12. Keceplosan

3.1K 334 10
                                    

"Gimana? Udah ketemu,"

Yasmin dengan perasaan sangat ragu menggelengkan kepalanya ke arah temannya Selena. Tidak mungkin kan, kalau ia mengatakan jika pagi tadi ia bertemu dengan Ezra dan juga Zayn.

Bisa-bisa Yasmin malah di anggap halu. Lagian siapa pula yang akan mencurigai mereka.

"Kok belom sih!" Dengus Selena "lo gak ikutin saran gue?"

"Udah..." Balas Yasmin.

"Trus?"

Yasmin mengedikan bahunya, berlagak seolah-olah tidak ada yang ia lihat pagi ini "ya nggak ada siapa-siapa,"

"Tapi coklatnya ada?"

Yasmin mengangguk "Ada. Suratnya juga ada,"

"Dan isinya?..."

Yasmin menyerahkan selembar kertas berwarna ungu ke arah Selena yang sedang berharap-harap

"lo baca aja deh sendiri," Kata Yasmin.

Selena dengan semangat empat lima, segera membaca rangkaian tulisan di dalam kertas tersebut

Cinta sebenarnya adalah membiarkan orang yang kamu cintai menjadi dirinya sendiri dan tidak merubahnya.

Teruntuk Yasmin.
-Z

Selena mengkerutkan alisnya "Hah!?" Perempuan itu terlihat sangat bingung setelah membaca surat tersebut.

"Chairil anwar," kata Yasmin menjelaskan kalau isi dari surat itu adalah kutipan dari salah satu syair milik penyair nomer satu di indonesia.

"Iya, tapi- hah?" Kata Selena lagi masih terlihat bingung.

"Kenapa?" Tanya Yasmin.

"Lo yakin, ini surat yang lo dapet barengan sama coklatnya?"

"Kenapa emangnya?"

Selena menggelengkan kepalanya "Kok dia bisa tau lo suka Chairil Anwar?"

Yasmin menghembuskan nafasnya cukup panjang "nah makanya itu. Dari seluruh orang di satu sekolah ini, yang tau gue suka Chairil Anwar ya cuman lo."

"Gue curiga nih orang udah lama nguntit lo deh," kata Selena.

"Gue curiga ini lo deh Sel," balas Yasmin dengan nada yang sama dengan Selena.

"Ngapain gue ngirim gini-ginaan ke lo. Kurang kerjaan banget, bangun pagi-pagi, beliin lo coklat, nulis puisi di kertas. Idih!" Ucap Selena bernada Jijik.

Yasmin tertawa mendengar keluh-keluhan Selena. Habis siapa lagi yang bisa di curigai kalau bukan Selena?

Masa iya dia mau mencurigai Zayn atau Ezra yang menguntitnya. Mengetahui fakra kalau ada orang yang menguntit Yasmin saja sudah tidak masuk akal. Apalagi mencurigai Zayn dan juga Ezra, Kan makin tidak masuk di logikanya.

Lagian siapa Yasmin berani beranggapan seperti itu?

"Curiga lo gak beralasan. Lo tau gue paling anti bangun pagi-pagi," lanjut Selena, mukanya mesem-mesem.

Yasmin terkekeh pelan "Nah makanya, masa iya gue harus curiga sama Ezra dan Zayn gara-gara di ada di sekolah pagi-pagi," ucap Yasmin tanpa sadar.

Selena menganggukan kepalanya "Nah makanya- APA?" Selena menjerit ketika menyadari apa yang barusan temannya bicarakan.

"Apa?" Tanya Yasmin, ia menoleh ke teman sebangkunya yang sedang menatapnha horor.

"Barusan lo bilang apa? Ezra? Zayn? Ada di sekolah!" Kata Selena setengah berteriak

Yasmin melotot, barusan Selean bilang apa?

Sial! Yasmin keceplosan

"eh? Apa?" Kata Yasmin mulai gelagapan. Tatapan matanya mulai kesana kemari, mencari-cari alasan logis agar Selena tidak berteriak "g-gue tadi-"

"Lo jangan coba-coba bohong sama gue Min. KASIH TAU KE GUE SEKARANG JUGA!" Jerit temannya Selena,sambil berdiri. Hingga membuat seluruh teman sekelasnya menatap ke arah mereka.

Yasmin menggigit bibirnya keras sembari memejamkan matanya. Merutuki dirinya sendiri karena bisa-bisanya keceplosan kepada Selena terkait Zayn dan juga Ezra yang ia temui pagi ini.

Tidak. Ini buruk!

"MIN!" Jerit Selena lagi, matanya melotot dengan sempurna. Seakan meminta penjelasan.

Kalau sudah begini, Selena tidak akan bisa di kecoh. Fikir Yasmin, yasudah lah. Nasi sudah menjadi bubur.

Yasmin dengan cepat, segera menarik tangan Selena agar perempuan itu kembali duduk, dan tidak menjadi perhatian khalayak ramai.

"Shh!" Desis Yasmin penuh emosi "jangan teriak-teriak bisa gak?" Kata Yasmin nyaris berbisik.

"Ini Ezra Min, lo minta gue diem. EZRA-" Yasmin segera menbekap mulut Selena lalu mendesis lagi tepat di depan wajah selena.

"Sel, gue bisa di bantai satu sekolah kalo sampe mereka tau gue curigain Ezra!" Bisik Yasmin penuh tekanan.

Selena membesarkan matanya ketika baru saja tersadar dengan apa yang dia lakukan.

"Gue akan lepas kalo lo diem," kata Yasmin.

Selena mengangguk.

"Gak ada teriak-teriak," kata Yasmin lagi.

Selena mengangguk lagi.

"Janji?" Kata Yasmin sembari menatap Selena sangat serius.

Pasalnya jika ternyata Selena nanti akan berteriak lagi, setelah Yasmin melepaskan tangannya. Yasmin seratus persen akan mati.

Selena mengangguk berkali-kali. Cukup untuk membuat Yasmin yakin dengan anggukan temannya itu. Kemudian Yasmin segera melepas bekapanmya di mulut Selena.

Selena menghirup udara sebanyak-banyaknya setelah Yasmin melepas tangannya, kemudian perempuan itu erbisik penuh semangat ke arah Yasmin,

"Gimana ceritanya?" Tanya Selena menahan keantusiasannya.

****

Jangan lupa Vote dan komen 👇👇😘😘😘

Sampai ketemu hari sabtu yaa. Love Y'all ❤️

Diary SMA GantariTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang