Kinanti Wijaya atau orang-orang sering memanggilnya Kiwi merupakan mantan 3rd runner-up Miss Universe perwakilan dari Indonesia, semenjak menorehkan prestasi itu namanya semakin melambung di dunia hiburan Indonesia apalagi ketika dia dipercaya menja...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Semburat cahaya senja yang berwarna orange terlihat mengekspansi seluruh ruangan yang berada di dalam kamar. Itu tandanya hari sudah petang.
Kinanti terlihat tidak terusik sama sekali, ia tidur dengan nyenyak. Deburan ombak dan angin yang menyusup ke dalam rongga-rongga ruangan benar-benar membuat suasana menjadi sangat nyaman.
Hal seperti inilah yang ia inginkan.
Akan tetapi ....
Duk
Duk
Duk
Seolah dejavu.
Kejadian waktu awal-awal pernikahan kini terulang kembali, dimana Megan terdengar memukul-mukul pintu kamar dengan sangat keras sambil memanggil-manggil nama ayahnya.
Kinanti terlihat menggeliat. Jujur saja suara berisik itu benar-benar mengganggu tidur nyenyaknya.
Kinanti yang belum sepenuhnya tersadar mencoba membalikkan tubuh memunggungi jendela yang belum sepenuhnya tertutup rapat seraya menyembunyikan seluruh wajahnya di balik selimut. Ia berharap suara berisik itu akan segera berhenti. Namun tenyata harapan hanyalah sebuah harapan.
Megan masih terus memukul-mukul pintu kamar dan kini anak itu sudah terdengar menangis dengan sangat kencang. Sontak Kinanti langsung tersadar dengan perasaan terkejut ketika mendengar suara lengkingan itu. Belum sempat ia mengatur nafas, suara pintu kamar mandi yang ditutup dengan keras berhasil kembali mengejutkannya.
Kinanti melihat pelaku yang membuatnya terkejut untuk yang kedua kali, yaitu sosok Mahasa yang terlihat terburu-buru menghampiri Megan yang sudah meraung memanggil namanya.
Begitu pintu dibuka, Megan sudah terduduk di lantai sambil memukuli pintu menggunakan bonekanya. Di sana juga sudah ada Mbak Ela dan Amar yang terlihat berusaha menenangkan anak itu.
“Papa!” raung Megan yang langsung berhambur kepelukan Mahasa.
“Ssssttt, udah.” Mahasa mencoba menenangkan Megan.
“Pa-papa kenapa lama banget ... ke-kenapa aku gak dibolehin masuk ....”
“Tadi Papa abis dari kamar mandi. Gak denger. Maaf ya?” ujar Mahasa dengan lembut seraya membawa Megan masuk ke dalam kamarnya.
Kinanti masih senantiasa memperhatikan semua itu dari atas ranjang dengan raut wajah bantalnya. Untung saja dirinya sudah mengenakan pakaian sebelum terlelap tidur.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
