56. Kegelisahan Zayn

3.3K 359 99
                                    

Zayn memijat pelipisnya.

Benaknya begitu penuh sejak tiga hari yang lalu, setelah foto Ezra dan juga Rachel tersebar di dunia maya. Laki-laki itu sudah resmi memperkenalkan Rachel sebagai pacarnya, dan entah bagaimana dengan nasib Yasmin sekarang.

Zayn sudah sangat gelisah sedari terakhir kali ia bersiteru dengan Ezra waktu itu. Apalagi sekarang, di tambah dengan Yasmin yang sama sekali tidak bisa di hubungi. Rasa-rasanya, Zayn benar-benar akan gila.

Dimana perempuan itu?

Apakah perempuan itu baik-baik saja?

Apakah perempuan itu sudah tahu yang sebenarnya, tentang Ezra, tenang dirinya, dan juga tentang taruhan itu?

Zayn mendengus masam. Tentu saja perempuan itu sudah tahu. Kalau tidak, saat ini dia pasti masih bisa di hubungi.

Sungguh, kalau tahu begini jadinya. Dulu, Zayn pasti tidak akan membuat taruhan bodoh itu dengan Ezra. Seharusnya, ia tak usah macam-macam dengan perasaan perempuan itu.

Mungkin ini karma, karena ia telah bersikap seperti pengecut. Karma karena dirinya terlalu mengganggap remeh hal ini.

Sekarang, bukanya membuat keadaan menjadi lebih baik, yang malah kebakaran jenggot bukannya Ezra, malah dirinya sendiri.

Maksudnya, selama ini Zayn pikir Yasmin menyukai dirinya. Sangat menyukainya. Terbukti dari pernyataan-pernyataan perempuan itu di akun Diary SMA Gantari. Dan ia pikir, Yasmin bisa menemukan jika dirinya adalah seseorang yang diam-diam menyukai perempuan itu itu dari petunjuk-petunjuk yang sudah ia buat semudah itu.

Tetapi ternyata semua tidak sesuai dengan rencananya. Yasmin tidak menemukannya, dan malah berpaling kepada Ezra.

Padahal dipikirnya, seorang Yasmin tidak mungkin akan goyah jika di dekati dengan laki-laki macam Ezra. Di pikirnya, laki-laki arogan macam Ezra mana bisa merayu perempuan. Apalagi, Yasmin sudah jelas-jelas menyukai dirinya.

Maksudnya, bukannya terlalu percaya diri, tetapi ia tahu kalau Yasmin itu berbeda. Dia tidak seperti perempuan lainnya, yang dengan suka rela menunjukan ketertarikannya kepada Ezra.

Membuat Zayn bertanta-tanya. Padahal, dari seumur hidupnya, Zayn tidak pernah menjumpai perempuan yang tidak tertarik kepada Ezra. Tidak ada satu batang hidungpun. Bahkan semua sepupu perempuannya menyukai laki-laki itu tampa alasan yang jelas.

Tetapi Yasmin?

Dari awal Zayn melihat Yasmin. Zayn tahu kalau perempuan itu berbeda. Perempuan itu terlihat sama sekali tidak tertarik dengan Ezra, padahal laki-laki itu nyata di depannya. Perempuan itu malah dengan manisnya mengatakan kalau ia suka kepada Zayn, Seolah-olah mengatakan kalau gadis itu adalah milik Zayn. Seolah-olah mengatalan kalau memang masih ada orang yang bisa ia miliki, dan bukan milik Ezra.

Nah, maka dari itu, karena pemikiran itu. Karena ia berfikir Yasmin pasti akan menolak Ezra dan mematahkan ego Ezra yang sangat tinggi itu. Dengan percaya dirinya, ia membuat taruhan itu, menggunakan Yasmin dengan maksud merubah sifat Ezra yang sangat kekanakan itu menjadi sedikit lebih dewasa. Paling tidak, difikirnya Ezra bisa bersikap sedikit bijak di umurnya yang sudah bisa di katakan dewasa ini, setelah tahu, jika semua orang tidak berputar hanya pada dirinya saja.

Dulu ia fikir, Yasmin tidak akan terlena, karena perempuan itu berbeda.

Itu dia alasannya kenapa Zayn berani menggunakan Yasmin untuk menggertak ego Ezra. Itu juga alasan utamanya kenapa Zayn pada akhirnya bisa menyukai perempuan itu.

Hatinya berdebar hebat hanya karena ia tahu jika Yasmin tidak menyukai Ezra. Hatinya berdebar hebat, karena pada akhirnya ada seseorang yang melihatnya bukan sebagai bayanyan Ezra.

Tetapi ternyata, dugaannya salah. Semua yang telah ia lakukan, semua rencananya, ternyata salah. Yasmin pada akhirnya berpaling darinya, bukam karan orang lain, melainkan karena dirinya sendiri.

Zayn tidak pernah berfikir jika Ezra yang arogan itu akan melakukan hal-hal macam itu kepada Yasmin. Membujuknya, membelanya, hingga sampai mau berada di sisi perempuan itu, ketika perempuan itu sedang berada di titik terbawahnya. Sama sekali tidak terlihat seperti Ezra.

Maksdunya Zayn benar-benar di buat bingung. Bagaimana bisa Ezra melakukan itu?

Apakah semua ini Ezra lakukan, hanya karena untuk memenangkan taruhan ini saja? Atau memang laki-laki itu benar bersimpatik kepada Yasmin?

Tapi rasa-rasanya, kalau memang hanya untuk taruhan saja, menurut Zayn perlakuan Ezra agak sedikit berlebihan. Karena jelas, Yasmin terlihat menjadi lebih bahagia di samping Ezra, begitu pula dengan Ezra.

Which is good.

Makanya waktu itu, ia dengan terang-terangan menyuruh Ezra untuk segera menyudahi permainan ini. Mempertegas saja, kalau laki-laki itu memang tulus kepada Yasmin.

Tetapi kemudian, tanpa di duga-duga laki-laki itu malah memergoki Ezra dan Rachel di tempat mereka bertemu. Membuatnya yang tadinya sempat ingin ikhlas, menajdi emosi tidak jelas.

Dan sekarang, setelah semuanya menjadi semakin rumit. Perempuaj yang telah menggetarkan hatinya itu hilang bak di telan bumi.

Jadi bagaimana cara Zayn untuk menjelaskan ini semua?

Menjelaskan rencana-rencananya yang ternyata gagal?

Menjelaskan kalau Zayn betulan tulus dengan perempuan itu, walaupun jelas dia sudah menggunakan Yasmin sebagai bahan taruan. Ia mengaku salah. Tapi Yasmin berhak mendengar penjelasannya. Entah ia akan terima ataupun tidak.

Zayn membuka ponselnya, mendial nomer Yasmin untuk yang kesekian kalinya di hari ini. Tetapi lagi-lagi tidak tersambung dengan nomer perempuan itu.

Zayn meringis samar. Rasa bersalah meliputi seluruh tubuhnya sekarang.

Sekarang apa yang harus ia lakukan?

Bagaimana cara dia bertemu dengan Yasmin?

Zayn memejamkan matanya. Ia dengan sangat serus berdoa di dalam hatinya "Tuhan. Biarkan aku bertemu satu kali saja dengan Yasmin, dan menjelaskan semuanya kepada perempuan itu,"

Zayn menarik nafasnya dalam kemudian, sembari membuka matanya laki-laki itu menghembuskan nafasnya lagi dengan sangat panjang.

Lalu, seperti Tuhan telah mendengar doanya barusan. seperti Tuhan mengerti kegelisahan di hatinya. Matanya tiba-tiba saja melihat wujud Yasmin di depan sana.

Zayn membelalakan matanya, ia menggeleng samar kemudian kemabali fokus menatap ke arah perempuan itu. Takut-takut ia salah lihat.

Namun tidak. Matanya tidak salah lihat. Yasmin jelas berada di sana, di depan ruang Tata Usaha Gantari. Tidak memakai seragam, memakai baju berwarna biru dongker, serta sepatu putih yang sering perempuan itu gunakan.

Jantung Zayn seketika berhenti berdetak. Laki-laki itu tanpa sadar sudah berlari ke arah Yasmin kemudian tanpa aba-aba langsung menggengam pergelangan tangan Yasmin. Mengabaikan rasa penasarannya tentang Yasmin yang tidak memakai seragam sekolah.

"Yasmin," katanya.

Yasmin sedikit membesarkan matanya, sedikit terkejut dengan genggaman tangan Zayn. Ia melihat ke arah tangannya, kemudian menatap ke arah Zayn.

"Ayo kita bicara," kaya Zayn.

"Gue banyak yang perlu di urus," balas Yasmin, sedatar mungkin.

"Hanya setengah jam- Tidak, dua puluh menit. Atau sepuluh menit, Please sebentar saja," mohon Zayn, suaranyra terdengar parau.

Yasmin kemudian menghembuskan nafasnya panjang.

"Ya?" Desak Zayn.

"Sepuluh menit," kata Yasmin, kemudian Zayn yang sejak tiga hari yang lalu merasa gelisah itu tersenyum manis.

"Sepuluh menit. Tidak akan lebih gue janji," kata Zayn.

***

Double up nih!!! 😊😊

Ayo mana vote sama commentnya, biar cepet up!!!! 😝😝

Gamau double kalo gak banyak yang ngasih jejak hahahaha😏😏


Diary SMA GantariTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang