BAB 20 : OMG!

91.1K 11.2K 859
                                    

Happy 200K gais, jangan lupa vote ya 🌻

Aku minta doanya dari kalian semoga mama aku cepet sembuh, segala penyakitnya hilang gak bersisa.

***

“Sabar, Sis,” ujar Amar seraya merapikan kembali riasan Kinanti.

Kentara sekali raut wajah Kinanti menaruh banyak kekesalan. Padahal ia mengira semuanya akan berjalan dengan baik. Tapi ternyata malah berakhir seperti ini, apalagi Claudia yang bersikap tidak sedewasa umurnya. Harusnya perempuan berambut merah itu bisa bijak bukannya malah terus-terusan menyinggung masalalu seolah ia sengaja memancing Kinanti agar mau ikut berkomentar.

“Heran gue, Mar. Kok ada ya orang kayak gitu. Freak banget,” sahut Kinanti sembari melihat kembali beberapa pertanyaan yang akan dia bacakan di segmen selanjutnya. Sejujurnya ia sangat malas sekali untuk kembali berhadapan dengan kedua orang itu.

“Baru tau gue sifatnya kayak gitu.”

Bam yang merupakan salah satu creative Huru Hara turut memberikan komentar juga disertai dengan kekehan.

Selama break ini mereka berada di ruang tunggu yang dipenuhi oleh berbagai macam makanan yang Kinanti pesan. Sehingga tempat ini cukup ramai. Tapi jangan tanya di mana kedua bintang tamu itu. Keduanya saat ini berada di ruangan terpisah. Syukurlah, jadi Kinanti tidak perlu lagi makan hati ketika mendengar sindiran-sindiran yang dilontarkan oleh kedua orang itu.

Padahal kalau secara logika Kinanti tidak tahu apapun tapi kenapa adik dan ibu dari Clara seolah tidak menyukainya. Apakah ini gara-gara ia berhasil membuat Mahasa berpaling dari Clara? Karena mereka ingin Mahasa kembali lagi dengan Clara yang jelas-jelas si wanita yang mengajukan gugatan cerai terlebih dahulu. Meskipun sampai sekarang motif perceraian antara Mahasa dan Clara masih menjadi misteri.

“Satu menit lagi mulai ya, bisa stand by sekarang?” seru salah satu crew mengintrupsi kegiatan pergosipan yang terjadi di ruang tunggu.

Lantas satu persatu langsung keluar meninggalkan ruang tunggu.

“Kiwi ...,” panggil Arthur.

Kinanti yang sedang berjalan seraya berbincang dengan Bam lantas menoleh.

“Apa?”

“Lo masih ada beberapa pertanyaan yang belum ditanyain kan?”

Kinanti mengangguk.

“Biar gue aja. Lo bagian closing.

Kinanti mengedikan bahu. Itu ide yang bagus daripada ia mendengar jawaban ketus yang dilontarkan oleh ibu dari Clara atau jawaban yang menyinggung perasaannya yang dilontarkan oleh Claudia. Alhasil ia menyetujui usulan dari Arthur.

“Ya udah, boleh deh demi kedamaian hidup gue,” guraunya dengan senyum lebar sampai membuat matanya sedikit menyipit.

***

Selesai syuting yang berjalan cukup panas dan menegangkan bagi crew dan penonton karena lagi-lagi beberapa jawaban yang cukup kontroversial dilontarkan oleh kedua bintang tamu. Kinanti mencoba menghubungi Mahasa, siapa tahu laki-laki itu sekarang berada di gedung satu.

Kinanti butuh Mahasa untuk mendengarkan keluh kesahnya terkait tindakan mantan mertua dan adik iparnya tadi. Semoga saja itu dapat merubah pandangan Mahasa supaya tidak lagi berbaik hati kepada mereka. Karena jujur saja sifat buruk Kinanti kalau sudah tidak suka dengan seseorang akan terus-terusan merasa tidak suka sampai kapanpun, apalagi kepada orang-orang yang telah menyakitinya sangat dalam. Meskipun bibir tersenyum tapi hati tidak bisa berbohong.

Miss Rempong Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang