Jangan lupa follow, vote, komen dan share ya 🌻
***
Keesokan harinya Kinanti kembali bertolak ke Jakarta. Selama empat malam di Bali benar-benar tidak terasa seperti liburan, semua yang telah dia rencanakan sebelumnya menjadi hancur lebur. Moodnya untuk melakukan berbagai aktivitas yang diperkirakan dapat menyenangkan hati dan pikiran kini sudah hilang tak tersisa.
Dengan hati yang masih diselimuti oleh awan mendung, Kinanti mau tidak mau harus menjalankan kembali rutinitasnya sebagai seorang selebritis yang tidak pernah absen dari sorotan kamera. Dia harus terlihat baik-baik saja dan bahagia.
Bahkan ketika Kinanti baru saja menginjakkan kakinya di Bandara Soekarno Hatta tiba-tiba saja sorotan kamera dan berbagai macam pertanyaan terkait berita yang saat ini tengah panas langsung menghadang perjalanannya. Kaget? Tentu saja. Siapa yang menyangka bahwa wartawan yang jumlahnya tidak sedikit itu tahu akan kedatangannya.
Kinanti di desak dari berbagai sisi. Tangannya sudah berkeringat dingin apalagi ketika blitz kamera beberapa kali tertangkap oleh matanya. Dengan hanya mengandalkan manajer, asisten dan Mahasa, Kinanti mencoba keluar dari dalam kerumunan wartawan yang sudah pasti tidak akan melepaskan dirinya begitu saja.
“Mbak Kiwi, tanggapannya dong tentang simpanan pejabat itu.”
“Mbak Kiwi tau gak kalo sekarang lagi trending topik?”
“Pak Lingga, minta jawabannya dong kenapa milih bantuin Mbak Clara?”
“Emang bener ya mbak Kiwi sebelum menikah sudah jadi simpanan pejabat?”
“Jadi berita tentang keretakan rumah tangga kalian gak bener dong?”
“Mbak Kiwi emang bener udah tau kalo suaminya bantuin mantan istri?”
“Konfirmasinya dong Pak tentang rumor kalau Bapak mau rujuk sama Mbak Clara.”
“Pak Lingga kalau Mbak Kiwi terbukti pernah jadi simpanan pejabat gimana tanggapannya?”
“Ayo dong konfirmasi.”
“Masih mau no comment terus Mbak Kiwi, Pak Lingga? Nama baiknya tercemar loh. Gak semua diam itu emas, ada juga yang kerikil.”
Mahasa yang berdiri di samping Kinanti tampak mengetatkan rahangnya ketika mendengar beberapa pertanyaan dan celetukan yang cukup menyinggung. Sedangkan Kinanti yang tidak siap dengan situasi ini lebih memilih bungkam dan semakin merapatkan tubuhnya dengan Mahasa.
Mahasa tampak kewalahan, selain merangkul sang istri, Megan yang sedari tadi berada di dalam gendongannya kini sudah menangis histeris. Anak itu ketakutan melihat orang-orang yang mengerubunginya seperti lalat ditambah lagi di dalam kerumunan ini terasa pengap.
“Papa ....”
“Ssttt, udah jangan nangis. Ada, Papa,” bisiknya yang terdengar lembut meskipun di dalam hati Mahasa sangat ingin sekali meluapkan amarahnya dengan orang-orang yang saat ini mengusiknya.
Berada disituasi yang tidak terduga ini benar-benar pengalaman pertama bagi Mahasa yang dikenal cukup anti dengan sorotan kamera. Bahkan dari dulu Mahasa sangat selektif ketika akan menghadiri sebuah acara jangan sampai ada wartawan atau sesuatu yang berbau dengan pemberitaan di televisi meskipun beberapa kali nama dan wajahnya tanpa izin terpampang jelas di acara gosip.
“Mau pulang, Papa. Takut ....” tangis Megan di dalam pelukan ayahnya.
“Mas, Mbak. Tolong kasih ruang, kasian anak saya,” ujar Kinanti dengan penuh permohonan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Miss Rempong
General FictionKinanti Wijaya atau orang-orang sering memanggilnya Kiwi merupakan mantan 3rd runner-up Miss Universe perwakilan dari Indonesia, semenjak menorehkan prestasi itu namanya semakin melambung di dunia hiburan Indonesia apalagi ketika dia dipercaya menja...