Khem udah sedih nya, parhan ga bakal kemana mana dan tetap jadi fiksi")
Jangan lupa vote dan follow!
Selamat membaca!Follow instagram
@anak_klepon
@jain.alhasan
@aliza_abelia
@farhan.abdullah22
@shofia_alhasan~♥~
Setelah sholat isya semua berkumpul diruang tamu, semua sedang berbincang bincang kecuali ali abdullah.
Ali hanya diam menyimak sembari menyemil cemilan yg memang disediakan dimeja ruang tamu.
Umi selalu memarahi ali karna selalu menghabiskan cemilan itu, ali tetap tak mendengarkan ucapan umi, ia tetap memakan cemilan itu selama masih ada.
Cettak
Suara toples yg terbuat dari kaca yg ditaruh oleh ali ke meja kaca, semua pandangan tertuju pada ali.Umi sudah menatap tajam anak tercinta nya itu, umi sudah tersenyum sangat manis tapi tidak dengan tatapannya.
Ali sudah kesusahan menelan saliva nya, farhan sudah tak kuat menahan tawanya. Ali mengedipkan mata nya lucu pada umi.
"pinter yah anak umi selalu dihabisin... " ucap umi menatap toples dan ali.
Ali sudah mulai berkeringat dingin, ali tau pasti uminya akan mengadakan tausiyah dadakan dirumahnya.
"umi pernah bilang apa nak?? " tanya umi dengan nada manis nya namun ada sedikit penekanan.
"j-jangan habisin jajan buat muta, eh! Tamu" jawab ali sudah tak berani menatap umi tercintanya itu.
"itu tau... Sekarang baca yasin 5 kali yah tanpa buka al-Quran" semua orang menganga termasuk farhan.
Karna farhan tau sang adik itu tak hafal surah yasin, hafal tapi ia akan kembali mengulang ayat yg sebelum nya sampai berulang kali.
Abi memghela nafas panjang dan sudah tidak kuat dengan perdebatan istri nya dengan putra nya itu.
Umi memarahi nya karna ali selalu menghabiskan cemilan tersebut dan setelah ada tamu tak ada hidangan kecuali teh.
Bukannya tak sanggup membeli cemilan tapi ali selalu menghabiskan nya sebelum satu minggu.
Ali mulai berjalan ke kamar mandi tamu dan mengambil wudhu, "kasian banget" gumam mas jefri melihat ali berjalan dengan langkah gontai.
Shofia menoel noel lengan farhan, farhan menoleh dan bergumam pada shofia. "aa' mau beli beli... " bisik shofia ditelinga farhan.
"beli apa hmm? " tanya farhan pelan.
Semua orang kini beralih menatap farhan dan shofia, ummah dan umi sudah tersenyum senyum sendiri melihat tingkah shofia pada farhan.
"cocisss" bisik shofia yg membuat farhan membatu.
Bukannya tak mengerti maksud shofia tapi seketika otaknya traveling kemana mana, farhan menggaruk tengkuk nya yg tak terasa gatal.
"aa'.... " shofia terus menoel noel lengan farhan, "e-em sosis maksudnya??" bisik farhan pada shofia, shofia mengangguk dan tersenyum manis.
"bisik bisik gitu apaan sih kita kepo" ucap umi yg melihat dua sejoli itu berbisik bisik mulai dari tadi.
"engga kok umi, biasa ngidam... " balas farhan sedikit malu.
"aa' pengen cocisss" shofia sudah merubah raut wajahnya menjadi sedikit murung.
Farhan yg melihat itu segera menyetujui kemauan istrinya dan pamit pada semua orang.
Saat tiba di kamar mereka, shofia langsung bersiap siap. "ngapain sih beli sosis... Kan aa' dah punya..." farhan memukul mulutnya sendiri karna ia tak sengaja mengatakan apa yg ada di otaknya.
"mana a'? Aa' kok ga bilang?" tanya shofia dengan polos, "ah engga kok ga jadi, udah cepetan siap siap nya" elak farhan yg langsung keluar dan diikuti oleh shofia dibelakangnya.
Didalam hati farhan sudah beristighfar karna sudah memikirkan yg aneh aneh, farhan juga heran apakah dirinya se mesum itu??
Ketika sudah sampai dibawah terdapat ali yg sudah duduk di sofa tunggal dan membaca surah yasin, farhan dan shofia pamit dan mereka semua hanya mengangguk.
Ketika berada didalam mobil farhan masih tetap dengan pikirannya namun ia berusaha untuk menjernihkan pikirannya kembali.
Farhan mengajak shofia ke tempat dimana banyak akang akang yg berjualan disana, farhan menggandeng tangan shofia.
Dan akhirnya setelah beberapa menit berjalan farhan dan shofia menemukan akang penjual sosis.
"kang satu sosis berapa? " tanya farhan pada akang sosis itu.
"seribu, kalo yg daging sapi dua ribu" jawab akang itu.
"emm yg sosis biasa sepuluh ribu terus yg daging sepuluh juga" akang itu mengangguk.
Farhan dan shofia duduk dikursi disamping gerobak akang penjual sosis itu, farhan yg melihat sosis yg akan digoreng oleh akang itu menjadi traveling lagi.
Farhan menghela nafas pelan dan terus beristighfar didalam hatinya, sepertinya kali ini memang farhan yg mesum bukan si sosis.
"aa' mau susu juga" shofia menatap farhan dengan puppy eyesnya, "kan dirumah ada sayang... " farhan mengusap tangan shofia.
Shofia mengangguk dan memainkan jari farhan, farhan hanya melihat proses akang itu menggoreng sosis itu.
Beberapa menit kemudian pesanan shofia dan farhan sudah selesai, dan mereka juga sudah membayarnya.
Keduanya sudah berada di perjalanan pulang, shofia meniup niup sosis itu. "makan kalo udah ga panas aja sayang... " shofia menyengir dan kembali menaruh sosisnya.
Farhan mulai menghilangkan pikiran kotornya, farhan sudah sedikit tenang. Farhan sedikit tertekan dengan pikirannya hari ini.
Tadi sore menangis dan malam nya ia tertekan karna pikiran kotornya padahal itu tidak ada sangkut paut nya dengan apa yg dipikirkan farhan namun dirinya saja yg terlalu traveling.
'ya allah saya trauma dengan sosis' batin farhan.
~♥~
Parhan ga waras emang!
Tadi nangis sekarang traveling ')Maaf bila ada typo dan cerita kali ini kurang seru...
Jangan lupa istighfar banyak banyak")
KAMU SEDANG MEMBACA
Kau Datang Dengan Membawa Janjimu [LENGKAP]
Novela Juvenil'Kisah ini menceritakan dua remaja yang yg terpisah selama dua tahun yaitu, Muhammad Farhan Abdullah dan Shofiatus Saidah Al-Hasan. Farhan memiliki suatu janji pada shofia sebelum mereka akhirnya berpisah selama dua tahun setelah mereka lulus SMP'...