saya meminta Sushi nona?" Pintanya lagi

Yasmin semakin mengkerutkan alisnya ketika ia masih saja tidak mengerti dengan permintaan laki-laki paruh baya ini. Meminta Sushi pesanan Yasmin dan akan mengganrinya dengan membayar bill makanan Yasmin?

"Hah?"  Yasmin melenguh.

Laki-laki itu mengangkat jari telunjuk dan juga jari tengahnya, memanggil seseorang dari kejauhan. Kemudian seorang perempuan berbaju hitam dengan tag nama bertuliskan Manager, berjalan terpogoh-pogoh menghampiri.

"Ya pak, ada yang bisa saya bantu,"

Laki-laki itu merogoh jasnya kemudian memberikan kartu berwarna hitam kepada sang Manager.

"Tolong nanti bill nona ini di bayar menggunakan kartu itu," katanya, seakan-akan Yasmin sudah setuju dengan permintaannya.

"Baik pak," kata si Manager.

Yasmin berdiri "Tunggu-"

"André! Kenapa lama banget!" Teriak seseorang cukup keras, menyelak omongan Yasmin, sembari menghampiri mejanya

"Maaf, Mas," kata laki-laki berjas kepada laki-laki yang barusan berteriak.

Yasmin terkesiap ketika perempuan itu menoleh dan menyadari siapa laki-laki yang baru saja menghampiri mejanya itu.

"Bisa cepetan dikit ga?" Dengus orang itu.

Itu, Ezra kan?

Yasmin mengkedipkan matanya beberapa kali, mencoba untuk menajamkan pengelihatannya. Siapa tahu, matanya barusan kabur.

Tidak. Yasmin tidak salah. Itu benar Ezra.

Iya, Ezra Widjaya yang itu. Ezra Widjaya yang baru pulang dari Singapura bersama pujaan hatinya Zayn itu.

Kenapa dia bisa berada di sini?

***

So my love, aku mau tanya😊

Menurur kalian, enaknya aku upload berapa kali seminggu? Baiknya hari apa aja? 🤔

Jujur aku masih sidikit bimbang. Please komen supaya aku dapet ilham untuk nentuin jadwal upload wkwkwk

And jangan lupa vote jugaa 👇👇

Diary SMA GantariTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang