"Apa yang aku dengar tadi adalah nyata?"
Dari balik topeng yang Ia kenakan, Mark hanya bisa menelan ludah gugup saat melihat manik dari sosok di hadapannya ini semakin menajam.
"Penyekapan?"
Bahkan dari jari telunjuk sang sosok yang kini mulai berpindah ke permukaan pelatuk pistol tersebut, tak jua mampu membuat Mark tergerak dari keterbungkamannya.
"Lima tahun lalu?"
Mark sama sekali tidak bereaksi apapun selain membeku kala merasakan ujung pistol yang teracung padanya itu semakin melekat hingga membuat kepalanya terdorong ke belakang.
"Little Sun... menderita?"
"Hyu-Hyung, aku—"
"Minhyung, kau tidak menjaga Hyuckie dengan baik?"
Mark tidak mampu melanjutkan perkataannya saat menyadari ujung pistol tersebut telah beralih ke bagian dadanya.
"Kau membiarkan... adikku disekap?"
Mark hanya bisa mengepalkan kedua tangannya penuh kekalutan bersamaan dengan rahang dari calon kakak iparnya yang mengeras akan amarah.
DOR!
Kedua mata Mark yang sempat terpejam erat lantas terbuka perlahan saat menyadari suara tembakan tersebut telah teralih pada gerbang di belakang tubuhnya.
"Minhyung, kau mengecewakanku."
DOR!
"Tidak seharusnya aku mempercayakan Little Sun padamu."
DOR!
"Bukankah kau lebih baik mati saja?"
DOR!
PYAR!
Mark hanya bisa menundukan kepala dalam saat peluru dari pistol yang meluncur ke sisi wajahnya itu menggores topeng yang dikenakannya hingga menimbulkan sebuah retakan dan membuatnya hancur berkeping-keping.
"Tapi Little Sun pasti akan sedih sepanjang hidupnya jika kau mati," lanjutnya seraya menggertakan giginya, "Kau—"
"Apa bedanya denganmu?!"
Mark yang tidak mampu lagi menahan segala pergejolakan emosinya bahkan tidak menyangka Ia masih memiliki keberanian untuk berseru marah pada sosok di hadapannya ini.
"Kau kabur dari rumah, membuat Hyuckie harus menderita gara-gara keegoisanmu!" seru Mark lagi seraya mencengkram pergelangan tangan kakak dari tunangannya tersebut, "Kalau saja Hyuckie bukanlah pewaris Keluarga Seo untuk menggantikanmu, penyekapan itu tidak akan pernah terjadi!" lanjutnya lagi tanpa mampu mengendalikan nada suara yang semakin meninggi, "Hyuckie juga tidak akan melupakanku!!!"
"..."
Sosok tersebut tak lantas membalas oleh karena rasa tertegun yang mendadak menyerang dirinya, terlebih saat mendapati setetes air mata tampak menggenangi wajah Mark yang mengukir sebuah ekspresi penuh akan penderitaan yang membaur pada amarahnya saat ini.
"Melupakanmu...?"
Mark terkekeh sinis di balik tangis yang berusaha mati-matian Ia tahan.
"Tapi aku bukanlah satu-satunya orang yang dilupakan oleh Hyuckie," ucap Mark sambil mengukir senyum sinis, "Sepertinya Hendery Seo pun telah menghilang dari ingatan Lee Haechan?"
GREP!
"Apa maksudmu?!" seru sosok tersebut penuh emosi setelah mencengkram baju yang dikenakan Mark pada bagian dada, "Lee Haechan?! Bualan macam apa yang sedang kau—"
KAMU SEDANG MEMBACA
Reverse
Hayran Kurgu"Bisakah kau berhenti membuatku semakin jatuh padamu?" "Tidak akan. Bahkan semesta telah menuntunmu agar terjatuh padaku. Untuk apa aku melawan takdir?" *** Berawal dari kesalahpahaman "panas" yang tidak sengaja tercipta di salah satu ranjang ruang...