Chapter VI (Petting VS War)

3.9K 319 13
                                    

Mark tidak bisa menghentikan dirinya untuk tidak menahan napas, saat melihat jemari Haechan tampak menarik risleting dari jaket yang Ia kenakan. Berkat itu, manik Mark kini dapat menangkap sebuah pemandangan, berupa tubuh karamel eksotis milik Haechan tanpa sehelai kain, begitu terpampang nyata di hadapannya.

Tidak hanya itu, wajah Haechan yang semakin merunduk mendekati wajahnya pun, sukses membuat Mark menelan ludahnya tanpa sadar, terlebih ketika jemari Haechan yang lain mulai bersarang di kepalanya, untuk menyisir surai miliknya penuh gerakan menggoda.

"Mark Lee," panggil Haechan dengan suara merdu miliknya, "Kau benar-benar harus bertanggung jawab karena membuatku gila."

Bersamaan dengan itu, Mark bisa merasakan bibir ranum Haechan mulai menyentuh bibirnya dengan gerakan lembut. Mark yang masih syok pun terdiam dengan manik terbuka lebar, lantaran tidak menyangka akan mendapat serangan sesensual ini, dari musuh bebuyutannya di dalam mobil kepunyaan Jeno.

Namun rasa syok tersebut tidak berlangsung lama, saat Mark bisa merasakan lidah Haechan mulai menerobos masuk, dari sela-sela lumatan yang mereka bagi. Bahkan suara erangan kecil yang mulai muncul dari Haechan pun, mau tak mau turut membuat Mark terhanyut akan situasi yang ada, hingga membuat Mark memasrahkan diri pada nalurinya untuk mengikuti permainan Haechan.

Oleh sebab itulah, tanpa keraguan sedikit pun, kali ini jemari Mark mulai mendarat di surai Haechan, hanya untuk mendorong kepala sang pudu, agar Ia dapat lebih leluasa memperdalam lumatan yang mereka bagi. Mark tanpa ragu mengukuhkan posisinya sebagai pemimpin, dengan balik menyerang Haechan dalam lumatan memabukan. Tidak berhenti sampai di situ, jemari Mark lainnya yang sempat tidak berkutik pun, mulai dengan berani bergerilya mengelus bongkahan sintal milik Sang Pemimpin Eclipse dan meremasnya penuh irama.

"Nghh..."

Mark tahu jika di sekolah mereka, Haechan memang terkenal memiliki suara merdu saat bernyanyi. Namun yang tidak Mark sangka adalah, suara tersebut akan terdengar lebih merdu dan menakjubkan, ketika Haechan mengerang karena cumbuan memabukan miliknya.

Sungguh, Mark yang benar-benar mulai tenggelam akan libidonya, tanpa ragu langsung membalikkan posisi dengan sekali gerakan, hingga kini tubuh eksotis milik Sang Pemimpin Eclipse lah yang berada di bawah tubuhnya. Gerakan itu pula yang membuat cumbuan Mark pada bibir ranum milik Haechan sempat terputus. Namun hal tersebut segera dimanfaatkan oleh Mark, untuk memandangi wajah memerah milik Haechan secara leluasa, dengan bibir yang terengah-engah akan napasnya yang memburu.

Pemandangan menggoda itulah, yang lagi-lagi membuat Mark kembali menyerang Haechan, dengan mencumbui leher dan tengkuk sang pudu melalui ciuman dan hisapan lembut miliknya.

"Markh... Nghh..."

Puas dengan perilakunya, yang berhasil membuat Haechan kembali mendesah sambil memanggil namanya, jemari Mark yang menganggur kembali merayap di pinggang Haechan dengan sentuhan lembut. Bibir Mark yang dirasa cukup untuk meninggalkan lebih banyak jejak di tengkuk Haechan pun, telah berpindah tempat menuju bibir menggoda milik sang pudu hanya untuk mengecupnya ringan, berulang kali, sebelum meraupnya dalam pagutan intens.

"Markh..."

Suara seksi dari Haechan yang kembali memanggil namanya itu, sungguh membuat Mark semakin mabuk kepayang.

"Markhh..."

Oleh karena itu, Mark semakin bersemangat mengulum bibir dan lidah Haechan secara bergantian, hingga telinganya dapat mendengar suara kecipak basah darinya.

"Markhhh... Nhh..."

Mark sungguh tidak bisa menahan hasratnya lagi untuk menggagahi Haechan, sampai-sampai kedua tangannya telah lancang mendarat di celana yang dikenakan sang pudu; berusaha menarik celana itu agar segera enyah dari pemiliknya.

ReverseTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang