"Puas kau menjadikanku bahan penelitian selama bertahun-tahun, Jungwoo hyung?"
"Apa?!"
Suara keterkejutan ini tentu saja bukan berasal dari Dokter Kim yang ternyata beridentitas asli dengan nama Jungwoo, melainkan dari Chenle yang segera berdiri dari posisinya dengan sikap siaga, maupun Johnny yang langsung memposisikan lengannya di depan Haechan demi melindungi putra bungsunya tersebut.
"Bahan penelitian?!" seru Johnny lagi dengan raut marah.
Namun bukannya merasa panik atau takut, Dokter Kim alias Jungwoo malah melempar senyum manis pada Johnny.
"Tidak perlu khawatir, Tuan Besar Seo," balas Jungwoo seraya membuka mapnya, "Bagaimana pun, hasil penelitianku juga akan bermanfaat untuk Tuan Muda Seo," lanjutnya seraya mengerling ke arah Haechan yang masih gondok, "Bukan begitu, Haechanie?"
"Brengsek," umpat Haechan lagi, "Aku akan membunuhmu kalau hasilnya sia-sia."
Entah mengapa ekspresi ramah di wajah Jungwoo berubah menjadi sangat serius di detik berikutnya usai mendengar perkataan Haechan.
"Tidak. Aku yakin kau membutuhkan informasi ini untuk membongkar kejahatan'nya'," balas Jungwoo.
Berbeda dengan Johnny dan Chenle yang terdiam penuh kebingungan lantaran masih belum memahami situasi yang ada, Haechan sendiri yang awalnya masih merasa sangat kesal, turut berubah menjadi serius usai mendengar perkataan Jungwoo.
"Sesuai dugaan awalku?" tanya Haechan.
Jungwoo mengangguk.
"Kalau dari cara ingatanmu yang rusak parah hingga menimbulkan beberapa memori palsu, aku yakin mereka mengimplan informasi itu dengan cara yang keji," balas Jungwoo sambil membalik selembar kertas di hadapannya.
Haechan mendengus dengan sinis.
"Heh, tentu saja," balas Haechan dengan nada sarkastik, "Kalau tidak, mana mungkin ingatanku bisa rusak parah sampai lima tahun penuh."
"Aku lebih terkejut kau mampu bertahan hidup setelah semua itu," balas Jungwoo, "Apalagi dalam kasusmu, alam bawah sadarmu berusaha menolaknya hingga menimbulkan reaksi ekstrim seperti selama ini."
"Aku—"
"Tunggu!"
Perkataan Haechan terpotong seketika setelah Chenle benar-benar berseru dengan ekspresi frustasi yang kini menghiasi wajahnya.
"Tunggu sebentar!" seru Chenle lagi sambil meremas surainya, "Apa yang sebenarnya sedang kalian bicarakan?!" lanjutnya sambil menunjuk ke arah Jungwoo, "Dan dia ini siapa?! Musuh atau kawan?!"
Haechan menghela napas.
"Dua-duanya?"
"Hah?!"
Dan balasan dari Haechan itu pun malah semakin membuat Chenle kebingungan dalam kefrustasiannya, menyisakan Johnny yang kini turut menghela napas lantaran merasa kasihan dengan Chenle, maupun dirinya sendiri yang sebenarnya juga tidak begitu memahami isi percakapan antara anak bungsunya dan sang dokter yang ternyata selama ini adalah sosok penyamaran dari salah satu "bawahan" milik pasangan hidupnya tersebut.
"Cupcake, Jungwoo ya," panggil Johnny seraya memijit pelipisnya, "Bisakan kalian menjelaskan inti dari pembicaraan ini dengan bahasa manusia?" lanjutnya lagi seraya melempar pandang pada Chenle, "Kalian tidak kasihan pada 'cucu'ku di ujung sana? Dia bukan 'alien' seperti kalian."
"Cucu?" balas Haechan malah salah fokus.
Jungwoo sendiri hanya terkekeh kecil sebelum melempar pandang pada Chenle yang terlihat begitu frustasi.
KAMU SEDANG MEMBACA
Reverse
Fanfiction"Bisakah kau berhenti membuatku semakin jatuh padamu?" "Tidak akan. Bahkan semesta telah menuntunmu agar terjatuh padaku. Untuk apa aku melawan takdir?" *** Berawal dari kesalahpahaman "panas" yang tidak sengaja tercipta di salah satu ranjang ruang...