Haechan pikir ketika pada akhirnya Ia memiliki kesempatan untuk berdua dengan Mark dalam rangka mengelilingi Kediaman Jung, maka benar-benar hanya ada dirinya dan sang pewaris Keluarga Jung saja. Namun sayang sekali angan Haechan harus terhempas kuat-kuat kala mendapati banyak sekali butler dan bodyguard yang turut menemani perjalanan singkat mereka. Padahal Haechan berniat menggunakan kesempatan ini untuk mengorek informasi apapun itu yang sekiranya mampu menjawab bayang-bayang pertanyaan yang senantiasa menghantui kepalanya.
Seiring dengan perkataan Mark yang begitu apiknya menjelaskan secara detail bagian atau tempat-tempat apa saja yang menghiasi Kediaman Jung bagaikan seorang guide kepada turis, diam-diam pemikiran Haechan menjadi oleng oleh sebuah konspirasi yang bahkan tidak pernah Ia duga sebelumnya.
Sungguh.
Apa sosok Mark yang kini sedang bersamanya ini benar-benar adalah Mark Lee yang Ia kenal di sekolah dan di arena, atau Mark yang lainnya?
Bukan tanpa alasan ketika pada akhirnya Haechan jatuh pada praduga tersebut. Sumpah, meski Haechan akui garis tegas yang menghiasi wajah tampan Mark bermarga Jung ini memanglah sama dengan Mark Lee yang Ia kenal, tapi tidak dengan sikapnya yang bagi Haechan terlalu sopan dan formal. Benar-benar sangat berbeda dengan sosok Mark Lee yang terkenal brengsek, mesum, sarkastik namun—ehem—seksi di matanya selama ini.
"Haechan ssi, sebentar lagi kita akan menuju ke taman belakang Kediaman Jung. Di sana terdapat air mancur mini yang terlihat indah saat malam hari."
Bahkan dari cara Mark Jung memanggil namanya dengan honorifik disertai nada bicara yang terdengar halus tersebut hanya semakin membuat Haechan curiga jika Mark yang sedang berjalan di depannya ini bukanlah Mark Lee yang Ia kenal. Dari semua sikap itu saja Haechan bisa menilai bila Mark yang ini seakan-akan baru pertama kali bertemu dan berkenalan dengannya.
Jangan salah, segala kemungkinan bisa saja terjadi.
Sebagai pemeluk probabilitas tiada batas, Haechan mulai memikirkan skenario paling masuk akal apa yang bisa menjelaskan situasi ini.
Pertama, bisa jadi Mark Jung dan Mark Lee adalah salah dua dari tujuh kembaran yang—katanya—manusia miliki di dunia ini, dan kebetulan saja Haechan bisa bertemu dengan mereka.
Kedua, bisa jadi Mark Jung dan Mark Lee adalah saudara kembar kandung yang terpisah oleh sebuah kejadian miris di masa lampau seperti beberapa drama dan novel yang pernah Ia nikmati alur ceritanya.
Ketiga, bisa jadi Mark Jung adalah Mark Lee yang sedang berpura-pura mengadopsi kepribadian lain demi mengelabuhinya.
Haechan lantas mengerutkan keningnya sembari sesekali melirik Mark Jung dengan ekor mata yang memincing tajam.
Tapi apa untungnya bagi Mark Lee berpura-pura seperti ini?
Jaga image di hadapan para butler dan bodyguard-nya kah?
Haechan menggelengkan kepala singkat.
Tidak.
Setahu Haechan, Mark Lee bukanlah orang yang gila akan perhatian dan pengakuan dari orang lain.
Lalu apa?
Benar-benar sepasang saudara kembar yang terpisah realita?
Lagi-lagi Haechan menggelengkan kepala singkat.
Tidak, terlalu dramatis dan sangat kebetulan sekali untuk terjadi di hidupnya hingga rasanya sama sekali tidak mungkin.
Sial, sepertinya Haechan harus berhenti menghayati alur drama dan novel yang sering menemani waktu senggangnya itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Reverse
Fanfiction"Bisakah kau berhenti membuatku semakin jatuh padamu?" "Tidak akan. Bahkan semesta telah menuntunmu agar terjatuh padaku. Untuk apa aku melawan takdir?" *** Berawal dari kesalahpahaman "panas" yang tidak sengaja tercipta di salah satu ranjang ruang...