11. Bet

3.3K 412 46
                                    

Ezra mendengus kencang.

Apalagi setelah Zayn menghampirinya dan hendak menaruh buku di rak buku yang sama dengannya. Ia berdecak secara terang-terangan di depan laki-laki itu.

Ezra benar-benar merasa kesal kepada Zayn karena kejadian beberapa menit yang lalu.

"Misi sedikit," kata Zayn sembari sengaja menyenggol bahu Ezra.

Ezra mencebik ketus. Rasanya ia ingin memukul orang di sebelahnya ini sampai pingsan kalau saja ia tidak ingat jika dirinya sedang berada di dalam perpustakaan.

Ezra mau tidak mau menyingkir untuk memberikan akses kepada Zayn yang mau menaruh buku di rak yang sama dengan dirinya. Tuhan tahu bagaimana sesungguhnya ia tidak ikhlas memberikan akses kepada Zayn.

Ezra menatap Zayn dengan pandangan yang kaku. Sebelah tangannya ia taruh di pinggang sembari menghadap ke arah Zayn dengan benar-benar kesal.

Ezra memang benar menyingkir, tapi ia tak benar-benar beranjak dari sana. Urusannya belum selesai dengan laki-laki ini.

"lo sengaja, kan?" Tanya Ezra kepada Zayn yang sedang menaruh beberapa buku di dalam rak, tanpa berbasa-basi.

"Apa?" Tanya Zayn pura-pura tidak tahu, sambil menaruh bukunya lagi di rak. Padahal sesungguhnya laki-laki itu sungguh tahu apa yang sedang di bicarakan Ezra.

"Yasmin," kata Ezra.

Satu kata. Satu nama. Satu orang. Namun sepertinya nama itu belakangan ini menjadi sangat tidak bisa di hiraukan bagi keduanya.

Zayn mengedikan bahunya, tampak acuh tak acuh. Laki-laki itu tidak menoleh sama sekali ke arah Ezra yang sedang mengajaknya berbicara.

Ezra yang melihat bagaimana laki-laki ini berlagak pura-pura bodoh, dan seakan tidak bersalah. Tiba-tiba saja merasa emosinya memuncak.

"I clearly told you to play fair," Ezra berkata dalam satu nada yang sama.

Zayn mendengus tipis "I'm, playing fair," balas Zayn, kemudian tersenyum tipis.

"By come up to her like that? Apa yang lo lakukan hanya akan menghancurkan rencana gue- tidak rencana kita. Our bet,"

Zayn yang semula tampak acuh tak acuh mulai menyunggingkan senyumnya tertarik. Ia menoleh ke arah Ezra kemudian menatap teman satu angkatannya itu dengan pandangan yang sulit di artikan

"Gak usah pura-pura bodoh Zayn. Lo dan gue tau, apa yang coba lo lakukan pagi ini itu, hanya karena lo takut gue menang," kata Ezra yang membuat Zayn menarik sudut-sudut bibirnya.

Zayn tertawa "Why? Lo ngerasa gak mampu gitu, kalo gue juga ikut mendekati Yasmin?" Zayn menjeda kalimatnya "seorang Ezra Widjaya merasa tidak percaya diri karena gue? Is that even possible?"

Ezra yang merasa kalau emosinya sudah benar-benar di atas, menarik kerah baju Zayn dengan impulsif "Lo!"

"Sudah berapa hari sekarang? Lebih dari seminggu dan lo sama sekali belum ada kemajuan," selak Zayn.

Sialan! Perempuan sialan memang.

Jujur saja, sedikitnya Ezra menyetujui perkataan Zayn barusan, dan itu benar-benar menghanggu fikitannya.

Belum ada kemajuan? Memang benar. Ezra tidak menyangkal.

Ezra sendiri telah di buat begitu bingung dengan Yasmin. Mengapa setelah semua hal yang di lakukan Ezra, perempuan itu masih tampak cuek?

Padahal, nomernya sudah Ezra berikan. Kemudian foto mereka sama sekali tidak perempuan itu pamerkan ke teman-temannya.

Apalagi, beberapa hari lalu Ezra yang tidak pernah terlihat dengan perempuan manapun, sempat sengaja menarik tangan Yasmin di hadapan seluruh murid Gantari agar semua orang paling tidak bisa berfikir, kalau Yasmin dan dirinya memang ada sesuatu. Terutama, yang di harapkan Ezra adalah laki-laki di hadapannya ini. Ia berharap Zayn akan berfikir kalau taruhannya sudah di menangi Ezra.

Tapi apa? Zayn malah berlaku curang dengan pura-pura bersikap lemah di depan Yasmin pagi tadi.

Sialan!

".."

Zayn mendongakan kepalanya sedikit sembari menatap pongah Ezra yang tampak sedikit terpojok. Tangan Ezra bahkan masih di kerah leher Zayn

"Pertama, Ezra. Membuat keributan di sekolah dengan lo yang memegang tangan Yasmin itu bukan suatu hal yang spesial. Yasmin tidak akan jatuh cinta hanya karna lo memegang tangangannya," kata Zayn, suaranya benar-benar tenang

"..." Ezra membelalakan matanya.

"Kedua. Kalau lo masih tidak tahu bagaimana caranya mengobrol dengan sesama manusia. Lo tidak akan berhasil, apalagi waktu lo hanya sebentar," lanjut Zayn.

"Jangan mancing keributan! Sekarang bahkan baru satu minggu. Lo sendiri yang bilang waktu di Singapura, kalo gue punya waktu satu bulan untuk mendekati dia. Taruhan kita satu bulan, sialan!" Kata Ezra setengah berteriak.

"Semua orang juga bisa lihat Za. She didn't even looking at you. Mau sekarang ataupun satu bulan lagi, tidak akan ada yang berubah. Apalagi dengan sikap lo yang kaya gini, mana ada cewek yang mau? Termasuk juga Yasmin," kata Zayn tertawa.

"Just wait, you dumb ass! Gue peringati saja. Jangan ikut-ikutan! Usaha dan perkataan lo barusan persis sampah!" Ucap Ezra menahan mati-matian emosinya yang ingin menendang Zayn.

Zayn menaikan bahunya "let's see then. Perkataan lo yang bilang kalo lo gak pernah gagal dalam melakukan apapun itu, benar atau salah? Kita liat bagaimana cara lo membuat perempuan paling tidak menarik di Gantari, jatuh cinta sama lo,"

"There is nobody, who doesn't like me, Zayn. Termasuk perempuan tidak menarik itu," kata Ezra percaya diri.

Zayn menarik paksa tangan Ezra yang berada di kerahnya. Seragam dan dasinya sekarang sudah tidak rapih lagi seperti beberapa menit yang lalu. Tapi tidak apa-apa, Ia tidak masalah terlihat sedikit berantakan hari ini, karena ia merasa kalau perdebatannya pagi ini cukup menarik.

Ezra mendengus kasar. Kalau saja ia tidak ingat mereka sedang berada di perpustakaan, ia bersumpah akan mencekik Zayn sampai laki-laki itu meminta ampun.

"Tiga minggu," kata Zayn "lo, hanya punya kurang lebih tiga minggu. Sampai lo mengaku kalau lo kalah dan segala hal tidak hanya berputar di diri lo,"

Ezra mendengus keras "Ya. Three weeks, Zayn."

"Tiga minggu, sampai lo akan melihat orang tua lo sendiri kehilangan pekerjaannya karena anaknya yang tidak tahu diri," lanjut Ezra.

***

Here come's the dramaa.... 🤭

Buat kalian yang kemarin nebak-nebak, kenapa dengan sikap Ezra yang sepertinya tertarik sama Yasmin.

Or yang mikir, ah gak masuk akal. Masa tiba-tiba orang kaya Ezra bisa suka sama Yasmin?

Here is the answer!!! 😀😀

Let see. Apakah Zayn atau Ezra yang menang hehehe

Yuk vote dan komen, biar tambah semangat 👇👇👇

Sampai ketemu hari kamis!!! Love Y'all 😘😘

Diary SMA GantariTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang