"Janji Kedua"

2.1K 226 4
                                    

Halo pren jangan lupa follow dan vote okey!!
Satu lagi jangan lupa napas!
Selamat membaca prenn!!

Follow instagram

@anak_klepon
@jain.alhasan
@aliza_abelia
@farhan.abdullah22
@shofia_alhasan

~♥~

Setelah beres beres, shofia dan farhan juga sudah membersihkan diri, kini mereka sedang berada di balkon tempat mereka dulu bercerita dan tempat menikmati hidup.

Balkon kamar farhan menjadi favorit untuk mereka berdua, disana lah terdapat kenangan dimana dua pasangan itu sedang dimabukkan dengan cinta.

Kini mereka kembali dengan membawa bayi kecil yg masih berad didalam perut sang ibunda, dulu hanyalah tempat untuk mereka berdua dan kini juga menjadi tempat untuk anak anak mereka.

Shofia tidur di pangkuan farhan yg sedang duduk bersila, farhan menyisir rambut halus shofia dengan jari jemarinya.

Farhan memindahkan tangannya ke wajah shofia, farhan mengunyel ngunyel pipi lembut shofia.

Shofia bangun dan duduk didepan farhan, farhan menatap manik mata shofia yg sangat indah, shofia juga menatap manik mata berwarna sedikit kecoklatan milik farhan.

Farhan menyudahi tatapannya itu dan beralih menatap perut shofia yg mulai membuncit itu, farhan selalu mengelus perut shofia dan juga sering menciuminya.
"semoga abuya masih bisa melihat kamu sampai besar yah nak" ucap farhan tersenyum dan mengelus perut istrinya itu.
Shofia yg mendengar itu terdiam dan seketika perasaannya menjadi sedih. Shofia ingin selalu farhan bersamanya dan juga selalu bersama anak anaknya.

"abuya mau liat kamu sampai punya adek banyak dan punya anak banyak, karna abuya takut dipanggil duluan sama allah"

Tess
Tanpa aba aba air mata shofia jatuh pada lengan farhan, farhan yg melihat itu kaget dan langsung menatap istrinya.

Farhan mendekatkan dirinya pada shofia dan menghapus air mata istrinya. Farhan tersenyum dan memeluk shofia.

"aa' kok ngomong gitu sih... Hikss" ucap shofia disela isakan tangisnya itu.

"aa' cuman ingat bahwa kematian doang kok" ucap farhan yg membuat shofia semakin sedih dan terus menangis.

"tapi itu bikin shofi sedih a'! " ucap shofia sedikit meninggikan suaranya dan melepas paksa pelukannya itu.

Farhan menatap sendu shofia, farhan mencoba untuk meraih tangan shofia tapi shofia menghindar.

Mungkin kata orang lain ucapan farhan hanya ucapan biasa, tapi menurut shofia ucapan farhan membuat dirinya sedih dan seperti dirinya akan ditinggalkan oleh farhan.  Menurut author juga gitu kok")

"shofi...  Udah jangan nangis, kasian loh dede bayinya" farhan mendekat ke arah shofia tapi shofia malah menjauh dari dirinya.

"aa' kalo mau ninggalin shofia bilang aja ga papa, janji aa' juga selesai 7 bulan yg lalu" lirih shofia masih tetap dengan air mata yg terus mengalir.

"bukan gitu sayang... "

"terus apa?? " tanya shofia sedikit meninggikan suara.

Farhan yg mendengar suara shofia yg meninggi membuat hati farhan sakit, mulai dari dulu sejak pertama kenal shofia tak pernah meninggikan apalagi membentak pada farhan, tapi kali ini shofia pertama kali nya meninggikan suaranya pada farhan.

"bukan aa' bermaksud untuk meninggalkan kamu" lirih farhan yg menundukkan kepalanya.

"terus kenapa? Apa aa' punya istri lain selain shofia dan mungkin juga sudah aa' hamili? " ucap shofia yg perlahan menurunkan suara nya ketika sampai di kata 'hamili'.

Sontak farhan yg mendengar itu langsung meneteskan air matanya, farhan tak kuat mendengar kata kata dari shofia. Mengapa istrinya berkata seperti itu, padahal farhan hanya memiliki satu yaitu shofia.

"atau kita cerai saja setelah anak ini lahir?" ucap shofia menatap farhan dengan tatapan kosong.

"shofia!" farhan sedikit meninggikan suaranya.

"jangan pernah berkata seperti itu lagi! Aa' tak bermaksud untuk membuat kamu sedih dan meninggalkan kamu! Aa' cuman hanya berandai andai saja..."

Farhan berusaha menahan isakan tangisnya, dilantai sudah basah dengan air mata farhan yg terus berjatuhan.

"hikss... " seketika shofia langsung menoleh ke arah farhan dann langsung menghampiri farhan.

"aa' ga akan menceraikan kamu dan aa' akan terus menjaga kamu dan anak kita, aa' juga ga bakal berkata yg membuat kamu sedih, aa' juga akan terus membahagiakan kamu dan anak kita hikss... "

Perlahan tangan shofia terangkat u tuk mengusap kepala farhan, shofia terus memperdekat jaraknya dengan farhan.

Farhan masih diam menunduk dan tetap dengan derai air matanya yg terus mengalir.

"itu janji kedua aa' setelah janji aa' untuk merubah kepribadian aa' " sambung farhan membalas pelukan shofia.

Shofia kini sangat merasa bersalah karna dirinya sudah meninggikan suaranya dan juga sudah membuat farhan menangis.

"aa' maaf... " ucap shofia dengan pelan, farhan tetap dipelukan shofia yg masih terus menangis.

"maaf shofia udah meninggikan suara shofi dan membuat aa' sedih... " shofia melepas pelukannya dan menangkup wajah farhan.

Farhan menatap shofia dengan intens, shofia menghapus air mats farhan. "engga ini salah aa' " farhan tersenyum kecut.

Shofia menggeleng dan meraih tangan farhan, "tak perlu menyalahkan diri sendiri... Sudah ini jadikan pelajaran saja buat kita... " shofia menggenggam tangan farhan.

"aa' hanya memiliki janji kedua dan janji itu akan selesai ketika salah satu dari kita pergi atau meninggal" ucap shofia mengecup pipi farhan.

"itu janji kedua aa', tapi sulit untuk ditepati"

~♥~

Segitu dulu part kali ini...
Maaf bila ada typo dan cerita kali ini kurang seru!


Kau Datang Dengan Membawa Janjimu [LENGKAP]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang