"Berdua"

3.3K 289 0
                                    

Dua hari sudah farhan dan shofia berada dimalang. Pagi ini farhan dan shofia masih bergelut dengan selimut, Setelah sholat subuh mereka sangat malas beraktivitas.

Setelah adegan dan kejadian ciuman beberapa hari lalu membuat farhan selalu ingin bermanja dengan shofia.

Farhan terbangun dari tidurnya karna tangannya kram akibat digunakan sebagai bantal oleh shofia, Farhan membuka matanya perlahan dan mengambil ponselnya nya di nakas.

Farhan menghidupkan ponsel nya dan sekarang tepat pukul 06.00 pagi, Farhan memindahkan kepala shofia ke bantal.

"Sayang ayo bangun udah pagi" ucap farhan menoel noel pipi shofia, "Eughh" lenguh shofia mengeratkan pelukannya pada farhan.

"Ayo bangun cantik nanti kita jalan jalan" bujuk farhan menarik hidung mancung shofia, Shofia langsung turun dari kasur dan masuk ke kamar mandi.

Setelah shofia masuk ke kamar mandi, farhan duduk untuk mengumpulkan nyawanya. Rambut acak acakan dan farhan baru sadar jika dirinya hanya memakai celana pendek dan kaos putih polos.

Farhan bangun untuk membersihkan tempat tidur dan beralih duduk di balkon yg menjadi tempat favorit farhan.

"Ayo mandi" ucap shofia dari belakang lalu menarik pipi farhan.

Farhan membalikkan badannya dengan iseng dia mengecup pipi shofia lalu ngacir ke kamar mandi.

"Ish aa'!!!" teriak shofia karna sang suami sudah membuat dirinya salting pagi pagi, Shofia masuk dan mengambilkan baju farhan dan berlalu turun ke bawah.

Shofia turun ke bawah dan langsung menyungkem (mencium tangan) sang Abuya, "Ciee baru bangun yah" gurau buya mengelus kepala shofia.

"Ishh buyaa"rengek shofia dan berlalu pergi ke dapur, "Sini bantuin ummah" ajak ummah menyodorkan pisau pada shofia.

Beberapa menit kemudian farhan turun ke bawah dan langsung menyungkem pada abuya, farhan duduk di sofa panjang, sedangkan buya duduk di sofa tunggal.

"Bagaimana shofia nakal ga?" tanya abuya yg membuat shofia yg mendengar itu mendengus kesal.

Shofia dapat mendengarnya karna ruang tamu dan dapur saling berdekatan dan hanya dibatasi tembok.

"Mbonten buya, yg ada putri buya gemesin" jawab farhan yg membuat pipi shofia memerah.

"Ciee pipi shofia merah!" teriak ummah mencubit pipi shofia.

Farhan dan buya tertawa mendengar itu, Shofia menyiapkan baju dengan warna yg sama dengan warna baju nya untuk farhan.

Farhan memakai pakaian yg sudah disiapkan shofia yaitu jubah abu abu dan jas hitam, farhan tak memakai peci karna rambutnya sedang basah.

"Habis mandi wajib toh nak??" tanya ummah menggoda farhan yg rambutnya basah, Buya yg sadar akan itu tertawa dengan ummah yg sedang mengantarkan teh.

Seketika pipi farhan memerah begitu juga dengan shofia yg berada di dapur, Shofia tiba tiba tersedak mendengar itu mengapa banyak yg menggodanya dengan farhan.

"Mbonten ummah, farhan ga akan ngelakuin itu kalo shofia ga ngizinin" jawab farhan malu.

"Iya iya nak ummah bercanda kok" ucap ummah mengelus pundak farhan.

Setelah sarapan shofia dan farhan pergi mengelilingi pesantren, jujur pondok ini sangat luas dan megah.

"Aa' mau istirahat dulu??" tanya shofia berjinjit dan mengelap keringat farhan, Farhan hanya mengangguk dan merangkul istri mungilnya untuk duduk.

"Maaf yah a' shofi belum bisa ngasih hak aa' " ucap shofia tiba tiba.

"Tidak apa apa sayang, aa' bakal nunggu sampe Shofi siap in sya allah aa' bakal nahan nafsu aa' demi kamu" balas farhan mengelus pipi shofia.

"Yakin nih??" tanya shofia yg membuat farhan tertantang.

"Iya sayang emang kamu siap?" tanya farhan menyeringai.

"E-em siap siap aja sih kalo Shofi" jawab shofia sok berani.

"Sekarang??" bisik farhan ditelinga shofia, "Nanti malem" jawab shofia bersembunyi di ceruk leher leher farhan.

Shofia mengajak farhan jalan jalan dan kini dirinya sedang menunggu sang bidadari siap siap.

Farhan sebenarnya masih ingat jalan kota malang walau yah rada lupa, Farhan memang suka jalan jalan semasa SMP jadi pantas hafal jalan malang.

Farhan suka balap liar tapi ia berhenti karna shofia kalo engga yahh pasti udah jadi apa farhan sekarang.

"Ayo!" ajak Shofia turun ke bawah.

"Pamit dulu sayang" peringat farhan menyentil pelan kening shofia.

Shofia langsung ke taman belakang karna dua orang tuanya sedang berada disana, Farhan yg melihat itu ikut tersenyum.

Setelah berpamitan kini keduanya sedang berada di perjalanan menuju mall, Shofia menceritakan seluruh pengalamannya semasa di malang.

Farhan terkekeh mendengarkan shofia bercerita, Farhan sangat bersyukur memiliki istri yg sangat cantik seperti shofia.

Setelah sampai farhan menggandeng tangan Shofia, shofia mengajak dirinya untuk berbelanja.

Farhan hanya bersiap mengeluarkan black cart nya, Farhan sudah memiliki itu sejak farhan mengambil alih butik milik umi nya itu.

Jadi jika ada apa apa atau farhan ingin membeli sesuatu dirinya tak pernah meminta uang pada orang tuanya.

Farhan juga tidak pernah boros, ia mengeluarkan uangnya bila ada keperluan yg sangat membutuhkan uang.

Syukron bloo

Maaf jika ada typo dan ada kata kata yg kurang pas papaaayyyy

Yg mau join gc farhan shofia chat nomer dibawah ini :

085645427644

Atau bisa lihat di bio akun wp author

Kau Datang Dengan Membawa Janjimu [LENGKAP]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang