Tiga tahun berlalu semenjak percakapan yang terjadi antara dirinya dan Mark. Selama itu pula, Jisung tidak menyangka bila bayang-bayang kematian kedua orang tuanya tetap tidak bisa menghilang begitu saja dari benaknya, bahkan setelah pesta perayaan yang Ia lakoni bersama para agen lainnya, akan status trainee-nya yang telah usai.
Iya.
Akhirnya setelah melalui masa training nyaris enam tahun lamanya, di umurnya yang ke sebelas tahun itu, Jisung resmi menjadi salah satu Agen Rahasia Elit di SSIA.
Sebuah tahap kehidupan yang berhasil Jisung capai, sekaligus menghantarkannya pada keberuntungan lain berupa dirinya yang berkesempatan pergi Tiongkok, berbekal misi untuk memata-matai aktivitas Konglomerat Huang yang belakangan ini sangat mencurigakan di mata SSIA.
Dengan misi semacam itu, sebenarnya Jisung tidak menampik, bila dirinya cukup penasaran tentang apapun cerita yang tersembunyi, di antara Konglomerat Huang dan salah satu sahabatnya yaitu Huang Renjun. Tapi selain tidak ingin melampaui batas, Jisung juga lebih memilih untuk bersikap egois saat ini, karena memanfaatkan kesempatan itu untuk bertemu kembali dengan Sang Malaikat, maupun... memperjuangkan keadilan bagi orang tuanya.
Iya.
Setidaknya hal itulah yang kini benar-benar dilakukan oleh Jisung, ketika gelapnya suasana subuh hari itu mampu menyamarkan, segala tindak-tanduk Jisung dalam personanya sebagai Mice, untuk menyelinap ke dalam sudut tersembunyi Markas SSIA yang terlabeli sebagai ruang informasi.
Pada momen itulah, Jisung benar-benar harus memanfaatkan waktunya yang menipis seefisien mungkin, dengan menggerakan jarinya secara lincah pada mouse maupun keyboard yang ada di hadapannya, maupun memutar otaknya secara maksimal untuk memperoleh informasi yang Ia inginkan tanpa menimbulkan jejak apapun.
Kesempatan langka ini...
Tentunya tidak boleh Jisung sia-siakan, dengan mengorek segala informasi tersembunyi tentang detail kematian orang tuanya, yang hingga saat ini belum Jisung ketahui, oleh karena kebijakan dari Jaehyun untuk menyimpan semua kebenaran dari tragedi tersebut, dan berniat membeberkan segalanya di kala Jisung telah cukup mampu secara umur, mental maupun fisik untuk menerima semuanya.
Hanya saja...
Terlalu lama.
Enam tahun terombang-ambing dalam bayang-bayang ketidakjelasan dari detail kematian kedua orang tuanya...
...Jisung...
...terlalu lelah untuk bersabar.
Maka dari itu, setelah beberapa menit Jisung habiskan untuk membuka satu-persatu folder rahasia, yang berkemungkinan menyimpan informasi tentang siapakah gerangan orang yang menjadi dalang dari kematian kedua orang tuanya, tanpa ragu Jisung mengklik folder selanjutnya yang terlabeli sebagai Project X itu...
...hanya untuk...
...merasa syok seketika, tanpa mampu mengendalikan maniknya yang melebar sempurna.
Tentu saja.
Bagaimana tidak?
Rahasia macam apa... yang baru saja... Jisung temukan ini...?
"Pada akhirnya kau malah mengetahui hal yang seharusnya tidak boleh kau ketahui, Mice?"
DEG!
DEG!
DEG!
Jisung...
...benar-benar merasakan tubuhnya menegang begitu hebatnya, ketika maniknya yang secara refleks terfokus pada sumber suara tidak asing di hidupnya itu, mampu menghantarkan reaksi ketidakpercayaannya akan realita lain yang kini sedang Ia hadapi, berkat kemunculan sosok tak terduga yang tertangkap oleh retina matanya saat ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
Reverse
Fanfiction"Bisakah kau berhenti membuatku semakin jatuh padamu?" "Tidak akan. Bahkan semesta telah menuntunmu agar terjatuh padaku. Untuk apa aku melawan takdir?" *** Berawal dari kesalahpahaman "panas" yang tidak sengaja tercipta di salah satu ranjang ruang...