BAB 15 : Perang Dingin

87.9K 9.5K 569
                                    

Jangan lupa follow, Vote, komen dan share 🌻
***

Setelah sampai di dalam kamar, Kinanti tidak kuasa lagi menahan air matanya. Dia menangis cukup lama di balik pintu dengan suara yang sebisa mungkin dia redam. Setelah merasa sedikit lebih baik lantas dia memutuskan pergi ke kamar mandi guna mencuci wajah setelah itu membaringkan tubuhnya di samping Megan yang sudah tertidur dari satu jam yang lalu.

Kinanti tidak langsung tidur, dia mengamati Megan dengan segala pemikiran yang berkecamuk di dalam otaknya. Tidak lama kemudian terdengar pintu kembali terbuka, dan pelakunya adalah Mahasa.

Segera Kinanti membalikkan tubuhnya menghadap ke arah balkon agar dia tidak bisa melihat Mahasa yang saat ini langsung pergi ke kamar mandi.

Di dalam kamar mandi setelah selesai mencuci wajah dan menggosok gigi, Mahasa tidak langsung kembali, laki-laki itu menghabiskan waktu untuk menatap pantulan wajahnya di dalam cermin.

Segala hal yang terjadi hari ini benar-benar membuatnya penat. Ternyata hari ini tidak sebaik kemarin atau bahkan satu minggu yang lalu. Keputusan yang dia ambil dengan segala pertimbangan ternyata tetap memunculkan risiko bahkan lebih besar dari apa yang dia bayangkan.

Beberapa waktu yang lalu dia mendapat kabar bahwa keluarganya ternyata dalang dibalik hancurnya karir seorang Clara. Bahkan popularitas yang Clara miliki setelah bercerai dengannya hanya bertahan beberapa bulan saja setelah itu perlahan demi perlahan mulai tenggelam.

Sensasi dan kontroversi yang dibuat oleh Clara guna mempertahankan namanya di dunia hiburan ternyata tidak terlalu berpengaruh ketika seluruh media dikendalikan oleh keluarganya. Begitu juga dengan kasus prostitusi itu, semuanya telah disetting oleh mereka yang terindikasi tidak menyukai Clara bahkan ketika wanita itu sudah tidak lagi menjadi bagian dari Argajati.

Mahasa yang merasa bertanggung jawab atas semuanya tentu saja sebisa mungkin membantu mantan istrinya. Karena bagaimanapun jika Clara tidak mengenalnya mungkin karir wanita itu masih stabil hingga saat ini.

Tapi ternyata menentang kehendak keluarganya benar-benar keputusan yang salah. Mahasa mungkin bisa membantu Clara dalam masalah hukum tapi disisi lain keluarga kecilnya dipertaruhkan.

Mahasa sudah tahu pola apa yang keluarga besarnya lakukan guna menghancurkan siapapun yang bersinggungan dengan Argajati meskipun orang itu bagian dari Argajati juga. Mereka tidak langsung ke intinya melainkan secara perlahan. Sama seperti saat ini, mereka menggunakan media dan berita-berita miring guna menghancurkan niatnya dalam sekejap mata.

Dan sekarang Mahasa tengah berada diantara dua pilihan melanjutkan rencananya demi kemanusiaan atau menarik mundur. Namun secara logika Mahasa tentu saja kalah power, dia tidak bisa melawan orang-orang besar itu. Anggaplah dirinya masih anak baru sedangkan mereka sudah sangat ahli karena buktinya hingga saat ini klan Argajati masih sangat kokoh berada di puncak kesuksesan dengan citra yang sangat baik dimata publik.

***

Hingga Mahasa memutuskan untuk merebahkan tubuhnya di sebelah kanan Megan, Kinanti belum juga menutup matanya. Dia kembali menangis dalam diam.

Melihat bahu yang tampak gemetar itu Mahasa tentu saja tahu. Secuil rasa bersalah hinggap di dadanya. Tapi bagaimana dia menjelaskan semuanya sedangkan kepercayaannya terhadap Kinanti belum 100%, mengingat bahwa keduanya baru saja mengenal beberapa bulan yang lalu. Dan juga Mahasa tipe orang yang sangat tertutup.

“Nikmati liburannya, Kinanti. Lupakan semuanya. Kamu cukup percaya sama saya,” gumam Mahasa dengan pandangan lurus menatap langit-langit kamar yang tampak remang-remang.

Miss Rempong Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang