Chapter XLIII (Mission & Trust)

1.5K 145 6
                                    

"Aku akan menyeretnya sendiri dengan tanganku."

"Tapi Mark—"

"Aku akan menghubungi White Dog dan Mice untuk ikut bersamaku."

"Mark, jangan gega—"

"Kami akan berangkat seka—"

"Jung Minhyung!"

Bahkan ketika pada akhirnya Jaehyun membentaknya sekalipun, kedua tangan Mark malah semakin terkepal erat diiringi rasa kalut bercampur muak yang tertutup begitu rapi pada sirat wajahnya yang terkesan dingin. Taeyong sendiri yang sangat mengetahui betapa putranya itu sedang mengendalikan dirinya pun, hanya bisa menatap nanar seraya memeluknya ringan dari samping. Berbeda dengan reaksi Jaehyun setelahnya yang berusaha mengendalikan emosinya sendiri yang sempat memuncak dengan memijat keningnya pelan.

"Ini misi berbahaya, Keluarga Jung tidak bisa mempertaruhkan pewarisnya untuk melakukan penyergapan ini," ucap Jaehyun lagi setelahnya.

"Lalu untuk apa aku jadi pewaris jika misi semacam ini harus orang lain yang melakukannya?" balas Mark dengan nada sangat datar, "Tuan Besar Jung, sampai kapan kau membiarkan penerusmu menjadi seorang pengecut?"

"..."

Jaehyun terdiam bukan karena tidak mampu membalas perkataan Mark. Ia sengaja menahan suaranya lantaran sedang mengendalikan emosinya sendiri, agar tidak terlalu berlebihan saat berusaha memberi pengertian kepada putranya yang sangat keras kepala jika sudah menentukan sebuah tekad. Sungguh, buah cintanya dengan Taeyong itu hanya tidak mengerti, bahwa lawan mereka kali ini bukanlah orang sembarangan. Meski hanya menangkap "ekor" sebagai pemegang kunci bagi mereka supaya bisa menjebloskan Si Nomor Dua ke penjara, namun Jaehyun masih cukup waras untuk tidak mempertaruhkan nyawa Mark dalam misi ini.

"Minhyungie."

Ten yang sedari tadi hanya menjadi pengamat pun akhirnya turut berbicara.

"Aku memahami perasaanmu," ucap Ten seraya mengelus sisi wajah Mark dengan lembut, "Tapi Hyuckie baru saja kembali padamu setelah sekian tahun. Apa kau benar-benar yakin akan meninggalkan Baby Bear kami untuk misi ini?" lanjutnya, "Kita bahkan tidak tahu kapan misi ini akan selesai."

"Mom."

Ten hanya terdiam saat mendapati tangannya digenggam erat oleh Mark.

"Justru karena Mom memahami perasaanku. Apa Mom tidak akan melakukan hal yang sama sepertiku jika keadilan yang Mom perjuangkan adalah Dad?" ucap Mark, "Apa Silent Shadow hanya sebuah dongeng?"

Ten terdiam lantaran tidak menyangka bila melalui perkataannya itu, sedikit-banyak Mark tengah membahas perihal assassin* yang pernah Ia lakukan secara membabi buta saat dirinya masih berada di bawah naungan "perusahaan" Keluarga Jung. Bahkan semua itu adalah cerita lama yang Ten pikir sudah terpendam bagai fosil bersamaan dengan dirinya yang telah hengkang dari "pekerjaan"nya terdahulu. Ten hanya tidak menyangka, jika misi terakhir yang sengaja Ia lakukan seorang diri untuk membalaskan dendam pada bedebah yang telah membuat "mantan tuan"nya alias Johnny koma selama sebulan penuh, tampaknya masih menjadi "kabar burung" yang bertahan lama di bekas "tempat kerja"nya itu.

"Silent Shadow dan Tiger adalah dua hal yang berbeda," timpal Jaehyun seketika, "Setangguh apa kau sampai berani menyamakan dirimu dengan Silent Shadow?" lanjutnya dengan ekspresi tak kalah dingin, "Bahkan kejeniusan dan kemampuan Park Jisung sekalipun tidak berada di level yang sama dengan Silent Shadow," ucapnya diiringi seringaian sinis, "Kenapa kau begitu yakin misi ini akan berhasil di tanganmu?"

Hening.

Mark tahu jika dirinya sangatlah angkuh hingga berani membawa masa lalu calon mertuanya itu demi memperkuat alibinya untuk menjalankan misi penyergapan ini. Hanya saja Mark benar-benar tidak bisa berdiam diri setelah pada akhirnya mereka berhasil menemukan Si Nomor Dua sebagai bagian dari pelaku utama yang telah menghancurkan mataharinya. Mark hanya tidak mau kasus-kasus sebelumnya yang selalu diakhiri dengan menghilangnya nyawa para tersangka kembali terulang pada misi kali ini. Setidaknya Mark harus berhasil membawa "ekor" Si Nomor Dua dengan kedua tangannya sendiri dalam keadaan hidup.

ReverseTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang