BAB 23 : Honey

94.6K 10.7K 655
                                    

Jangan lupa follow vote komen dan share 🌻🌻🌻
***

Kinanti menghabiskan cukup banyak waktu di klinik kecantikan ternama di Ibu Kota. Semua treatment untuk menunjang penampilannya sebagai publik figur telah ia lakukan.

Andai saja hari ini tidak ada jadwal syuting mungkin ia bisa menghabiskan waktu lebih lama lagi dari tempat satu ke tempat yang lainnya seperti berbelanja sesuka hati tanpa melihat label harga yang tertera atau mungkin hari ini juga ia bisa pulang pergi ke Singapore hanya untuk mencicipi masakan ibunya.

Menjadi kaya raya dengan uang yang tidak berseri memang terasa sangat menyenangkan, dengan satu kali tunjuk kita bisa mendapatkan apa yang kita mau, hanya saja hal itu juga sebanding dengan betapa toxicnya lingkungan di sekitar.

Bersama tas mewahnya Kinanti melenggang sambil sesekali membalas sapaan beberapa karyawan yang bekerja di kantor suaminya.

Di belakangnya dengan setia Amar mengekor meski terlihat sedikit kesulitan karena ia harus menenteng dua kantung besar yang berisi makanan untuk Mahasa yang Kinanti pesan secara langsung karena dirinya tidak sempat memasak di rumah saking sibuknya melakukan treatment.

Tiba di lantai 30, Gedung satu, Kinanti langsung disambut oleh Juna yang dengan sigap mengambil alih dua kantung yang berisis makanan itu.

“Udah makan siang, Jun?” tanya Kinanti ketika keduanya tengah berjalan menuju ruangan Mahasa. Sedangkan Amar langsung kabur ke studio di lantai 8 karena ia tidak ingin menjadi nyamuk untuk kesekian kalinya.

“Kebetulan sudah, Bu.”

Kinanti mengangguk paham. Jika melihat jam memang sekarang sudah waktunya makan siang. Untung saja dirinya datang tepat waktu.

“Hari ini Bapak kedatangan tamu cewek gak, Jun? Kayak mantan adik ipar atau ibu mertuanya?”

Pertanyaan Kinanti memang terdengar seperti basa-basi biasa, dengan intonasi yang terdengar santai tidak terlihat seperti orang yang tengah penasaran. Namun sejujurnya ia memang benar-benar sangat penasaran, siapa tahu Mahasa masih suka bertemu dengan kedua orang itu secara diam-diam tanpa sepengetahuannya.

Karena kita ketahui Juna ini merupakan tangan kanan Mahasa yang sudah pasti laki-laki itu menyimpan banyak rahasia besar dari seorang Mahasa yang tidak diketahui oleh siapapun termasuk Kinanti sendiri. Maka dari itu Kinanti sedang mencoba mengakrabkan diri siapa tahu Juna mau berbaik hati kepadanya dengan memberikan informasi terkait apa yang tengah dilakukan oleh Mahasa yang berpotensi mengecewakannya di masa yang akan datang seperti memiliki simpanan lain atau bahkan diam-diam menikah kembali dengan ibunya Megan.

Akibat kejadian beberapa waktu lalu yang hampir membuat rumah tangganya hancur Kinanti seolah disadarkan untuk lebih hati-hati lagi dan antisipasi. Karena hidup itu benar-benar penuh misteri, bisa saja hari ini kita tertawa bahagia lalu satu jam kemudian berubah menjadi tangisan.

Untuk beberapa saat Juna tidak langsung menjawab. Hal itu menimbulkan tatapan penuh curiga dari Kinanti.

“Jun?”

“Gak ada, Bu,” sahut Juna seperti orang yang baru saja disadarkan.

Kinanti diam tidak menyahut lagi. Tentu saja ia tidak langsung percaya. Memang hal yang cukup sulit mengorek informasi melalui Juna karena sudah pasti laki-laki itu akan menutup rapat mulutnya terkait apa yang tengah dilakukan oleh bosnya.

Miss Rempong Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang