Chapter III (Enemy VS Patner)

4.4K 385 32
                                    

Haechan sebenarnya tidak paham, mengapa bisa Ia terjebak di situasi membagongkan seperti ini. 

Yangmana setelah Renjun berteriak dengan tidak berperiketelingaan waktu lalu, tanpa diduga hal tersebut menimbulkan perhatian hebat, sehingga banyak orang-orang mulai berdatangan ke ruang kesehatan sekolah. 

Beruntung sebelum banyak orang berhasil masuk, Renjun yang sadar akan kecerobohannya pun, segera mengunci rapat-rapat pintu di belakangnya.

Meski demikian, perilaku Renjun tidak berhasil menahan kedatangan Taeyeon seonsaengnim, yang kebetulan berada di ruang yang sama meski berada di sudut yang lumayan jauh dari mereka. 

Haechan masih mengingat begitu jelas, betapa paniknya wajah Taeyeon seonsaengnim saat menghampiri mereka. Namun sayang reaksi Taeyeon seonsaengnim tidak bertahan lama ketika memandang ke arahnya dan Mark.

Haechan ingat, Ia juga sempat merutuk dalam hati untuk kedua kali, saat melihat reaksi Taeyeon seonsaengnim tak jauh berbeda dengan reaksi dari Renjun waktu lalu. 

Dan jujur.

Sebenarnya yang membuat Haechan merasa geram adalah satu hal, dan ini ada hubungannya dengan Sang Pemimpin Godlike.

Si Camar Sialan satu itu, sudah tahu kalau Renjun saja sampai berteriak heboh gara-gara "kecelakaan" di antara mereka, bukannya segera menyingkir dari atas tubuhnya sebelum Taeyeon seonsaengnim datang, kenapa pula Mark malah melempar seringaian menyebalkan ke arahnya?

Mengingat hal itu sungguh membuat Haechan mendengus kesal diam-diam, seraya melempar tatapan sinis ke arah Mark yang kini sudah terduduk di salah satu kursi yang tersedia di ruang detensi ini.

Ruang detensi?

Ya, terima kasih atas teriakan Renjun dan keterdiaman Mark di ruang kesehatan sekolah waktu lalu. Sehingga Taeyeon seonsaengnim menjadi semakin salah paham kepada mereka, bahkan sampai menuduh Haechan dan Mark melakukan hal tidak senonoh, gara-gara posisi mereka yang memang terlihat mencurigakan di mata orang ketiga. Karenanya, bukan hal yang mengejutkan jika pada akhirnya mereka terdampar di sini sekarang.

Tidak hanya itu, yang semakin membuat Haechan sangat tidak habis pikir adalah, keberadaan salah satu sahabatnya yang disinyalir bernama Na Jaemin, turut terduduk dengan raut kesal setengah mati, di samping anggota Godlike  lain yang Ia ketahui bernama Lee Jeno.

Serius.

Haechan sampai bertanya-tanya dalam hati.

Mengapa pula Jaemin bisa masuk ruang detensi juga bebarengan dengan Jeno?

"Bagaimana ini, Yun—"

BRAK!

Suara gebrakan pintu yang dibuka dengan sangat keras tersebut, berhasil menghentikan perkataan Taeyeon seonsaengnim, yang berniat meminta pendapat dari Yunho seonsaengnim. Suara gebrakan tersebut juga berhasil membuat seluruh perhatian orang-orang yang berada di ruang detensi tertuju ke arah pintu.

Kali ini pun Haechan tidak bisa lagi menahan rasa frustasi dengan mencengkram kepalanya erat, saat menemukan sosok sahabatnya yang lain yaitu Zhong Chenle, tampak diseret oleh Seulgi seonsaengnim dengan tangan kirinya, dan sosok anggota Godlike lainnya alias Park Jisung di tangan kanannya.

Sungguh! 

Sebenarnya ada apa dengan hari ini?! 

Acara reunian masal?!

"Seulgi seonsaengnim?" panggil Yunho seonsaengnim heran seraya mengernyitkan kening.

Seulgi seonsaengnim yang sempat terpaku saat melihat banyaknya penghuni di ruang detensi ini, terlebih dengan wajah-wajah yang sangat Ia kenali itu pun, lantas  menghela napas berat.

ReverseTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang