"Seorang Malaikat Kecil"

2.8K 243 6
                                    

Uhuyy vote dan follow prenn
Selamat membacaaaaa:>

Follow instagram

@anak_klepon
@jain.alhasan
@aliza_abelia
@farhan.abdullah22
@shofia_alhasan

~♥~

9 bulan berlalu, shofia sudah tidak masuk kampus sejak beberapa bulan lalu, ia hanya melakukan video call dengan dosennya.

Farhan juga sudah sering tidak masuk kampus karna dirinya khawatir dengan istri nya yg sedamg hamil besar.

Hanya jazir dan akbar saja yg sering datang ke rumah farhan untuk mengantarkan tugas dan menemani farhan dan shofia.

Kini shofia sedang duduk diruang keluarga bersama farhan, farhan mengambil cuti lagi karna ia sangat khawatir dan sedikit malas.

"aa' kapan yah dede nya keluar? " tanya shofia yg sedang memainkan jari jemari farhan.

"emm yg sabar ya sayangg" farhan tersenyum manis dan mengusap perut shofia yg sudah membesar.

Farhan sangat takut jika shofia ingin melahirkan tiba tiba tanpa ada persiapan, masalah uang farhan sudah menjamin itu.

"akuu pengen dede nya di kasih nama zayn" ucap farhan mengelus dan mencium perut shofia.

"engga... Jangan kasih nama... Husein aja gimana? " shofia sangat ingin mempunyai anak bernama husein, entah mengapa dirinya suka dengan nama itu.

"zayn aja sayang lucu.... Nanti kalo dipanggil jadinya jen... Gitu... " balas farhan yg kurang menyukai nama husein.

"husein kalo dipanggil lebih lucu a'... Hucen ucenn gitu... " farhan menghela nafas panjang dan mengangguk.

"ya udah terserah kamu aja" farhan lebih baik mengalah daribpada berdebat dengan seorang bumil.

Shofia mengusap bekas luka sayatan yg berada dilengan kiri farhan (kayanya author lupa part kemarin).

Sayatan itu terus membekas dilengan farhan yg putih, farhan sendiri hanya tersenyum mengingat kejadian waktu itu.

Dimana fatih kaka tiri farhan kembali lagi dan pertengkaran farhan dan abi nya, farhan dan abi sudah berbaikan sejak farhan ingin berangkat ke mesir lagi.

"cukup bekas saja, luka jangan lagi" ucap farhan tersenyum melihat bekas itu.

"fatih itu orang mana sih?" tanya shofia penasaran.

"emm jogja juga" jawab farhan mengubah posisi nya menjadi tengkurap dan menghadap shofia.

"shofi pengen cepet cepet sarjana" shofia mengelus rambut farhan.

"sabar dong... Dede nya aja belum lahir" jawab farhan.

Masih ingat kamar kosong yg berada disebelah ruang keluarga? Disana menjadi kamar bayi mereka, didalam sana sudah berisi berbagai peralatan untuk bayi.

Kemarin mereka sudah berbelanja banyak, mbak yuni dan mas abdul ikut juga.

Mbak yuni sudah melahirkan 2 minggu yg lalu, sebenarnya mbak yuni dilarang untuk pergi kemana mana oleh mas abdul tapi dirinya tetap memaksa.

Anak mbak yuni perempuan sedangkan anak shofia belum ada yg tau, farhan dan shofia sama sama ingin mempunyai anak laki laki.

Farhan sangat ingin anak laki laki karna ia sangat menyukai bayi laki laki, sama seperti saat ali baru lahir.

Farhan selalu mengunyel ngunyel pipi ali yg masih kecil hingga umi memarahi dan tidak memberi farhan uang jajan.

Shofia sangat suka dengan bayi laki laki karna ia melihat bayi lucu bilqis dan faqih.  Semenjak itu lah jiwa ke ibuan shofia mulai tumbuh.

00.00 malam
Farhan terbangun dari tidurnya karna farhan mendengar suara shofia yg sedang menahan sakit.

Farhan melihat shofia yg sedang kesakitan langsung panik, farhan menelpon mbak yuni dan mas abdul.

"aa' sakit... " shofia terus memegangi perutnya itu.

Shofia terus mengucapkan istighfar, farhan juga membacakan sholawat untuk shofia dan anak yg sedang berada didalam kandungan shofia.

Selang beberapa menit kemudian mas abdul datang dengan mbak yuni yg sudah siap mengantar shofia ke rumah sakit.

Mereka menggunakan mobil mas abdul, farhan terus mengusap kepala shofia yg terbalut hijab.

Farhan terus membacakan doa agar bayi nya bisa selamat begitu juga dengan shofia.

Ketika sampai mbak yuni sendiri yg langsung menanganinya, para suster yg biasa membantu mbak yuni langsung bergegas ikut membantu.

Mas abdul memeluk farhan yg sudah menangis, farhan takut anak dan istrinya itu kenapa napa.

Farhan duduk dikursi depan ruang bersalin bersama dengan mas abdul, farhan berusaha menangkan dirinya.

Tak lama kemudian mbak yuni keluar dan menyuruh farhan untuk ikut kedalam menemani istrinya.

Farhan sudah duduk disebelah istrinya, farhan terus membaca doa dan sholawat untuk keselamatan anak dan istrinya.

"aa' sakit... " shofia menggenggam tangan farhan sangat erat.

"sabar sayang... Ayo semangat demi anak kita" farhan kembali meneteskan air matanya.

Mbak yuni terus memberi arahan pada shofia, shofia terus mengejan sekuat mungkin.

Keringat dingin sudah membasahi dahi shofia, shofia ikut menangis karna tak kuat dengan rasa sakit nya ini.

"terus shofia... Ayo dikit lagii" shofia terus mengejan dan membaca doa didalam hatinya.

Shofia hanya ingin anak nya lahir dengan selamat, shofia terus berjuang demi keselamatan anaknya walau dirinya juga harus bertaruh nyawa.

Seketika terdengar suara tangisan bayi yg membuat farhan dan shofia menangis haru, farhan terus mengucapkan syukur pada sang maha kuasa.

"selamat shof...  Bayi nya cowo dan juga lahir dengan sempurna " ucap mbak yuni dengan senyum manis nya.

Jumat, 18 desember, terlahirlah putra pertama dari farhan dan shofia.

~♥~

Segitu dulu part kali ini...
Maaf bila ada typo dan cerita kali ini kurang seru...

Kau Datang Dengan Membawa Janjimu [LENGKAP]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang